Aku Percaya Kalau Cinta itu Datang Karena Terbiasa
Aletha mengerang lirih, merasakan kepalanya sangat berat, matanya mengerjap perlahan untuk berusaha terbuka, bau obat dan alkohol menyengat indera penciumannya. Hingga akhirnya kedua mata Aletha terbuka sempurna.
Aletha mengumpulkan seluruh kesadarannya.
" Ak... Aku dimana?" lirihnya bingung, seingatnya tadi ia masih berada di hutan bersama Arka.
Aletha menoleh ke kanan, ia menyadari bahwa tangannya di infuse. Aletha mengedarkan pandangannya, saat itu juga ia mengetahui bahwa dirinya sepertinya berada di rumah sakit.
Aletha menoleh ke kiri, mendapati seorang cowok duduk dikursi, cowok itu tertidur dengan kepala disandarkan di pinggir kasur. Aletha tidak tau harus berekspresi seperti apa, ia hanya bisa menghela napas pelas. Cowok ini menyelamatkannya. Arka menyelamatkannya dan menunggunya di sini.
" Kak," panggil Aletha pelan, membangunkan Arka.
Aletha menggerakkan tangan kirinya beberapa kali, hingga akhirnya Arka terbangun. Cowok itu langsung mengangkat kepalanya, dengan kedua mata yang berusaha dibuka.
" Lo.. Lo udah sadar?" tanya Arka masih mengumpulkan kesadarannya.
" Sudah kak."
" Ada yang sakit?"
Aletha menggelengkan kepala. Arka menatap Aletha, ia bernapas lega bahwa Aletha sudah bangun dan tidak apa-apa.
Aletha ragu untuk mengatakannya, namun ia memberanikan diri.
" Makasih kak, kakak kenapa peduli sama aku?"
Arka mengangguk singkat, membalas dengan sebuah senyum kecil. " karena gue khawatir."
" kenapa kakak khawatir? Kakak kan gak suka sama aku?"
Belum sempat Arka memberi jawaban, pintu kamar terbuka lebar memunculkan Anisa, teman sekelompoknya dan di ikuti Devan di belakangnya.
" Aletha... gue khawatir banget sama lo," seru Anisa yang langsung berlari memeluk Aletha sambil menangis.
" Aku gak papa Anisa, udah jangan nangis gini."
" Ta maaf ya gara-gara gue, lo jadi tersesat," kata Andi.
" Gak Andi, ini bukan salah kamu, ini salah aku, kan yang minta tukar tempat aku."
" Ta maafin gue juga, gue sebagai ketua kelompok kurang bisa mengontrol anggotanya, sampai lo hilang," kata Bagas merasa menyesal.
" udah ini semua gak salah kalian kok, jangan merasa bersalah lagi."
" Makasih ya Ka, udah jagain Aletha, sekarang biar gue yang jagain." Seru Devan sambil menepuk pundak Arka.
Pandangan Devan beralih ke arah Aletha. " Gimana keadaannya?"
" udah baik kok kak," seru Aletha tetapi pandangannya menatap Arka yang mulai beranjak pergi dari ruang Aletha.
***
Leon menyingkirkan kursi di sebelahnya, ia berjalan ke arah Arka dan Darrel yang sedang membahas tentang apa, Leon juga tidak mengetahui.
" Guys!" orang ganteng datang, " panggil Leon tiba-tiba duduk di depan mereka, membuat dua sahabat di depannya itu terkejut.
" Monyet! Bisa gak sih, gak usah ngagetin," sunggut Darrel sedikit kesal.
" Nggak bisa," seru Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha [ON GOING]
Teen FictionHappy 18k Viewers 🎉 ================= Arka si cowok dingin harus bertemu dengan Aletha cewek cantik namun ceroboh. Aletha selalu saja berusaha untuk meruntuhkan tembok pertahanan Arka, berbagai cara telah di lakukan untuk meluluhkan hati Arka Akan...