Aku akan coba deskripsikan tentang pria bernama Adi yang belum sempat aku tuliskan di part 1…
Aku dan dia sama-sama kelahiran tahun 94, kami lahir hanya selisih 4 hari, umur kami sama namun hanya berbeda tingkatan di perkuliahan, aku lebih dulu masuk perkuliahan, sedangkan Adi masuk perkuliahan lambat 1 tahun karena dia bekerja terlebih dahulu…
Adi berbadan tinggi, gagah, berhalis tebal, berhidung mancung, kulitnya berwarna sawo matang, rambutnya hitam pekat belah kanan, cerdas, tidak banyak berbicara (misterius)
Saat kami memutuskan bersama menjalani hari-hari, suatu hari ketika aku dan Adi jalan keluar untuk pulang menuju gerbang kampus, ada perempuan berteriak dan menggoda kami, dia bilang “kalian bareng-bareng terus kaya amplop sama perangko ga bisa dipisahin”…
Kami pun sontak tertawa dan menoleh ke arah perempuan itu 😁😁😁
Aku pun bertanya kepada Adi : siapa dia? Kok dia godain kita begitu 😁
“Dia anak jurusan ekonomi, aku kenal sama perempuan itu karna dikenalin sama temenku, dia mgkin punya perasaan sama aku, tapi dulu waktu aku punya perasaan ke dia ya dianya jg biasa aja, kaya terbalik gitu skrg” jawab Adi
Aku tanya lagi : kok ga coba jalan sama dia, barangkali perasaan kamu balik lg ke dia?
Adi jawab “hati aku udah pilih kamu, ngapain lagi aku cari yg lain”
Aku langsung tersenyum malu 😆😆😆
Yang aku rasakan ketika dekat Adi : jantung berdebar debar alias deg degan, suka pengen senyum terus bawaanya, gemeteran, ga berani natap, karena dia jg sangat menghargai perempuan kalau ngobrol menundukkan pandangannya, dan kita pun pulang ketempat masing-masing…
Hampir setiap hari kita bertemu, saling menunggu (kadang dia menungguku ketika aku masih ada jam kuliah, begitupun aku sebaliknya), saling menemani ke perpustakaan, makan siang bersama…
Setelah makan siang hari itu aku lupa pada tanggal berapa kejadian ini, tiba-tiba ponselku berdering, ada panggilan masuk dari nomor yang tidak diketahui, aku terima panggilan itu sambil aku melirik ke arah Adi 😆
“Hallo assalamualaikum” sapaku…
Dia pun menjawab “wa’alaikum salam”
Aku sudah bisa menebak suara siapa itu, dia adalah orang dimasa lalu yg aku ceritakan di part 1. Orang yang mencintaiku sebelum Adi.Dia menanyakan kabarku, perhatian, lalu Adi meminta hp ku untuk mencoba berbicara dengannya, sepertinya dia terganggu ada laki-laki lain yang menelponku selain untuk tugas kuliah atau keluarga, lalu dia meminta ponselku…
Adi bertanya “Assalamualaikum ini siapa, ada keperluan apa telpon nikye?”
Entah mengapa dia yang mencintaiku sebelum Adi, menjawab sapaan adi dan terus berbicara menggunakan bahasa daerahnya dengan nada marah…
Adi pun langsung memberikan telponnya kepadaku, dan Adi bilang “ini aku gatau dia ngomong apa, ga jelas”
Akhirnya aku tutup telponnya…
Aku mencoba menjelaskan..
“dia adalah orang dimasa lalu” sahutku..
Adi hanya diam, aku tau dia kecewa mengapa aku masih saja mengangkat telponnya..Aku meminta maaf pada Adi dan aku akan mencoba tidak akan mengangkat telponnya lagi, meski perasaanku merasa tidak sopan dan tidak enak jika siapapun menelponku tidak aku angkat…
Adi meminta ponselku kembali, aku gak tau dia cek apa dalam ponselku…
Akhirnya dikembalikanlah ponselku, tanpa berfikir panjang kamipun pulang kerumah masing-masing…
Malam pun tiba, ada pesan masuk dari dia yang menelponku tadi siang, dia menanyakan aku sedang apa…
Aku bingung, karena dia lebih tua dariku, aku takut tidak sopan jika tidak membalasnya, akhirnya aku balas pesan itu, aku jawab “aku sedang mengejar tugas kuliah”…
Tak lama kemudian Adi menelpon, dia menanyakan aku sedang berkirim pesan dengan siapa..
Aku kaget, takut, karena merasa bersalah menjawab pesan itu, belum sempat aku jawab, Adi sudah bicara kembali, dia bilang “kamu ga bisa bohongin aku, pesan masuk dan pesan balasan kamu akan terkirim ke ponselku juga”
Aku diam dan terus berpikir ga mungkin bisa kaya gitu, nomerku kan hanya satu, gimana caranya itu 😆😆😆
Ya sudahlah, aku sudah berniat menjawab jujur, aku minta maaf kembali karena tidak bermaksud membuatnya kecewa…
Setelah telpon ditutup, aku langsung cek aplikasi ponselku apa ada yang aneh, apa ada aplikasi yang terpasang tanpa sepengetahuanku..
Aku mencari dan terus mencari, aku tidak menemukan aplikasi apapun ternyata..
Sudahlah sampai situ aku berhenti membalas pesan dari orang dimasa laluku…
Aku tertawa terbahak-bahak dan masih berpikir “kok bisa, apa secanggih itukah???” Cocok dia jadi anak IT ucapku…
Keesokan harinya kita bertemu lagi setelah perkuliahan selesai, aku masih penasaran saja…
Dia pun memberitahuku sambil tersenyum 😊
dia menunjukkan sebuah aplikasi di ponselnya, ternyata ada satu aplikasi, aku lupa nama aplikasinya apa, aplikasi itu dipasang di ponselnya dan diponselku juga,tapi di ponselku dia sembunyikan aplikasi itu, pantas saja aku tidak bisa menemukannya, aplikasi itu terpasang dikedua ponsel kami sehingga pesan masuk dan pesan balasan dari nomor ponselku akan terkirim ke nomor dia…Aku tertawa terbahak-bahak lagi, aku sendiri belum bisa cek aplikasi yang terpasang tapi tdk ada ikon atau shortcut nya di layar 😅
Dari situ kondisi aman, tak ada lagi balas balasan pesan dari orang masa lalu, aku juga merasa diawasi terus tapi itu membentuk kejujuran yang tinggi hahahaaa
Awalnya aku pikir dia terlalu berlebihan sampai begini, ada perasaan marah, kesal padanya…
Tapi karna dia punya rasa sayang, karna dia jujur, tak ada yang disembunyikan, dia khawatir aku terganggu oleh orang lain sampai dia melakukan itu (mungkin rasa cemburunya yang tak terucap)
Akhirnya aku tau, ini masuk akal, bukan aku yg selalu memakai perasaan…
Terimakasih sudah membaca, sampai bertemu di part selanjutnya 🤗🤗🤗