"Semua sudah siap tuan"Suara tegas mengudara memecah keheningan,membuat orang yang tenang dalam duduk bergerak menjauh dari kursi kedudukan.
"Dia Ronald tuan,salah satu detektif Aksa Nealend"
Laki-laki jangkung yang berdiri dibelakang tubuh bergerak,mendekat menyerahkan map hitam dengan logo emas kecil di atas bagian kiri.
"Bangunkan dia"
Mulutnya memerintah tanpa tatapan,sudut bibir terangkat tajam menukik curam dengan raut tanpa ekspresi.
"Eengg"
Erangan halus terurai,laki-laki yang disebut sebagai Ronald mengerang halus dengan mata membuka perlahan.
"Ronald Kim,nama yang indah"
Mulutnya mengucap kata tanpa menghilangkan seringain di garis bibir.
Tangannya terus bergerak membalik kertas di dalam map dengan mata awas menatap tajam pada setiap baris kata yang tersusun rapi,memberi informasi lebih tentang laki-laki di hadapannya.
Tangan kirinya bergerak terulur menyerahkan map hitam,kakinya melangkah pelan dengan suara pantofel yang menggemakan suara ke penjuru sudut.
Dengan tangan yang sibuk memasang sarung tangan karet berlapiskan sutra di dalamnya.
Ia bergerak mengambil pisau buah yang turut berjajar rapi di dinding.
"Siapa kau?"
Ronald,laki-laki itu angkat bicara menatap tajam dengan kernyitan disudut mata.
"Apa mau mu?"
Mata di sana beralih menatap dalam dengan bibir yang terkatup rapat,langkahnya mendekat lebih dalam merapatkan tubuh dengan laki-laki berparas rupawan di atas kursi.
"Apa masalahmu hah?!"
"Ronald Kim laki-laki dengan sejuta pesona"
Tubuh Ronald menegang,ia berontak dalam duduk berusaha lepas dari ikatan tali yang membelit setiap inci tubuh.
Matanya menatap tajam menggeram tidak suka,namanya,nama yang selalu ia sembunyikan kebenarannya,kenapa laki-laki asing ini dengan mudah mengucap namanya.
"Jawab aku!! Siapa kau!!!"
"Ssstttt,diam"
Aura mencekam terasa kuat,membunuh keberanian seketika.
Aura pekat seakan mengelilingi mereka,hitam dan panas membuat keringat bercucuran deras.
"Aaaakkhh!!"
"Bagaimana rasanya?"
Mata itu menatap tajam,bertanya dengan seringain ringan di sudut bibir,menekan dalam pisau di pergelangan tangan laki-laki yang ia sebut sebagai Ronald.
Rasa perih menjalar ke seluruh tubuh,cairan pekat berwarna merah mengalir deras membasahi pergelangan tangan yang membiru.
"Kau gila!! Apa yang kau lakukan hah?!!"
Sayatan pisau buah yang tidak tajam berpindah pada paha kanannya,menggesek keras dengan paksaan mengoyak daging dalam,mengiris bagian dalam kulit membuat darah mengalir deras membasahi lantai.
Nafas Ronald memburu menatap tajam laki-laki penuh aura mencekam di depan mata,rahangnya mengeras menaha rasa sakit dan perih,tidak ada ekspresi pada wajah di depan sana,hanya ketenangan dengan aura yang terasa begitu mencekik,pekat menekan keberanian hanya dengan aura yang ia pancarkan.
Sayatannya semakin dalam menggerakkan pisau cepat membelah daging yang sudah terbuka dan mencuatkan darah.
"Akkkhhh!!!.Hentikan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Freezing Point
RomanceMengenal dunia membuatku pusing semuanya berputar meminta untuk ku pelajari semuanya maju saling berdesakan memaksaku untuk terus berpikir,seakan tak ada habisnya dunia ini terus memaksa dengan cerita barunya di setiap waktu yang berbeda. ______ Ter...