Win kepo sama orang yang kata temannya mirip sama artis kesukaannya, namanya Bright. Akhirnya dia stalking twitter Bright, karena ceroboh Win gak sengaja me-retweet tweet-an Bright. Bagaimana nasib Win selanjutnya?
---
"Cerita antara Win -fans Saraw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makan siang dikantin pusat yuk!" Ajak Khaotung sambil beresin barang-barangnya.
"Yuk, gue bosen sama makanan kantin fakultas." Kata JJ.
"Kuyy, gue butuh penyegaran mata. Dikantin pusat pasti banyak maba yang cantik-cantik." Kata Pluem.
"Lo gak ikut, Win?" Tany Khaotung.
"Gue skip ya." Jawab Win.
"Lha kenapa? Gak seru lo!" Kata Pluem.
"Gue mau ke perpus pusat, nyari referensi buat penulisan naskah." Jawab Win sambil memakai tasnya.
"Ya udah, kalo mau nitip chat aja." Kata JJ yang dibalas anggukan sama Win.
Win keluar kelas lalu berjalan dikoridor sendirian. Sampai didepan fakultas dia melihat Bright duduk ditangga sembari memainkan ponsel. Memang sih dari belakang saja Bright sudah mirip dengan Sarawat -artis kesayangannya Win.
Win berjalan menghampiri Bright lalu ia menepuk pundaknya, "Bright, kan? Sorry ya udah buat lo nunggu."
Bright menoleh kearah Win, lalu ia tersenyum sembari berdiri. "Iya, omongan lo udah kayak abang ojol yang mastiin pelanggannya." Balas Bright yang cuma ditanggapi tawa oleh Win.
Mereka berjalan berdampingan menuju Perpustakaan Pusat Kampus yang memang tidak begitu jauh dari fakultasnya Win. Dijalan pun mereka tidak canggung karena memang Win anak yang easy-going dan cerewat, jadi ada aja topik yang dijadikan bahan pembicaraan.
Sampai di Perpustakaan mereka berpisah, Win mencari tempat sedangkan Bright mencari buku yang ia butuhkan untuk dijadikan referensi.
Sebenarnya apa yang dikatakan Bright dichat memang kenyataan, awalnya ia cuma iseng mengirim pesan ke Win untuk menemaninya ke Perpustakaan dan jika Win menolak rencananya ia akan mengajak Gulf untuk menemaninya. Teman satu gengnya yang lain itu tidak bisa diandalkan.
Win meletakkan tasnya disalah satu tempat pojok yang sepi. Sengaja ia memilih tempat itu karena agar mudah berkonsentrasi. Sebetulnya Win menerima ajakan Bright untuk menemaninya di Perpustakaan karena memang Win ingin kemari untuk mencari novel yang bisa ia jadikan referensi naskah untuk filmnya atau melihat film yang baru kemarin malam ia download. Awalnya ia ingin ke Perpustakaan fakultasnya, tapi toh ia juga tidak bisa menolak ke Perpustakaan pusat karena buku novelnya lebih lengkap dan jaringan wifinya lebih cepat jadi ia bisa mendownload film lagi.
Win sedang membuka laptopnya ketika Bright datang dengan tumpukan buku ditangannya lalu ia taruh diatas meja mereka berdua.
"Banyak banget bukunya?" Celetuk Win.
"Emang, dosen gue minta yang banyak referensinya." Jawab Bright.
Bright melihat Win yang memasangkan headset ditelinga setelah disambungkan dengan laptopnya, "Lo mau ngapain?"
"Mau nonton film buat gue jadiin referensi naskah." Jawab Win.
"Berarti lo sering banget ya nonton film?" Tnaya Bright yang dijawab anggukan oleh Win.
Kemudian mereka berdua tenggelam dengan kegiatan masing-masing. Bright yang sibuk membuat laporan dilaptopnya dan Win yang sibuk menonton film.
---
Setelah film kedua yang ia tonton habis, Win merenggangkan badannya. Capek juga jika menonton dua film yang setiap film durasinya sekitar dua jam dalam keadaan duduk.
Win mengamati Bright yang sedang serius mengerjakan laporannya, seketika ia teringat dengan apa yang dikatakan oleh teman-temannya dichat kemarin.
"Bright, gue boleh tanya?" Tanya Win hati-hati.
"Boleh tanya apa?" Jawab Bright.
"Lo dapet nomer gue dari siapa?"
"Dari Mike, awalnya gue chat digrup gue ada yang kenal sama elo enggak dan Mike kenal sama lo. Ya udah gue minta nomer lo ke dia." Jelas Bright.
"Terus waktu Bang Toptap ngeblokir Mike, kenapa lo yang ngechat gue? Kenapa bukan Mike?"
"Kemarin Mike cerita digrup kalo Bang Toptap ngeblokir dia, terus dia nanya digrup harus gimana. Si Drake kasih saran suruh kerumah Bang Toptap sambil bawa yang dipengennin sama Bang Toptap. Waltu itu emang Mike mau chat lo tapi gue bilang kalo gue aja yang chat lo soalnya gue juga mau ngechat lo buat follback twitter gue."
"Terus kenapa lo beliin gue kue balok? Maksud gue, kita kan gak deket dan kenapa lo rela keluarin uang buat gue?"
"Karena gue pengen kenal lo lebih jauh lagi." Jawab Bright sambil memandang Win. Jangan ditanya gue masuk ke semesta lo?"
Pertanyaan Bright membuat Win terkejut. Win memang tidak terlalu bodoh walau kadang telmi, pertanyaan yang dilontarkan Bright secara tidak sengaja atau memang disengaja memberitahukannya kalau Bright tertarik dengannya. Jujur memang ia jug atertarik dengan Bright sejak meng-stalking akun twitternya, tetapi ia bingung apa ia tertarik dengan Bright karena Bright mirip dengan Sarawat?
"Gue bolehin asal dengan satu syarat." Jawaban Win membuat Bright mengerutkan dahinya.
"Bantu gue memastikan apa gue tertarik sama lo karena lo mirip Sarawat atau karena lo adalah Bright." Bright mengangguk sambil tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Aku up lagi nih mumpung hari jumat buat nemenin kalian nunggu nanti malem biar bisa nonton 2gether. Maaf ya yang udah nunggu tapi aku jarang up gini. Cerita ini juga ada ditwitterku @jodohnyaball , kalian juga bisa baca disitu.