Besok adalah hari terakhir bulan madu mereka. Dyo dan Ji Hyun harus kembali ke Korea karena urusan pribadi mereka masing-masing.
Ada kerjaan bernilai milyaran Won yang harus Dyo urus. Lagipula, dalam prinsip hidupnya, tidak baik jika seorang pemimpin berlama-lama meninggalkan perusahaannya.
Do Kyung Soo si workaholic.
Ji Hyun bolak-balik menggulir layar i-pad yang berada dalam genggamannya. Membaca beberapa email yang masuk dan pesan-pesan yang belum sempat ia baca.
Tawaran-tawaran kerja sudah mengantre di dalam daftarnya. Mulai dari tawaran iklan, brand ambassador, first lead drama yang tayang dua bulan lagi, photoshoot majalah, dan banyak lainnya. Gadis itu yakin, saat ini Suho sang manager tengah kewalahan menerima telepon dari berbagai pihak untuk meminta jadwal Ji Hyun setelah kembali ke Korea.
Dyo melirik istrinya yang duduk manis di atas sofa di samping jendela besar kamar hotel mereka. Dengan piyama biru dan kaos kaki berwarna krem. Rambutnya dibiarkan tergerai jatuh ke pundak dan punggungnya.
"Istriku cantik sekali," gumam Dyo.
Ji Hyun yang samar-samar mendengar suara Dyo, menoleh ke arah ranjang, mendapati suami imutnya itu tengah berbaring menyamping sambil bertopang kepala dan tersenyum menatapnya.
"Wae?" tanya Ji Hyun dengan polos.
Dyo menggeleng kecil dan tersenyum manis. "Belum selesai?" tanyanya. Matanya melirik i-pad yang berada dalam genggaman Ji Hyun. Maksud dari pertanyaannya adalah, "Berapa lama lagi benda kotak itu akan mengalihkan perhatianmu dariku?!" namun hanya ia simpan dalam hati.
Ji Hyun mengangkat bahu dan mematikan layar i-padnya. Benda kotak berwarna rosegold itu ia letakkan hati-hati di atas nakas kecil di samping sofa tempatnya duduk saat ini.
Ia berdiri dan meregangkan sendi-sendinya yang terasa kaku setelah duduk selama beberapa menit tadi. Wanita itu berjalan mendekati sakelar lampu dan mematikan lampu-lampu yang sudah tidak dipakai. Membuat kamar hotel itu menjadi remang-remang, hanya disinari oleh lampu kecil dan pantulan cahaya dari lampu-lampu kota.
Ji Hyun lalu menghampiri Dyo di atas kasur. "Aku jadi tidak ingin pulang," gumam Ji Hyun sambil menyelinap masuk ke dalam selimut.
"Haruskah?" tanya Dyo.
"Hah? Apanya?" Ji Hyun bertanya balik.
"Haruskah kita tidak pulang dan mengganti rute penerbangan kita besok?"
"Sudah terlambat, Kyung Soo!"
"Ji Hyun, tidak ada yang tidak bisa Do Kyung Soo lakukan."
"Ssst," Ji Hyun mendesis, ia menatap langit-langit kamar hotel yang berada di atasnya. "Dyo, apa kau ingat awal pertemuan kita?" ucap wanita itu, mengalihkan topik.
Dyo ikutan menelentangkan badannya, menatap langit-langit kamar hotel. "Kantor cabangku?" tanya Dyo balik bertanya.
"Hm," jawab Ji Hyun. "Aku tidak pernah mengenalmu sebelumnya. Aku tidak akan pernah tahu bahwa di dunia ini ada laki-laki bernama Do Kyung Soo yang imut sepertimu jika saja Chanyeol Oppa tidak memaksaku untuk ikut dengannya hari itu," ucap Ji Hyun, mengingat kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu itu.
"Aku tahu aku imut. Dan kau sudah mengagumiku sejak awal kan? Jujur saja!" kata Dyo, ia terkekeh pelan.
Ji Hyun tertawa keras. "Apa? Mengagumimu? Tidak mungkin! Kau tahu, Dyo, aku tidak percaya pada cinta pandangan pertama. Terlalu aneh!" kata Ji Hyun mengelak. "Bukankah kau yang lebih dulu mengejarku? Jelas saja kau yang jatuh cinta padaku sejak pertama kali," ucap Ji Hyun lagi, membalikkan kalimatnya.
Dyo mengangkat bahu, "Ya, jujur aku memang tertarik denganmu sejak awal sih. Lagipula, seluruh penjuru Korea mengenalmu. Apa masuk akal jika aku tidak menyadari keberadaanmu di kantor cabangku hari itu?"
Dyo mengubah posisinya menjadi menyamping, menatap Ji Hyun lekat-lekat. "Chanyeol adalah teman dekatku sejak di Sekolah Dasar. Apapun yang ia minta akan aku lakukan, seperti ia yang akan melakukan apapun yang aku inginkan," ucap Dyo.
Ji Hyun turut mengubah posisi tidurnya, menyamping menghadap Kyung Soo. Kini mereka saling berhadapan.
"Bisa dihitung jari berapa kali aku mengunjungi kantor cabang. Karena ada Kai, aku tidak perlu repot-repot ke sana. Kau tahu, Sayang, hari itu aku berniat meminta Kai yang pergi ke kantor cabang untuk melihat proses syutingnya Chanyeol untuk produk kita. Kalau saja ban mobil Kai tidak pecah, kita tidak akan pernah bertemu. Kalau saja Chanyeol tidak memaksaku untuk menemuinya di kantor cabang, kita tidak akan berada di sini sekarang," ucap Dyo.
Ji Hyun menyentuh pipi suaminya itu. Mengelusnya perlahan dari kening ke mata dan berakhir di pipi suaminya itu. "Takdir punya jalurnya sendiri untuk menyatukan dua insan manusia." ucap Ji Hyun.
Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Dyo dan mengecup bibir lelaki itu pelan.
"Dari sekian banyak takdir yang terjadi dalam hidupku," ucap Ji Hyun, ia menatap lekat-lekat mata bulat Kyung Soo. "Menjadi istrimu adalah takdir yang paling aku syukuri," ucap Ji Hyun. Ia mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyuman manis.
Dyo tersipu malu dan buru-buru menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Hatinya terasa hangat, dipenuhi oleh perasaan cinta dan bahagia.
Semua karena Ji Hyun.
Nam Ji Hyun-nya. Gadisnya. Miliknya seorang.
"Jadi bagaimana?" ucap Dyo.
"Apa?" Ji Hyun bertanya balik.
"Aku bisa menelpon Kai, memintanya untuk membatalkan penerbangan ke Korea besok dan mencari penerbangan lain. Kau mau kemana? Jepang? Haruskah kita singgah di Jepang satu minggu? Atau Australia? Atau Thailand? Atau Belanda?"
"Hahahahahaha," Ji Hyun tertawa keras dalam dekapan suaminya itu.
*******
ANNYEONG WARGA WATTPAD!!!
Author hiatus kelamaan ya?
Xixixi, I'm so sorry. Because I have many things to do for my exam T_T jadi kelupaan mulu mau nyentuh Wattpad. Mianhae~~~
Gimana-gimana, mau diapain nih dua pengantin baru ini? Suruh pulang atau lanjutin bulan madu aja? Hahahaahaha
Kalau banyak yang baca & minta lanjut, nanti author lanjutin nulisnya.
Jangan lupa vote, like, & comment!!! biar author semangat jehehehe :v
Luv you guys <3
*nih ada bonus yang manis-manis dikit heheheh 😗✌🏻*
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅
FanficSiapa bilang setelah menikah hubungan mereka akan baik-baik saja? Justru, permasalahan besar datang di tengah perjalanan rumah tangga Do Kyung Soo dan Nam Ji Hyun. "Aku keterima di Parsons." "Lalu? Kau akan meninggalkanku?" "Dyo, aku-" "Arasseo. Itu...