vive

0 0 0
                                    


"Hkem, lo dipanggil tuh sama papa"

Anaya menoleh kearah pintu kamarnya disana berdiri Raka dengan wajah datarnya.

Tanpa menunggu jawaban sang kakak Raka melengos begitu saja pergi.
Anaya menghela nafas pelan.
Ia beranjak dari meja belajar dan pergi menuju ruangan kerja papa nya.

"Ada apa pa?" Papa nya yang sedang fokus ke layar didepannya itu langsung melihat kearah Naya.

"Sini nay duduk dulu"

"Ada apa pa?" Ulang naya

"Besok kamu ikut sama papa ya ke acara ulangtahun perusahaan rekan papa" jelas papa nya.

"Ga sama mama aja papa pergi?"
Papa nya menghembuskan nafas gusar.

"Mama kamu marahan sama papa"
Memijit pangkal hidungnya.

"Karna aku ya"lirih naya pelan.

Papanya menoleh, lalu mengusap kepala anak kesayangannya ini dan membawa nya ke dekapannya.

"Engga lah sayang. Mama kamu marah bukan karna kamu kok"

*****

"Papa dimana ya?"
Kenzo celingak celinguk melihat sekeliling bandara.

Bruk

"Eh_maaf ga sengaja" ucap kenzo lalu membantu gadis dihadapannya berdiri.

"He_he i iy__a" ucapnya gagap karna terpana melihat dewa yunani didepannya ini.

Tanpa mengucapkan kata kenzo pergi begitu saja.

Tampan.

*****

Anaya sudah rapi dan terlihat sangat cantik dengan gaun selutut tanpa lengannya. Ia terlihat sangat anggun dan lucu.
Ia keluar dari kamar menuju lantai bawah yang seperti terjadi pertengkaran. Ya siapa lagi kalo bukan mama dan papanya.

"Oh jadi kamu mau pergi sama dia"
Mama ku menatap ku sinis.

"Kenapa memangnya? Ada yang salah? Dia anak ku" balas papa dengan acuh.

"Kau tau? Aku ini istri mu! Kenapa kamu tidak pergi aja dengan aku?"

"Dan kau tau? Anaya anak ku, nafi aku berhak mengajak nya. Kalau kau ingin pergi anaya juga tetap pergi"

"Huh,,anak itu lagi anak itu lagi"
Kesal mama lalu ia pergi berjalan memasuki kamar.

"Ayo sayang"
Anaya mengekori papanya dibelakang menuju mobil.
Hingga beberapa menit kemudian mereka sampai di ballroom hotel berbintang yang sudah banyak para pebisnis yang datang.

Didalam papa nya bersalaman dengan yang punya acara diikuti oleh Naya.

" ah ya, ini anak sulung saya pak jon
Namanya Anaya" papa memperkenalkan naya kepada pak Jon rekan nya.
Pak jon tersenyum melihat Anaya.

Lalu mereka duduk di salah satu meja, anaya hanya mendengarkan papa nya yang sedang bercerita dengan rekan rekan kerja nya.

Anaya POV

Aku sebenarnya bosan, ya tapi bagaimana lagi. Aku mengedarkan pandangan ku diseluruh gedung hotel ini. Banyak sekali tamu tamu dari kalangan atas yang datang.
Tapi salah satu dari mereka mencuri perhatian ku. Ya, aku melihat disana ada kenzo beserta kedua orang tua nya. Tapi siapa gadis itu? Dia terlihat dekat dengan keluarga kenzo.

Gadis itu menggandeng tangan kenzo tapi kenzo menepisnya dengan sopan.
Seketika perasaan sesak menghampiriku. Berbagai macam pikiran mulai berdatangan.
Apa itu calon kenzo nanti??
Apa mereka akan menikah?
Tapi siapa dia? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya.

Ah kepala ku jadi pusing memikirkan nya.

"Sayang ayo kita pulang. Ini sudah malam" suara papa menyadarkan ku dari pemikiran negatif ini.

"Ah iya ayo pa"

********

Author POV

Ditempat yang sama.
Kenzo menatap kedua orang tua nya dengan memelas. Bertanda bahwa ia sudah bosan disini.
Bagaimana tidak? Gadis anak dari teman papanya ini sangat genit. Ia sangat tidak tahu malu menempel dengan kenzo didepan orang tua mereka.
Kenzo tau jika gadis yang bernama Livia ini tertarik kepadanya.
Hingga dengan lancang nya ia memeluk lengan kenzo. Kenzo yang jengah pun menepis tangannya.

Genit banget si,batinnya.

Tanpa kenzo ketahui bahwa dari jauh sana ada seorang yang melihat mereka dengan tatapan berbagai macam pertanyaan.

_____________________________________

TerimaKasih💙

Ladies SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang