Sirius adalah bintang paling terang di langit malam. Nama Sirius diambil kata Yunani Σείριος, yang berarti "berkilau". Dengan magnitudo tampak −1.46, Sirius hampir dua kali lebih terang dari Canopus, bintang paling terang ke-2 di langit malam.
.
.
.
.
Bintang tidak menyadari akan sesuatu hal, bahwa di musim dingin yang masih tersisa beberapa minggu lagi, hujan akan turun begitu derasnya. Yang Bintang tahu, jika masuk musim dingin hanya akan ada salju dan dinginnya cuaca. Tapi ternyata hujan datang dengan deras. Menambah kesan dingin yang menjadi dua kali lipat.
Saat telah selesai dengan alat penggorengan dan memasak didapur, Bintang memutuskan untuk menjalankan ibadah sholat magrib terlebih dahulu. Setelahnya Bintang membawa semua makanan yang ia buat bersama Bibi Kim ke meja makan. Perutnya memang minta diisi sedari tadi. Malam bahkan sudah menampakan diri dan sebentar lagi makan malam akan segera dimulai.
Setelah menyimpan semua hasil masakannya ke meja makan, Bintang menatap kesekeliling ruangan untuk mencari keberadaan Bibi Kim. Ia memutuskan untuk pergi keruang utama. Wanita paruh baya itu tadi sempat meminta izin padanya untuk melakukan suatu hal. Tanpa banyak bertanya, Bintang-pun menyetujuinya karena tidak ingin menahan Bibi Kim lebih lama lagi atas apa yang dipertanyakannya.
Saat kakinya menginjak disana, ia melihat Bibi Kim ternyata sedang mengajak seseorang mengobrol. Jika dari penampilan, Bintang yakin seseorang itu adalah pria. Tapi wajahnya tertutupi oleh masker. Dan pria itu memang berpenampilan tertutup.
Karena penasaran, Bintang lantas berjalan mendekat dan memanggil sang Bibi.
"Bibi..."
Bibi Kim menoleh seraya tersenyum kearahnya. Diikuti dengan pria itu yang juga ikut menoleh. Bintang sempat melirik dengan arah pandangannya pada pria itu. Ia sedikit membungkuk sopan.
"Nak, bisakah kau membawa minuman hangat untuk... ahh aku bahkan sampai lupa menanyakan namamu. Siapa namamu nak?" Tanya Bibi Kim pada pria dihadapannya.
"Ahh... namaku Jung Hoseok, Nyonya." Jawab pria bernama Hoseok itu.
Bibi Kim mengangguk, "Baiklah, Byeol-ah, tolong ambilkan minumannya."
Bintang mengangguk, "Baik, Bibi."
Bintang kembali beranjak dari ruang utama menuju dapur. Ia kemudian menyajikan air teh hangat untuk pria bernama Jung Hoseok itu. Dan satu lagi untuk Bibi Kim.
Setelah selesai, ia membawanya dengan nampan dan disajikan disana.
"Terima Kasih." Ucap Hoseok seraya menundukkan kepalanya. Bintang hanya mengangguk.
"Bibi, makan malamnya sudah siap." Ucap Bintang.
Bibi Kim menganggukkan kepalanya, "Ah, baiklah. Kau sudah melaksanakan kewajibanmu?" Tanya Bibi Kim kemudian.
"Sudah, Bi. Alhamdulillah."
Iya, maksud Bibi Kim melaksanakan kewajiban itu adalah ibadah sholat magrib. Setelah selesai memasak tadi, Bintang langsung mengambil wudhu dan sholat. Jadi mungkin itu sebabnya ia tidak tahu kedatangan pria bernama Hoseok itu. Sedangkan Bibi Kim, ia tidak sholat karena sedang berhalangan. Bibi Kim memang orang Korea asli tapi jangan lupakan kalau suaminya adalah paman Bintang yang beragama islam. Itu berarti Bibi Kim juga seorang Muslim. Meskipun Bibi Kim belum berjilbab. Tapi Bintang selalu berdoa untuk kebaikan Bibi Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARS [BTS JHOPE] [END]
Spiritual[EPILOG MASIH DALAM PERSIAPAN] BTS JHOPE Fanfiction! [WARNING: Dibumbui sedikit kisah romansa islami. Tidak memfokuskan pada hal agama, karna author tidak pandai dalam hal seperti itu.] Tentang sang Matahari yang mencoba menggapai Bintangnya... dan...