Part 0

7 0 0
                                    

Hmm...
Dimana aku...
Aku siapa?
Aku dimana?
Pertanyaan itu terbenak didalam pikiranku. Yang kuingat hanyalah suara  dentuman yang sangat keras. Hmm.. aneh memikirkannya. Aku pun bangun dan melihat seorang perempuan di sampingku.
"Ah kau sudah bangun!" Kata perempuan itu
"Siapa kau?" Tanyaku
"Itu tidak penting, yang penting sekarang adalah kamu telah bangun." Kata wanita itu sambil pergi meninggalkanku
Aku melihat sekelilingku. Ruangan gelap, dingin, sepi. Seperti rumah sakit pikirku, tetapi tidak ada satupun peralatan medis. Aku pun beranjak bangun lalu keluar mengikuti perempuan itu. Krekk.. plak, sebuah lorong panjang terlihat didepanku. Lorong itu gelap, sunyi dan tidak ada seorangpun. Aku pun mulai takut. Aku tidak mengingat namaku, aku juga tidak tahu dimana keberadaanku. Aku berlari sekencang mungkin. Lorong ini sangat panjang, lebih seperti goa. Akhirnya setelah berlari cukup lama aku pun menemukan pintu lagi. Tetapi pintu ini terkunci.
"Hmm, pintu ini dikunci dari luar, pasti perempuan itu yang mengunciku."
Aku pun mengakali dengan mendobrak sekencang mungkin, tertapi sekuatnya aku mendobrak pintu itu, pintu itu tak mau terbuka. Aku pun berteriak
"Hei siapapun tolong aku!"
Aku mulai putus asa dan lebih memilih untuk kembali keruangan tadi. Aku duduk di kasur tempat aku terbangun. Aku mencoba mengingat kejadian yang menimpaku. Aku berpikir sudah berapa lama aku tidur? Aku pun melihat sekelilingku lagi. Ruangan ini memang gelap, tetapi aku masih bisa melihat benda-benda.
"Pasti ada jendela di ruangan ini!" Pikirku
Aku mulai mengelilingi ruangan itu. Ruangan itu cukup besar. Setelah berkeliling cukup lama, aku menemukan sebuah jendela. Jendela itu ditutupi kayu tetapi terdapat celah diantara kayu-kayu tersebut. Aku pun mencoba melihat keluar dan....
Aku melihat semuanya merah terbakar. Bangunan- bangunan hancur seperti ditimpa sesuatu. Aku bingung.
"Ini tidak mungkin terjadi bukan?!"
"Ini pasti mimpi... mimpii....!"
Seketika itu aku pusing lalu pingsan

Amnesia In The End Of WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang