Ketika hendak menyerang, terdengar suara mobil polisi berbunyi merdu diluar membuat Bisma dan preman-preman itu kabur
"Polisi kabur kabur kaburrr"
Bisma pergi menjauh entah kemana yang penting bagi dirinya adalah selamag dari para polisi
"Kamu gak pa-pa kan?" tanya Angga memegang kedua pipi Zara, Zara hanya menggelengkan kepalanya sembari menangis
****
"Apaa"
Ima mengeratkan pelukannya dengan Zara ketika mendengar cerita dari Angga dan Roy
"Sedari dulu mama sudah gak suka sama tu anak, Syukurlah kamu gak pa-pa sayang"
"Yaudah tante kita oamit dulu"
"Iya kalian hati-hati yaa"
"Iyaa"
"Kak aku ikut boleh?" tanya Indri yang masih berada dirumah Zara
"Kemana?"
"Pulang lah"
Indri pulang dengan Roy, sedangkan Angga pulang sendirian
****
"Haloo"
"Iyaa"
"Kenapa?"
"Gak pa-pa"
"Ooohhh, aku hanya ingin bilang kunci semua pintu dan jendelanya biar gak ada yang nyulik kamu lagi, kalo perlu hati kamu juga"
"Udaaah"
Zara tersenyum, meski hanya lewat telpon setidaknya Angga bisa membuat dirinya tenang
"Tidur gih, besok sekolah tadi pagi kamu ditanyain pak cecep kata Indri, katanya pak cecep kangen sama kamu, karna kamu udah jarang terlambat"
"Yaudah besok aku gak masuk lagi, siapa tau pak cecep temui orang tua aku sekalian biar gak kangen lagi"
"Jangan lah"
"Kenapa?"
"Biar orang tua aku aja yang kerumah kamu"
"Buat apa?"
"Buat melamar anaknya pak Reno"
"Aku melayang" ucap Zara terkekeh
"Udah aku ngantuk, aku tidur dulu. Assalamualaikum istriku"
"Waalaikum salam"
"Gitu doang?"
"Waalaikum salam suamiku"
Akhirnya Angga dan Zara tidur nyenyak hingga sang mentari mulai terlihat di ufuk timur, dan ayam-ayam berkokok pertanda pagi sudah tiba
"Raa lo liat Bisma gak?"
Santi mencegat Zara yang hendak masuk kelasnya, yaa karna Santi sudah tau kalo Bisma akhir-akhir ini selalu ngejar Zara
"Laah emang apa hubungannya sama cewek gue?" tanya Angga merangkul bahu Zara
"Yaa siapa tau Zara tau"
"Zara gak tau, dan gak akan pernah tau lahi soal Bisma, sayang kamu masuk" Zara menuruti permintaan Angga, dia segera masuk ke kelasnya
"San lo sebaiknya lo masuk, daripada lo di omelin pak cecep"
"Iya iyaaa"
Santi cemberut karna hari ini dia tak bertemu dengan Bisma, iyalah mana mungkin dia berani masuk setelah apa yang dia lakuin sama Zara, dia tak ingin Si Angga menelannya mentah-mentah
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
RomanceBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...