Keadaan berubah seiring dengan berjalannya waktu, Kim Taehyung yang dulunya tidak pernah merasakan jatuh cinta kini telah berbalik, pria yang selalu kekeh untuk hidup sendiri kini telah jatuh pada pesona sekertaris cantik bahkan pacar kontraknya itu, namun apa yang harus ia lakukan, akankah ia merebut kebahagiaan sahabatnya yang kedua kalinya, entahlah?." Ada apa dengan ku ini? Kenapa aku melakukan itu pada Tzuyu, kenapa aku seakan tidak rela jika ada yang menyentuh gadis itu selain aku? Ada apa ini?" setelah gadis chou itu pergi, Taeyung tak henti hentinya bergumam, sesekali menyentuh dadanya yang terus berdegup begitu cepat.
" Apakah aku jatuh cinta? Tidak, tidak mungkin, dan ini sama sekali tidak boleh,aku yang selalu memperingatkan Tzuyu agar tidak jatuh cinta padaku jadi ini tidak boleh terjadi, mungkin aku hanya reflek" lanjutnya, lagi-lagi dengan egois ia menolak kenyataan bahwa dirinya memang telah jatuh cinta.
" Akhhhhhh" teriaknya frustasi.
Jelas frutasi lah, jika hati dan keinginan selalu bertentangan pasti akan membuat seseorang merasa tersiksa, dan inilah yang di rasakan seorang namja tampan nan kaya raya itu.******
Sementara gadis yang barusan kehilangan ciuman pertamanya itu terus berlari dengan perasaan bercampur aduk, takut, gugup, dan khawatir, gadis itu berhenti dan memegang dadanya yang masih berdendang.
" Bagaimana ini? Apa aku benar-benar murahan? Kenapa aku diam saja tadi? Kenapa aku tidak menolak? Ciuman pertamaku sudah hilang, padahal aku hanya ingin di cium oleh orang yang benar-benar mencintaiku, bukan bos kejam yang selalu menyiksaku" gumamnya sambil terus memegang dadanya.
" Hei, kau kenapa?" Tzuyu sontak kaget, ketika Jimin sudah berada di sampingnya, dia baru ingat kalau dia akan jalan-jalan bersama jimin sekarang.
" Ah, itu, aku hanya, ahhh tidak apa-apa oppa, ayo kita jalan sekarang" Jimin menatap Gadis itu dengan tatapan meyelidik, dia merasa ada yang aneh dengan kegugupan Tzuyu.
" Tapi, tas kamu dimana?" tanyanya, membuat Tzuyu semakin gugup dan salah tingkah.
(Astaga, kenapa aku langsung lari tadi tanpa memgambil tasku, bagaimana ini, Jimin oppa pasti curiga, aku harus jawab apa coba?) batinnya.
" Hei, kau kenapa sih? Apa kamu di marahi oleh Taehyung, iya? Kalau begitu aku akan bicara padanya" baru saja jimin melangkah namun dengan sigap Tzuyu menahan tangannya, dan itu reflek membuat Jimin berhenti.
" Tidak oppa, pak Taehyung tidak memarahiku, hanya saja aku lupa mengambilnya, aku tadi dari toilet" mendengar alasan itu, Jimin mengangguk mengiyakan walaupun dalam hatinya dia tidak percaya, namun sudahlah, dia tidak mau mengulur-ulur waktu untuk jalan-jalan bersama gadis tercintanya.
Mereka kemudian melangkah keluar, menuju parkiran di mana mobil Jimin ada di sana, namun baru saja mereka ingin masuk ke dalam mobil tiba2 ada seorang yang meneriakinya, ya siapalagi kalau bukan Taehyung, laki-laku itu menghampiri mereka dengan tas di tangannya.
" Ini tas kamu kan? Dasar ceroboh" ucapnya dengan judes ,kemudian menyerahkan tas itu kepada pemiliknya.
" Terimah kasih pak" jawabnya tanpa menatap wajah bosnya itu, sungguh ia benar-benar muak melihat wajah sok suci namun modus itu.
(Bibir itu, kenapa aku selalu tertarik melihatnya? Sadar Tae, sadar) batin Taehyung, pandangannya terus berarah pada bibir gadis yang berada di depannya itu.
" Ah, Tae, makasih yah, ya sudah, aku dan Tzuyu akan jalan-jalan ke tempat yang romantis" jimin berbisik di telinga Taehyung, kemudian mengedipkan matanya dan tentu itu membuat Taehyung kesal.
" Terserah kau saja, dasar bucin" ucapnya malas, sedangkan Jimin, ia hanya terkekeh mendengarnya, dan membukakan pintu mobil untuk Tzuyu.
Piiippppppp....