Untuk yang kesekian kalinya, Hera kembali memasuki klub malam tempat dimana laki-laki yang disukainya menghabiskan malam-malam dengan teman-temannya. Anggap Hera memang sudah gila karena berani masuk ke tempat yang ilegal bagi gadis seumurannya dan itupun berkali-kali.
Seakan sudah terbiasa, beberapa bartender dan waitress nya pun sampai mengenalinya. Tapi bukan dengan nama Hera, melainkan Hyeran, nama aslinya. Dia mungkin tidak tahu masalah apa yang akan dihadapinya nanti kalau sampai Wendy tahu tentang ini. Tapi apa pedulinya? Selagi dia bisa bertemu dengan pujaan hati, hal seperti itu tidak ditakutinya....
"Hyeran, kamu datang juga" Seorang bertender bernama Xiumin mengangetkan Hera yang baru saja masuk mencari tempat untuk duduk. Hera menganggukkan kepalanya pada Xiumin dan duduk di bar stool depan meja bar. Dia harus terbiasa dipanggil dengan nama aslinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seperti biasa kan?" Tanya Xiumin saat Hera baru saja membuka mulutnya untuk memesan minuman. Hera mengangguk mengiyakan dan bertender itu dengan gesit langsung menuangkan cocktail dengan kadar alkohol rendah untuk Hera. Dia menyodorkan gelas berisi minuman beralkohol itu dengan senyum bangga. "Selamat menikmati"
Hera tersenyum simpul padanya dan memperhatikan minuman yang ada di dalam gelas di hadapannya saat ini. Mau tidak mau dia harus memesan sesuatu, terutama minuman beralkohol, tidak mungkin kan dia tiba-tiba minta dibuatkan susu atau jus? Bisa-bisa Xiumin mencurigainya, dan itu berarti masalah lain untuknya.
Tanpa berniat meminumnya, Hera menghela nafas panjang sambil mengangkat gelasnya dan menggoyangkannya pelan.
"Kenapa tidak diminum?"
Hera menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah seseorang yang baru saja menganggu kegiatannya. "Ba....Baekhyun?"
Baekhyun tersenyum dan langsung duduk di samping Hera. Dia mengambil gelas anggur itu dari tangan Hera dan menyesapnya sedikit. Alkohol yang tidak terlalu kentara itu membuat Baekhyun mengernyit heran karena kebanyakan gadis yang datang ke tempat seperti ini adalah penyuka minuman beralkohol dengan kadar tinggi, sedangkan Hera? Ah sudahlah, dia merasa tidak perlu mempermasalahkan hal kecil seperti ini.
"Apa kamu selalu datang sendirian?" Bukannya menjawab, Hera malah tertegun melihat bagaimana dia bisa sedekat ini dengan laki-laki pujaannya yang selama ini hanya bisa dia perhatikan dari kejauhan.
Tidak adanya jawaban dari gadis dihadapannya membuat Baekhyun mengerutkan dahinya heran. Dengan perlahan dia mengangkat satu tangannya dan mengusap lembut pipi chubby Hera yang membuat gadis itu terkesiap, bangun dari lamunannya. "A...eh...maaf aku tidak dengar, apa tadi?" Tanya Hera akhirnya. Dia mengenggam tangan pemuda itu dan perlahan menurunkannya dari pipinya.
Baekhyun mendenguskan senyum simpul saat melihat bagaimana Hera seakan tidak nyaman akan sentuhannya. Dia menunduk menatap telapak tangannya bekas dia menyentuh pipi gadis cantik yang masih setia duduk di hadapannya saat ini. "Aku tanya, apakah kamu selalu datang sendirian kesini? Karena aku tidak pernah melihatmu bersama orang lain" Dia kembali menatap Hera dengan tatapan yang sangat lembut, membuat gadis di depannya kembali terbuai.
