Ujian Nasional sudah berlalu beberapa Hari yang lalu.
Dan berkat Raden, Akina tidak kesulitan mengerjakannya. Karena Raden yang mengajarinya hampir setiap hari
"Lega bre akhirnya selese juga"
Ucap Elsana yang merangkul pundak Akina
"Iya"
Jawab Akina seadanya.
Semenjak kejadian malam itu di rumah Sagara, Akina merasa tidak bisa bersikap seperti biasanya kepada Elsana
Kini Ia sudah tidak terlalu marah, namun entah bagaimana Akina tidak bisa bersikap seperti biasa
Elsana hanya tersenyum kecut. Lalu Ia menangis dan memeluk Akina yang terkejut
"Kenapa Lo? Hei?"
Tanya Akina yang bingung karena Elsana menangis seperti itu
"Gue putus sama Haykal"
Jelas Elsana yang sudah sedikit tenang.
Akina menyadari ketika waktu Ujian di mulai, Elsana nampak gelisah dan sering melamun
"Kok bisa putus?"
"Gue mergokin Haykal selingkuh"Jawab Elsana yang menampilkan senyuman terpaksanya
"What?! Sapa siapa amjing!"
Balas Akina yang terkejut.
Lalu di datanginya Haykal yang berdiri tak jauh darinya bersama dengan Sagara dan yang lainnya
"Haykal! Gue perlu ngomong"
Ucap Akina dengan tangan yang dilipat di depan dadanya
Akina melirik Sagara yang tertawa lalu terdiam
"Ada apa Kin?"
Jawab Haykal sedikit mendekat ke arah Akina
"Berani-beraninya Lo selingkuhin Elsa?"
Ucap Akina dengan tatapan tajam yang lurus menatap kedua Mata Haykal
"Itu bukan urusan Lo"
Jelas Haykal
"Ah, Elsana juga bahan taruhan kek Gue?"
Balas Akina dan melirik ke Sagara yang terlihat memainkan ponselnya.
Haykal diam tidak menjawab Akina, Ia menunduk
"Kalian semua hebat banget ya kalo nyakitin orang"
Sambung Akina lalu pergi dari sana. Rasa kesalnya kembali mengingat bukan hanya dirinya yang menjadi bahan taruhan
Tetapi Sahabatnya yang sungguh menyukai Haykal pun ikut menjadi korban nya?
"Kina, Lo bilang apa ke Haykal?"
Tanya Elsana dengan raut wajah yang khawatir
"Lo sama Gue, emang sebego itu"
Jawab Akina lalu pergi meninggalkan Elsana yang kembali menangis
Ia merasa tidak bisa menenangkan Elsana karena dirinya pun butuh untuk di tenangkan
Akina berhenti di depan Mading lalu Ia melirik ada pengumuman yang tertempel di papan
"Habis Ujian ada Futsal?"
Akina berucap
"Nanti malem?"
Akina juga melihat tempat Futsal yang digunakan, dekat dengan Rumahnya