(2) Pelangi

6 1 0
                                    

Setelah hujan pasti akan ada pelangi nan indah di penghujung sana

••

Matahari naik tepat di atas kepala nya setelah hujan tadi pagi. Terik nya menyambar seluruh tubuh miliknya, membuat sepercik keringat mengalir di pelipisnya

Aku tersenyum, menatap nya.
Rambut nya adalah favorite dari semua tubuh miliknya menurutku.

"Hoyyy!" kejut seseorang

"Renn! kebiasaan" ucapku sebal

"Haha lagian melamun terus, ga lain ga bukan pasti liatin Rayn kannn?!" tanya nya

Aku mengabaikan dan terus memperhatikan seseorang yang sedang bermain badminton di tengah lapangan itu

"SHENA!! LO DENGER GUE GA?! HELOWW" teriak nya sembari melambaikan tangan ke arah ku

"Iya gue dengar rennnnnnnnn" ucapku malas tanpa menghiraukan nya

Saat dia menoleh, mata kami bertemu seperti cupid yang sengaja mempertemukan. Tak disangka senyum kami merekah bersama.

Tak lama, permainan nya selesai dan membuat diri nya bersama teman teman nya berkumpul bersama.

Bersamaan aku yang pergi dengan Renata menuju kantin.
Renata, ya chairmate ku sejak menginjak masa SMA ini

••

"Ren mau makan apa?" tanyaku saat memasuki kantin

"Batagor mas Dono aja deh, gue beli minum deh ya" sahut Rena berlalu pergi

Saat diriku sedang menyebutkan pesanan dan hendak membayar, seseorang lebih dulu memberi secarik uang serta membayarnya, membuat ku menoleh.

Tak lain, tak bukan.
Sungguh kebiasaan nya sejak kecil, aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Lalu melangkah menuju meja dimana Rena berada.

Saat kami berdoa dan hendak makan, seseorang duduk disamping ku membuat ku bergeser sedikit ke arah kiri

"Eh babang ganteng dateng" celetuk Renata sembari menyuap satu sendok makanan miliknya

"HELOO HELOO HELOWW JENG JENG" seseorang datang dan duduk disamping Rena

"Eh kutil badak! berisik tau ga?!" kesal Rena menoleh

"Eitss marah mulu nenek lampir, Shena aja biasa aja ya ga shen?" tanya nya

Membuatku tersenyum geli, sudah biasa melihat Rena dan Mike selalu ribut, sudah makanan sehari sehari menurut ku

"Makan dulu, nanti sakit Shen" ucap nya kepada ku sembari menyedot minuman milik ku

Membuat ku memanyunkan mulut ku 2 centi kedepan

"Kebiasaan" gurau ku

"Sedikit ren hahaha" tawa nya

"Ga makan? tadi abis olahraga" tanyaku

"Nanti aja, liat kamu makan udah kenyang kok" jawabnya

Tak lama suara perut miliknya berbunyi, sontak membuat kami ber3 tertawa bersama, terutama Mike.
Sang pemilik perut hanya tersenyum kikuk, dan menahan malu

"Bro bro.. tega nya tega nya~
membuat sohib mu ini merasa sangad malu bro. Jangan kaya orang miskin dong!" ucap Mike sembari meraih leher Rayn dengan tangannya, dan mereka segera memesan makanan

"Haha rayn! ganteng ganteng geblek dah" tawa Rena

Aku tertawa kecil dan melanjutnya makan ku "Rayn rayn.." batinku tersenyum geli

••

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 25 menit yang lalu.

Namun Rayn masih setia menunggu Shena di lobby, seperti biasa mereka janji akan selalu pulang bersama.
Tidak. bukan mereka, lebih tepatnya Rayn yang selalu meminta

"Hei! maaf lama, tadi Ms.Oliv memintaku ke kantor sebentar" ucap ku memberi penjelasan

"Tak apa ayo pulang!" ucapnya mengacak sebntar rambutku, dan meraih telapak tangan ku

Kami berjalan bersama menuju parkir sekolah, yang dapat dilihat hanya tinggal beberapa motor saja, karena hari yang sudah menjelang sore

Sore hari nampak semakin dingin, sehabis hujan tepat siang tadi.
Rayn nampak melihat Shena yang mengusapkan kedua telapak tangannya bersamaan saat Ia hendak menyalakan motor.
Dilihatnya Shena yang hanya memakai cardigan tipis coklat.
Tak lama, ia membuka jaket nya dan melampirkan ke pundak Shena

"Pakai"

Shena tak protes, karena ia tahu apa yang selanjutnya terjadi jika Shena menolak. Rayn akan memaksa dan meminta kepada Shena, itu sangat menyebalkan kalian tau!

Mereka pun menaiki motor bersama, dan segera menuju rumah Shena.

"Rayn! lihat! ada pelangii disana disana" tunjuk ku ke ujung langit saat sedang di perjalanan

"Ya ya aku lihat, indah bukan?" tanya nya

"Sangat" ucapku tersenyum

"Apa alasan mu sangat menyukai hujan?" tanya nya

"Karena setelah hujan pasti akan ada pelangi nan indah dipenghujung sana" jawabku

"Right" ucap nya

Ia mengambil tangan ku dari belakang, melingkarkan tangan ku di perutnya.
Membuatku menyandarkan kepala ku di pundak nya, nyaman.

••

Part 2, lanjut🙌
Vote + comment

Kiss.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang