Nona Kelinci

114 20 4
                                    

Kelinci itu berlari menembus hutan. Melewati rimbun pepohonan sampai bagian dimana sinar matahari enggan menembusnya. Nafasnya mulai tersenggal. Tapi dia tidak boleh lambat. Sesekali menengok kebelakang memastikan tidak lagi dikejar.

Dalam minim cahaya matanya bergerak awas. Menghindari pohon-pohon yang menghadang dengan lincah. Seolah sudah terbiasa. Pandangannya terarah pada lubang di pohon besar.

Sembunyi saja disana.

Kelinci itu menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara. Telinga panjangnya bergerak-gerak saat langkah beberapa orang berdatangan mendekat.

"Dapatkan kelinci itu bagaimanapun caranya!!!"

Gemerisik rumput membuat bulu disekujur badannya meremang, ketakutan. Kelinci itu menutup matanya rapat-rapat. Menahan nafas saat mereka kian memangkas jarak. Tidak ada yang bisa dia lakukan, selain berdoa semoga tidak ditemukan.

Srakk!!!.

Suara dikejauhan menarik perhatian mereka. Dapat si kelinci dengar beberapa langkah yang pergi menjauh kemudian menghilang. Sekarang dia bisa bernafas lega. Setelah satu jam belarian dengan jantung yang berpacu cepat.

Kalinci itu keluar dari persembunyiannya. Menoleh kesana kemari memastikan keadaan aman. Si kelinci menghembuskan nafas lelah, karena ini entah sudah kali keberapa dia berada diposisi yang sama. Baru berjalan selangkah batu sialan membuatnya jatuh tersungkur. Wajahnya penuh tanah, dia berteriak meluapkan kekesalan yang mencapai ubun-ubun.

"Mama, Sarada mau pulang!!!."

Nasibnya memang kelewat nahas.

Nona Kelinci

RinPlix present

Tidak berhubungan dengan anime ataupun manga. Karakter Boruto dan Sarada sepenuhnya milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam.

BORUSARA ONESHOOT

Sarada menarik kakinya membiarkan ayunan mulai bergerak. Di sekelilingnya ada Cho-Cho, Sumire dan Namida. Mereka berkumpul di halaman rumah tunggal Uchiha, menyelenggarakan piknik dengan teh dan banyak camilan.

Desa Kelinci adalah tempat mereka tinggal. Dihuni oleh para kelinci setengah manusia. Salah satu desa yang paling damai dan menyenangkan. Nyaris tidak pernah ada pertengkaran apalagi perkelahian. Namun, beberapa hari belakangan satu-persatu kelinci mulai menghilang.

Rumornya klan beruang memangsa mereka. Tapi tidak pernah terbuktikan kebenarannya.

Uchiha Sarada merupakan putri tunggal ketua klan kelinci. Memiliki bulu yang putih bersih. Sejak lahir Sarada dianugerahi darah langka yang membuatnya kesulitan dimasa kini. Satu tetes darahnya dapat memperpanjang umur seseorang hingga 10 tahun lebih. Oleh karena itu, sejak umur lima tahun Sarada menjadi incaran hewan lain.

"Sebentar. Minggu lalu lo dikejar satu desa kera. Kemaren lo dikejar-kejar klan landak. Hoki bener sar" Cho-Cho ngakak saat Sarada selesai bercerita. Tidak percaya bahkan hewan vegetarianpun bernafsu pada sahabatnya.

"Hm" Sarada menjawab cuek.

"Besok kalo lo mau pergi ke hutan ajak gue napa. Jadi buronan singa asik kayaknya" Cho-Cho mengaduh ketika wortel mendarat dikepalanya. Menoleh dan mendapati Sarada bersiap mengambil wortel yang lainnya.

"Coba deh sekali-kali dungunya dikurangin"

Kejamnya.

Cho-Cho membulatkan pipi jengkel, Sumire dan Namida tertawa melihatnya. Tidak mengerti jalan pikir si kelinci berbulu kecoklatan. Jika Sarada mengajak Cho-Cho ikut dalam kejaran singa, Sarada yang pasti kerepotan. Apalagi kalau Cho-Cho lapar ditengah jalan, nyawa mereka sudah dipastikan melayang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nona KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang