Perfect Love 38

1.3K 61 9
                                    

Setiba mereka bertiga dari mall, Zara langsung membersihkan tubuhnya dan juga memandikan anaknya tapi tetap dengan bantuan bi rum. Setelah nya Zara menidurkan Rey, ia berniat menyiapkan makanan untuk Angga pulang nanti.

Di dapur ia melihat bi rum tengah membersihkan meja dapur sambil membawa alat pengepel lantai.

"Aduh bi, istirahat dulu dong. Bibi pasti capek. Istirahat ya bik". Pinta Zara.

"Gak papa nak, bibi masih kuat kok. Nanggung ngepel dikit lagi ini". Jawab bik Rumi.

"Iya udah. Kalau gitu Zara masak dulu bik ya, buat papapnya Rey". Ujar Zara dan prepare untuk mulai memasak.

"Bibik nanti sore tolong ya siramin bunga Zara di halaman belakang, soalnya Zara gak sempat, cepet capek juga kalau kelamaan berdiri bik". Lanjut Zara tersenyum.

"Iya neng, nanti bibik siramin bunganya". Jawab bik Rumi tersenyum.

"Makasi ya bik".

Setelah nyelesaikan kegiatan masak memasaknya, Zara menyajikan makanan di meja makan. Dan berjalan menuju sofa di ruang nonton tv.

"Aduh Angga kok belum pulang sih udah jam segini juga. Katanya bakal pulang cepet". Khawatir Zara.

Bibi yang berjalan memasuki rumah dari halaman belakang menyiram bunga melihat kekhawatiran Zara.

"Kenapa neng?". Ucap bik Rumi menghampiri Zara.

"Ini bik Angga belum pulang udah jam segini". Jawabnya.

"Tunggu aja nak, pasti masih di jalan". Menenangkan Zara.

"Iya bik". Sambil memijat mijat kecil kakinya.

"Duhh nak. Kakinya kok bengkak gitu?". Kaget bibik yang baru menyadari kaki Zara bengkak.

"Iya nih bik, pegel juga". Eluh Zara.

"Bentar ya nak bibi taruh dulu alat siram nya". Ucap bik Rumi sedikit berlari dan langsung menghampiri Zara lagi duduk disamping Zara.

"Eh gak usah bik, Zara bisa kok sendiri. Gak enak". Ucap Zara cepat melihat perlakuan bik rum mengangkat kakinya dipangku bik Rumi.

"Gak papa nak, bibik sering kok mijit anak bibi dulu di kampung". Ucap nya memulai memijit kaki Zara yang bengkak.

"Hehe iya Bi makasi ya". Ucap Zara tersenyum.

"Oh ya nak, payudara kamu gak sakit kan?". Tanya bibi Rumi.

"Agak sakit sih bi". Ucap Zara menyentuh payudara nya.

"Apalagi habis papa den Rey yang hisap ya nak?". Ucap bibi Rumi menggoda Zara.

"Ih bibi, Zara malu". Jawab Zara menutup mukanya yang sudah merah merona. Bik Rumi yang melihat tertawa keras.

Deruman mobil terdengar di halaman rumahnya, Angga yang baru saja masuk ke rumahnya dan melihat Zara tertidur sambil bi Rumi memijat kakinya.

"Sayang kamu kenapa? Hah? Sayang, Zara. Ra bangun Ra. Bik Zara kenapa?". Ucap Angga khawatir berlari tergesa-gesa menghampiri Zara.

Zara yang mendengar suara Angga yang begitu khawatir padanya tersenyum dengan keadaan masih memejamkan mata.

"Aku gak papa sayang". Ucap Zara tersenyum lalu membuka matanya menatap wajah suaminya yang sangat khawatir, bulir bulir keringat menghiasi muka Angga.

Angga yang melihat Zara baik-baik saja menghela napas lega. Lalu membantu Zara untuk duduk, melihat itu bibik Rumi mengerti dan menghentikan kegiatan pijat memijatnya dan permisi.

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang