Sudah 1 bulan sejak kejadian pada malam itu. Akina sama sekali tidak mencoba meminta penjelasan dari Sagara
Akina juga tidak menganggap kehadiran Sagara meskipun berpapasan. Tidak ada senyuman, bahkan melirik pun tidak pernah
Akina benar benah ingin jauh dari Sagara. Kini Akina dekat dengan Raden, tentu tidak seperti dahulu lagi, dan tentu bukan dekat dalam artian seperti berpacaran,
Hanya saja Radenlah yang kini selalu menghibur Akina, bukan lagi Sagara ataupun Elsana
"Kina,"
Panggil Haykal ketika pulang Sekolah Akina berjalan melewati teman teman Sagara dan tentu ada Sagara di sana
Saat Akina menoleh, Ia tidak sengaja bertatap muka dengan Sagara yang menatapnya dengan tatapan bersalah
"Gue ngewakilin semuanya. Kita minta maaf ya?"
Tambah Haykal. Tatapannya serius
"Maaf?"
Jawab Akina sembari tersenyum paksa
"Justru Gue mau bilang makasih ke Naomi sama Senja karena ngasih tau Gue"
Ucap Akina lalu berjalan meninggalkan Teman Sagara dan tak lupa Ia berikan senyuman sinis kepada mereka
Menjadi Bahan taruhan? Sungguh bukan cerita cinta seperti ini yang Akina inginkan.
Sejak saat itu Sagara sama sekali tidak mengajaknya bicara, hanya menatap Akina dalam dengan tatapan bersalah. Akina sungguh ingin kembali kepada Sagara, tapi bukankah Perempuan itu harus punya harga diri ya?
Dan Akina pun sangat ingin mendengar penjelasan yang akan di berikan oleh Sagara tapi karena dirinya tidak ingin bertanya dan Sagara yang tidak kunjung ingin mengatakannya, Akina hanya bisa menunggu
Memang menakutkan jika sudah menyukai seseorang terlalu dalam.
"Kina!"
Akina menoleh ketika merasa terpanggil, dan ternyata Raden
"Ya, Den?"
"Temenin Gue ke toko Buku mau ga?"
"Mau"Jawab Akina lalu memasuki Mobilnya dan Raden pun juga memasuki Mobilnya
Kini sudah mulai try out dan ujian ujian lainnya. Hanya menunggu Ujian Nasional Berbasis Kompoter saja
Saat Mobilnya melewati Sagara, Akina hanya melirik sekilas dan mendapati Sagara menatapnya
"Kenapa si cuma natap?! Gue gak bisa ngomong Batin, Ga!"
Akina berucap sendiri di dalam Mobilnya lalu keluar dari Area Parkir sekolahnya di susul oleh Raden yang mengendarai Motor di belakangnya
Sesampainya di Toko Buku pun Akina tetap memikirkan tatapan Sagara yang membuatnya merasa tidak tega
Gue jahat banget ga si?
Tanya Akina dalam batinnya. Lalu Ia mengikuti Raden yang memberikan Rekomendasi buku untuk ujiannya
"Kin? Mau pulang aja?"
Ucap Raden ketika mendapati Raut Wajah Akina yang murung
Sejak kejadian malam di rumah Sagara, Akina menjadi sedikit pendiam dan terkadang terlihat murung