Part 3

12 0 0
                                    

Author pov

        Beberapa bulan kemudian....

Tok... Tok... Tok

"Num bangun udah pagi num" Teriak Umi Anum dari luar kamar

Lama menunggu jawaban akhirnya ia membuka pintu tersebut

"Num bangun udah jam setengah 6,gak sholat shubuh kamu" Kata Umi sambil menggoyang kan badan anak nya itu

"Heh? Iya mi ini bangun"

"Jangan di biasain deh bangun jam segini num, cepet sholat dulu sana"

"Iya iya mi"

Anum pun langsung pergi ke kamar mandi dan melaksanakan sholat, setelah selesai Anum bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan turun ke ruang makan, lalu Anum duduk di kursi sebelah kakak nya itu

"Nanti mau berangkat bareng gak? " Tawar kakak nya

"Boleh boleh" Jawab Anum sambil memakan roti

"Num kamu jangan di biasain bangun siang dong, bangun siang kok di jadiin kebiasan jadi telat kan sholat nya" Kata Azka Aby Anum dengan nada lembut

"Eh iya by nanti di usahain gak telat telat lagi" Jawab Anum menundukkan kepala

"Terus kapan juga kamu tutup rambut kamu num?" Tanya Aby Anum

"Anum belum siap by" Jawab Anum sambil menunduk

Hening tak ada jawaban apapun lagi
.
.
.

"Udah selesai makan nya? Udah siang berangkat gih" Ucap Azka dengan nada kecewa atas jawaban putrinya beberapa waktu lalu

"Eh iya by, ayo kak"

"Ayo, kita pamit dulu yah By mi"ucap nya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya di ikuti oleh Anum

" Assalamu'alaikum By Mi" Pamit keduanya

"Waalaikumsalam" Jawab keduanya

Setelah anak-anak mereka berangkat

"By maafin Umi yah belum bisa meyakinkan Anum untuk menutup auratnya"

"Gppa Mi bukan salah Umi juga, Aby usahain buat dia mengerti lagi Mi, kita sama-sama aja buat terus menyakinkan Anum yah Mi"

"Iya By"

Di lain tempat Anum berada di mobil kakaknya sambil berbincang

"Num yang tadi Aby bilang itu bener lho num, biasain sholat tepat waktu dan berusahalah untuk menutup aurat kamu num"

"Anum belum siap kak, belum dapet hidayah" Jawabannya sambil menunduk

"Hidayah bukan di tunggu num tapi di cari,di kejar"

"Iya kak Anum usahain"

"Maaf bukan maksud kakak maksa kamu Num, tapi dalam islam perempuan itu wajib lho menutup aurat"

"Iya kak, Anum juga tau tapi ini tuh lagi masa-masa Anum remaja kak, Anum pengen nikmatin masa remaja Anum"

"Iya gimana kamu, kakak cuma ngasih tau" Ucap Raka menyerah menanggapi adiknya

Setelah sampai di depan gerbang sekolah Anum turun dari mobilnya

"Kak Anum pamit assalamu'alaikum" Sambil menyalami tangan kakak nya

"Waalaikumsalam" Jawabannya dan langsung menancapkan kembali gas nya menuju kampus.

Anum memasuki area sekolah dengan senyuman meski hati nya masih memikirkan apa yang aby nya inginkan

Hilang dan KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang