"Hari Berat Ayana"
***
Sudah jam setengah empat dan si Kembar belum pulang main. Padahal rencana berangkat ke rumah Kakek Alan jam empat.
Kinzy juga dari tadi udah ribut. Mondar-mandir kesana-kemari siapin keperluan mereka selama di rumah Kakek Alan. Soalnya mereka berniat untuk menginap disana, kebetulan besok hari minggu.
Arthur juga sudah pulang dari rapatnya tadi, kini pria itu ikut sibuk membantu istrinya.
"Udah dibilangin pulang cepat bukannya didengerin!" Mulut Kinzy rasanya berbusa. Marahnya disini padahal anaknya disana.
"Sabar, Zy, ntaran juga balik mereka. Mungkin lagi diajakin makan sama mamanya si Tami. 'Kan Mbak Veny suka gitu." Ucap Arthur lembut mencoba turunkan emosi Kinzy.
"Gak, Tami cerita ke si Kembar mamanya mau pergi ke rumah neneknya hari ini. Jadi Mbak Veny gak di rumah."
"Yaudah kita tungguin bentar. Toh gak ada yang mau dikejar juga ke rumah Papa."
"Ya, tapi–"
"Iya, iya, kamu takut aku kecapekan kalau udah kemalaman. Aku cari si Kembar dulu." Arthur mengusap rambut Kinzy dan berlalu setelah mengecupnya lembut.
Rencana Arthur, ia akan pergi ke taman komplek terlebih dahulu. Tetapi selama perjalanan Arthur akan mengamati satu-persatu rumah tetangganya. kalau ada sendal bocah yang ramai di pintu masuk, fix anaknya ada disana. Karena si Kembar itu dimana ada keramaian disitu mereka berada.
"Oi, Ndre!" Arthur memanggil anak muda yang berjalan berlawanan dengannya sambil membawa kandang kecil.
"Oit, Om!"Anak muda yang bernama Andre itu menyahut. Setelah didekati Arthur, isi kandang itu ternyata hamster.
"Kamu ada lihat si Kembar?"
"Hilang lagi, Om?" Tanya Andre terkekeh.
"Tau tuh anak mainnya kemana."
"Tadi pas aku mau ke petshop papasan sih Om, bareng tadi mereka sama si Ucul. Sekarang gak tahu." Jelas Andre.
"Oke, sip, thanks, Ndre. Aku lanjut cari aja deh." Arthur melenggang pergi setelah menepuk-nepuk bahu Andre.
Andre adalah pemuda kelas dua SMA yang hobinya banyak. Dari musik, mancing, bercocok tanam, masak, banyak dah pokoknya. Rempong orangnya.
Dia juga merangkap sebagai kakak laki-laki dari Acelio Haris Subroto atau anak yang biasa dipanggil Ucul. Panggilan Ucul ia berikan pada bocah itu karena satu tahun yang lalu mereka berdebat masalah ukulele. Ukulele itu baru dibeli oleh Andre dan pemuda itu lagi hobi banget. Tapi Ucul juga ternyata tertarik dengan ukulele, hingga sebelum Andre pulang sekolah, Ucul sudah lebih dulu menguasai ukulele Andre. Nah, berantem.
"Itu boleh sama kamu, tapi nama kamu ganti jadi lele!" Ucap Andre pada bocah yang saat itu masih dipanggil Acil.
Mata Acil mendadak berlinang. "Gak mau! Jelek!" Bocahnya ngegas.
"Yaudah, Ukul!"
"Mama!!!" Acil beneran nangis.
"Heh, jangan nangis! Yaudah, ganti, Ucul aja gimana?"
Tangisan Acil mereda, bocah itu tampak berpikir. "Yaudah, hiks. Tapi ini tetep samaku 'kan, Bang?"
Dengan cepat Andre mengambil alih ukulelenya. "Enak aja lu bocah. Kagak tau lo rasanya nahan lapar di sekolah demi beli ini. Oh, iya, Ucul itu artinya tai kerbau. Awokwokwok! Dadah Ucul!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jajar Genjang [END]
HumorMiring dah! Miring! 🐥Sequel Bad Boy Is A Good Papa🐥 *** Copyright 2019, Kecoamerahmuda. Publikasi hanya di Wattpad.