Jam menunjukan pukul sepuluh malam, aku yang sedari tadi menonton televisi sambil meminum sebotol soju mulai merasa kantuk. Beberapa kali aku melihat ada pesan masuk namun aku memilih untuk membiarkannya. Lalu aku mendengar suara bel apartmentku berbunyi. Dengan malas aku beranjak menuju pintu untuk melihat siapa yang sedari tadi didepan kamarku.
Ternyata dia adalah Tuan yang kamarnya disamping kamarku. Dia membawakanku dua botol soju, katanya ingin menghabiskan malam sambil minum dan mengobrol bersamaku. Aku sempat menanyakan jadwalnya untuk besok hari. Katanya besok dia diberikan waktu untuk beristirahat rupanya.
Mungkin kalian bertanya kenapa aku memanggilnya Tuan. Hmm karena dia suka memerintah dan menyuruhku melakukan sesuatu untuknya. Seperti contohnya sekarang dia memintaku untuk mengambil gelas dan selimut untuknya. Meskipun dia selalu tertawa atau tersenyum saat aku memanggilnya Tuan, padahal aku bermaksud sarkas.
Kami memutuskan untuk menonton film di netflix. Sesekali aku mencuri pandang ke arahnya. Dia menggunakan hoodie abu-abu dengan rambut yang sedikit berantakan, sexy menurutku.
Aku kemudian menuangkan soju kedalam gelas yang sudah kusediakan. Sebenarnya aku sudah minum setengah botol sendirian sebelum dia datang. Namun itu belum cukup untuk membuatku mabuk. Jika kalian bertanya tipe mabuk yang seperti apa aku, sering kali aku diam dan memikirkan banyak hal, namun pernah beberapa kali aku menggila saat mabuk, yang pasti terjadi saat aku mabuk adalah kehilangan kendali atas mulutku. Aku sangat jujur saat mabuk dan aku membenci itu, makanya aku lebih sering minum sendiri dibanding bersama seseorang. Namun sudah enam bulan ini aku sering ditemani olehnya saat minum.
Pertama kali kami bertemu saat aku pulang dari sebuah club dalam keadaan setengah sadar. Jalanku sempoyongan dan saat memasuki lift aku bertemu dengannya. Dia baru pulang dari latihannya dan hendak beristirahat. Saat itu aku terduduk di lantai lift setelah memencet tombol, setelah sampai pada lantai yang kutuju dia mencoba membangunkanku. Dia membantuku mencapai kamarku lalu dia kembali. Pagi harinya aku menemukan surat dibawah pintu, dari situ aku tahu semalam ada yang membantuku, tapi siapa.
Beberapa hari kemudian kami berpapasan saat siang hari. Dia menyapaku dan mengajakku berkenalan. Responku sangat kaget karena mengetahui seorang Jin adalah orang yang membantuku saat itu. Kami menjadi sering berbincang lewat kakao talk dan beberapa kali lewat telfon sebelum akhirnya kami bertemu secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
one shot!
RomanceKumpulan cerita one shot bts. Isinya mengandung cerita dewasa, pembaca mohon bijak.