"Deku-kun?" Ochaco memanggil Izuku saat istirahat. Izuku menoleh ke belakang. "Ah! Uraraka-san!" ucap Izuku berlari kecil ke Ochaco.
"Anooo, aku ingin bicara sebentar" ucap Ochaco mendekatkan mulutnya ke telinga Izuku. "Kau berpacaran dengan Bakugou-kun?"
Izuku tersentak kaget. "E-etoo" Izuku bingung tanpa ia sadari Bakugou memperhatikan mereka berdua dan mendengar apa yang mereka bicarakan.
"A-ano, tidak kami hanya teman" ucap Izuku pelan. "Honto?" tanya Ochaco memastikkan. Izuku hanya menggangguk pelan dan tersenyum tipis.
***
Izuku berjalan ke arah rumahnya. Ibunya sudah pulang kemarin jadi ia tidak perlu lagi menginap di rumah Bakugou. "Oi" suara berat terdengar memanggil Izuku.
Izuku tersentak dan kaget melihat dibelakangnya. "E?! Ka-kacchan?" ucap Izuku kaget. Bakugou berjalan melewati Izuku.
Izuku berlari kecil menyusul seme -nya itu. Selang beberapa menit tidak ada yang berbicara. "A-ano, ada yang perlu dibicarakan?" tanya pelan Izuku.
Bakugou berhenti. "Aku ingin kembali kerumahku bodoh." ucap Bakugou lalu melanjutkan perjalanannya.
Izuku bingung lalu ia menyadari kalau rumahnya dan rumah Bakugou memang searah. Wajahnya memerah lalu ia menyusul Bakugou yang mendahuluinya.
Hening. Itu yang Izuku rasakan sekarang. Ia tidak tau harus berbicara apa. Dan Bakugou juga hanya diam dan terus berjalan.
Mereka hampir sampai ke tikungan dimana mereka akan berpisah. "Tik tik" bunyi air berjatuhan sudah terasa. Beberapa titik air membasahi seragam Izuku.
"A!" Izuku tersentak kaget merasakan ada tetesan air yang membasahi seragamnya. Ia menatap ke Bakugou yang juga sudah mulai kebasahan. "A-ano"
***
"A~ Bakugou-kun" ucap Inko, ibu Midoriya. Akhirnya Izuku mengajak Bakugou pergi ke rumahnya karena apartemen Bakugou agak jauh.
"Kalian basah, keringkan pakaian kalian di belakang. Oka-san akan mengambilkan handuk" ucap Inko kepada Izuku. Izuku hanya mengganguk dan pergi kebelakang.
Bakugou berjalan mengikuti Izuku ke belakang. Ia menatap samar - samar ke belakang kemeja U.A Izuku. "Sret"
Balugou mendorong Izuku keras ke dinding dan menahannya dengan tangan. "A, Kacc-" Bakugou melumat pelan bibir Izuku.
Izuku mendorong pelan dada Bakugou tapi itu tidak memengaruhinya. "Eummhh" Bakugou terus melumat bibir Izuku.
Izuku mendorong keras Bakuou dan berlari ke belakang. "Ne? Bakugou-kun? Tidak ke belakang?"" Inko yang baru datang heran melihat Bakugou.
Bakugou hanya mengganguk perlahan dan pergi.
"Sret" Izuku mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Dipojok ruangan Bakugou melamun dengan rambut yang masih meneteskan air.
Izuku menatap Balugou di pojok ruangan. Pipinya masih memerah karena kejadian tadi. Bakugou kelihatan tenang sangat berbeda ketika ia marah.
"Izu-kun?" Inko membuyarkan lamunan Izuku. "A? Ya oka-san?" jawab Izuku cepat.
***
Akhirnya mereka berdua berakhir dalam satu kamar. Karena sudah terlalu gelap. Ibu Bakugou menitipkan Katsuki di rumah Izuku.
Izuku akan tidur di ranjangnya dan Bakugou akan memakai futon. Bakugou terduduk merenung dan diam di atas futonnya.
Izuku menatap Bakugou. Ia bertanya-tanya apakah semenya itu marah karena kejadian tadi.
Izuku memutuskkan untuk berbaring menatap langit-langit. "Oi" ucap Bakugou pelan. Izuku tersentak. "Ha-hai?" jawab Izuku.
"Ochaco," ucap Bakugou singkat. "Aku mendengar apa yang kau dan Ochaco bicarakan saat istirahat"
Izuku tersentak kaget. Apa karena itu Bakugou sedari tadi bertingkah aneh?. "A-an" Izuku berusaha mengucapkan sesuatu.
"Lupakan" ucap Bakugou singkat. Lalu ia merebahkan badannya di futonnya.
***
Ini sudah 3 hari semenjak percakapan Izuku dengan Ochaco. Izuku berjalan menuju kelasnya. Ia membuka pintu kelas 1-A.
"Ohayou m-" ucapan Izuku terpotong.
"HONTO??!!" ucap Kaminari sedikit kencang. Izuku menaruh tasnya dan berjalan menuju teman-temannya berkumpul.
"Nande?" tanya Izuku. "O! Deku-kun," sapa Ochaco. "Ano, kami sedang membicarakkan Bakugou-kun" lanjutnnya.
"A, Kacchan. Ada apa dengannya?" tanya Izuku bingung. "Bakugou! Bakugou berpacaran dengan anak sebelah!!" sahut Mineta kencang.
Teman-teman Izuku langsung membungkam mulut Mineta takut kalau tiba-tiba Bakugou datang.
Sementara itu Izuku tersentak kaget. Ia pikir Bakugou sudah melupakkan percakapan Izuku dan Ochaco tiga hari yang lalu.
"Diam, Mineta!" bentak Jiro. Secara tiba-tiba, berdiri di pintu. Ya, itu Bakugou.
"Oi" semua orang bergidik dan cepat-cepat melihat orang yang ada di depan pintu termasuk Izuku.
Bakugou berjalan menuju mineta dan mencengkram kerah bajunya. "Apa yang kau bilang ha?" teriak Bakugou.
"Kau berpacaran de-dengan anak perempuan kelas sebelah." ucap Mineta terbata - bata. Bakugou melirik tajam ke arah Mineta dan melepaskan cengkramannya.
Ia langsung duduk di kursi nya tanpa membicarakkan sepatah kata pun atau menyangkal berita itu. Izuku ikut duduk dan melamun selama pelajaran.
- to be continued -