Bab 33: Kebersamaan.

232 21 38
                                    

Velan hanya merenung di pinggir tebing taman, dan lagi-lagi ada aja yang ngeganggu dia.

"Sayang!" panggil seorang gadis yang kekurangan bahan kain pun mulai duduk disamping Velan dan tak lupa bermanja dengan tangan kekar Velan.

"Lepas, bukan muhrim!" tegas Velan yang mulai beranjak berdiri sambil melepas paksa lengan gadis centil itu, lagi-lagi gadis itu bermanja lagi dengan lengan Velan.

"Sayang, ko gitu sih sama aku. Kan, kamu dulu suka sama aku," ujar Gadis itu sambil memperlihatkan bibir merahnya yang merona, Velan harus kuat dan lagi Velan melepas pegangan tangan gadis itu dan mulai meninggalkannya.

"Sayang!" jerit Gadis itu, Velan hanya tidak menghiraukannya saja.

Velan lagi lelah dengan pikirannya, pasalnya setelah dia wisuda jadi Ceo Prayes group.

"Godaan selalu aja ada. Eh itu ada Stella," ujar Velan yang langsung menatap objek yang sangat indah namun tak mudah tuk di gapai dan di raihnya.

Stella sedang duduk asik mengobrol bersama Sella dan Sekar di kursi depan kelasnya. Velan mulai menghampiri ketiga gadis itu.

"Assalamualaikum Uhktie!" salam Velan sambil tersenyum manis kepada Stella, Sekar dan Sella hanya bisa berzikir.

"Waalaikumsalam, ada apa Vel? ngapel terang-terangan?" tebak Sella, benar sekali kamu jeyenk.

Velannya nyengir dong di bilang kaya gitu, itu nyengiran bikin nular jujur deh.

"Hehehehe, tau aja kamoh," ujar Velan, entah sejak kapan Velan jadi bucinable bin alayclub gini.

1. yang setuju Velan tegas bin cool, angkat kaki eh salah angkat jempol?

2. Yang suka Velan manja, Bucin, dan alay angkat jempol?

Komenin gaes.

Hari ini ada seminar di aula UIN antarasi, bersama UNLAM. Stella mulai berangkat ke Aula Uin nersama dua teman dan Sella sahabatnya, Velan pun juga.

"Stell, tuh ada Audry, Syera sama Ratu," ucap Sella sambil menunjuk tiga gadis yang berjalan menghampiri mereka.

Stella mulai tersenyum, "Assalamualaikum, Aduh tambah cantik aja," goda Audry kepada Stella, Stella hanya tersenyum.

Velan udah bertemu sahabatnya, Agam, Ishak dan Alden.

"Widih, mas bro!" ujar Alden sambil menjabat tangannya kepada Velan, Dan yang lain. Velan tertawa, "pa kabar tuh sama pdkt?" tanya Velan.

"Udah ta'aruf, Buhahaha keduluan kan?" tanya Alden sambil tertawa renyah, "gercep banget dah, gua sih nunggu udah mapan aja." Velan mulai duduk di sebuah kursi bersama ke tujuh temannya.

Sedangkan Stella sudah duduk bersama Sella, Sekar, Syera, Audry dan Ratu.

"Syer, Audry emang beneran udah ta'aruf?" tanya Stella sambil berbisik di samping Syera, Syera langsung mengangguk.

"Kalau Syera kapan?" tanya Stella bercanda, Syera tersenyum malu. "Yang ngedeketin ada sih, tapi ya gitu deh. Liat aja nanti," ujar Syera terkekeh dan kemudian mulai fokus menatap acara.

Sedangkan Sella dan Sekar asik mengobrol, Stella cuman bisa terdiam.

Acarapun mulai berakhir dengan persembahan penampilan Zahro voice nasyid terkenal di Uin Antasari.

"Eh itu kan Ka Dedi," ujar Sekar yang sudah menghampiri vokalis Zahro voice, Stella hanya diam di tempat.

"Assalamualaikum ka, Wah ketemu lagi kita di sini," sapa Sekar begitu antusias dengan sepupu darah ibunya itu, Orang yang di sampa mulai mendekat.

"Waalaikumsalam, kirain gak bakalan datang ke sini. Sama siapa?" tanya Ka Dedi sambil menoleh kesana-kemari.

"Sama temen sefakultas ka, Oh iya yang kemarin ngechat Wa aku siapa namanya?" ujar Sekar menanyakan orang yang mengatas namakan Zahro voice.

"Ouh dia, Edho. Suka sama kamu katanya, Tau-tau entar ada undangan nih, hahaha!" ejek Ka Dedi membuat Sekar malu dan berlari kepada Stella.

"Kenapa ih kenapa?" tanya Stella panik dan mulai mengeladahkan wajah Sekar yang udah merah pekat.

"Ka Dedi, ngecomblangin aku hehe. Sama tuh," tunjuk Sekar kepadapemjda yang lengkap dengan sorban dan gamis maroonnya. Membuat Stella ber oh ria.

"Cocok, Kamu kaya gini. Dia kaya gitu, Yakin aja sama pilihan Abang kamu Kar," ujar Stella yang sudah bangkit dari kursinya. Padahal hari mulai gelap, Stella izinnya hanya sampai jam Ba'da magrib.

"Udah, ayuk pulang entar aku di marahin mama," ujar Stella yang terburu-buru menghampiri motor scoopynya. Baru aja mau ngejalanin, udah ada motor sport ngehalangin jalan Stella.

"Astagfirullah, jangan ngehalangin!" jerit Sekar yang begitu menggelegar malam. Pemuda itu tak menggubris jeritan Sekar dia hanya memndangi wajah ayu dan cantik milik Stella.

"Tunggu-" pemuda itu mulai membuka kaca fullfacenya dan menampakan wajah aslinya dan kusam.

"Izin mau kerumah Kamu," sambungnya lagi, membuat Stella terdiam sejenak.

"Mau ngapain? udah malam gini," ujar Stella memberanikan dirinya.

"Ehm, mau--"

Tiiiiiiiiitt...




VELANSTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang