Suvenir #1: Teror Sang Penjaga Malam

92 3 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Suka lihat yang aneh-aneh nggak, Bang?"

Pertanyaan seperti itu kerap sekali ditanyakan oleh teman-teman maupun keluargaku setiap kali aku berpindah kerja ke tempat baru. Selama sepuluh tahun karirku, aku bekerja sebagai petugas penjaga keamanan yang ditempatkan di gedung-gedung perkantoran. Kami, para petugas penjaga keamanan, bekerja secara bergiliran, siang maupun malam. Tergantung jadwal.

Pertanyaan itu lebih sering kudengar ketika mereka tahu aku mulai mendapat tugas jaga malam di tempat baruku. Di negeri ini, takhyul masih menjadi budaya. Masih banyak orang-orang percaya bahwa setiap bangunan ada "penunggu"-nya, meski bangunan itu berpenghuni. Namun mereka, para penghuni ini, kebanyakan baru keluar setelah sang malam menampakkan wajahnya.

Bukannya aku tidak percaya. Sungguh, aku malah mungkin lebih percaya tentang hal-hal seperti itu dibandingkan teman dan keluargaku yang mengajukan pertanyaan itu.

Aku ini orangnya logis. Aku tidak percaya hal-hal diluar logika seperti itu, kecuali aku sudah mengalaminya sendiri. Sepuluh tahun karirku menjadi petugas penjaga keamanan dan, entah sial entah apa, aku selalu mendapat giliran berjaga malam. Dan bukan sekali-dua kali aku melihat hal yang "aneh-aneh" itu tadi.

Tetapi, apa yang kualami di tempat baruku ini berbeda.

Belum pernah sepanjang karirku melihat dan mengalami yang "aneh-aneh", aku mengalami apa yang kualami di perusahaan itu. Bahkan, untuk membuat cerita ini lebih mencekam, dari semua orang yang kuceritakan tentang peristiwa yang kualami ini, belum ada satupun yang bahkan mendengar cerita yang serupa. Mendengarpun tidak. Bayangkan itu. Kalau kau yakin kau pernah mengalami hal yang sama anehnya, apalagi lebih aneh, dari yang kualami... Hubungi saja aku. Kita ngobrol-ngobrol sembari ngopi-ngopi. Aku yang traktir.

Perusahaan tempatku bekerja ini, sebut saja namanya PT Araska, berlokasi di pinggiran kota Bandung. Lokasinya terbilang jauh dari pusat kota. Bukan sesuatu yang mengherankan, jika kalian tahu bahwa perusahaan ini adalah sebuah perusahaan yang memproduksi manekin. Iya, manekin, patung-patung yang dipajang di toko-toko, yang digunakan untuk memamerkan produk-produk mode. Jadi dapat dikatakan, perusahaan ini sebagian besar fungsi bangunannya adalah pabrik.

Sebagaimana umumnya pabrik-pabrik, mereka cenderung berlokasi di pinggiran kota. Dan sebagaimana umumnya bangunan-bangunan pabrik, perusahaan ini tidak hanya memiliki satu gedung kecil, namun beberapa gedung-gedung besar. Selain gedung manajemen dan administrasi, mereka juga memiliki gedung produksi dan gudang penyimpanan.

Masalahnya, ketika aku mulai bekerja disana, gedung-gedungnya belum sepenuhnya selesai dibangun. Gedung manajemennya sudah siap pakai, dan bahkan sudah difungsikan. Sementara itu, gedung produksi dan gudangnya yang mengalamai renovasi perluasan, masih sekitar delapan puluh persen. Namun produksi dan penyimpanan sudah berjalan di bagian-bagian gedung yang sudah selesai dibangun.

Karena luasnya itulah, mereka merekrut cukup banyak staf petugas keamanan.

Aku sudah bekerja disana selama seminggu, dan seluruhnya adalah giliran dinas jaga malam. Sejauh itu, aku belum melihat yang "aneh-aneh."

SUVENIR DARI NERAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang