4. Punishment

6.1K 423 53
                                    

"Deku-kun!" seru Ochaco membuyarkan lamunan Izuku. "A! Uraraka-san" seru Izuku terkejut.

"Ada apa? Akhir-akhir ini kau sering melamun" tanya Ochaco. "A? Daijoubu" jawab Izuku.

Sebenarnya Izuku memikirkan tentang Bakugou tiga hari lalu. Ia bahkan hampir tidak bisa tidur kemarin.

"Oi! Bakugou!" seru seseorang berambut merah, Kirishima. Izuku menegakkan badannya. Bakugou sudah berdiri di depan pintu.

"Yo! Ohayo!" ucap Kirishima bersemangat. "Tadi pacarmu datang kesini!" sambungnya.

Izuku tersentak dan langsung menunduk dan mengepalkan tangannya. Ia tidak tahan mendengar itu.

"A?!" ucap Bakugou kebingungan. "Kanojo/Pacar?!" lanjutnya menanyakkan itu ke teman - temannya.

Kirishima mengangguk. "Kan kau sendiri yang bilang kalau, Yui Kodai dari kelas sebelah itu pacarmu." ucap Kirishima menegaskan.

Izuku semakin menunduk dan berusaha menahan air matanya. "Maksudmu!? Aku tidak pernah bilang seperti itu bodoh!" ucapnya.

"Lagipula bukanny-" Bakugou berhenti berbicara. Ia mengatupkan mulutnya dan berjalan menuju mejanya.

Ia menaruh tasnya dan berdiri di depan meja Izuku. Izuku menyadari keberadaan Bakugou tapi ia tidak tau pasti.

Ia mengangkat kepalanya berusaha mengintip. Bakugou dengan cepat mencengkram ujung seragam Izuku.

Izuku tersentak dan Bakugou menariknya hingga berdiri. "BAKA!" serunya kasar. Ia melihat dengan jelas air mata Izuku berlinang.

Bakugou memperkuat cengramannya. Ia menatal sinis Izuku yang masih berlinangan air mata. Ia berbicara tetapi kali ini setengah berbisik.

"Jelaskan ke mereka dan datangi aku di belakang sekolah nanti, kuso"

Itu kata-kata terakhir Bakugou lalu ia pergi ke luar kelas entah kemana.

Izuku didorongnya membentur meja. Ia mengusap air matanya dan menatap ke teman - teman yang memerhatikkan mereka sejak tadi.

"Daijoubu!? Deku-kun!" Seru Ochaco mendekati Izuku setelah Bakugou pergi. Teman - temannya ikut mengerubunginya.

"Dia tadi bicara apa!?" seru seseorang dari temannya. Izuku mengingat perkataan Bakugou tadi. Ia tau harus menjelaskkan apa.

"E-eto, Kacchan hanya bilang kalau Yu-Yui bukan pacarnya." jelas Izuku terbata-bata. "Lalu siapa?" tanya Kaminari. Izuku tidak berani berbicara tentang hubungannya dengan Bakugou. Ia hanya menggeleng dan duduk di tempat duduknya.

Sesaat sebelum Aizawa-sensei masuk ke kelas, Bakugou menyelinap masuk ke kelas. Ia hanya menatap datar ke Izuku.

Sementara itu Izuku hanya diam dan melamun sepanjang pelajaran.

***

Izuku berdiri di belakang sekolah sambil memegan erat tas sekolahnya. Ia menunggu kedatangan Bakugou.

Sesosok laki-laki berambut ash blonde berdiri di belakang Izuku yang menghadap ke tembok belakang.

Ia menyadari keberadaan Bakugou. "A? Kacchan?" ucapnya kaget. Bakugou tidak menjawabnya ia hanya menatap sinis mata Izuku. Izuku mundur kebelakang sampai membentur tembok.

Bakugou bergerak cepat. Ia menahan Izuku dengan tangan kirinya. Ia masih menatapi Izuku dengan sinis. Izuku tidak berani menatap balik ia hanya menunduk menatap kebawah.

Selang beberapa menit hening. Akhirnya Izuku membuka mulut tidak ingin ini lebih lama terjadi. "A-ano," ucapnya.

"Go-gomenasai," ucapnya terbata-bata. Bakugou masih saja diam. "A-aku akan melakukan apa saja asal Kacchan memaafkanku" sambungnya.

"Apa saja kan?" tanyanya. Izuku tersentak. "Eeh? I-iya" balasnya seraya mengangkat kepalanya. Ia melihat Bakugou tersenyum tipis.

Seketika Bakugou menarik kasar tangan Izuku entah mau kemana. "Ee?! Kacchan??" ucapnya sambil meringis kesakitan.

"Urusai" ucap Bakugou pendek. Izuku berusaha melepaskan diri, tetapi Bakugou terlalu kuat. Ia hanya pasrah ditarik oleh Bakugou.

"Kita mau kemana?" tanya Izuku. "Ke apartemen ku" jawab Bakugou singkat. "E?!" Izuku tersentak.

Apa yang ingin dilakukan Bakugou padanya. Ia bingung dan berusaha melepas tangannya dari Bakugou.

Beberapa menit kemudian, Bakugou dan Izuku sampai ke depan pintu apartemennya. Bakugou memasukkan kunci apartemennya dan membukannya kasar.

Ia menarik Izuku masuk dan menutup pintunya kembali. Suasana apartemen itu hening. Izuku sudah menebak orangtua Bakugou tidak ada dirumah. Artinya ia hanya berdua dengan Bakugou.

Ia ditarik paksa menuju kamar Bakugou. "Chotto matte Kacchan! Kau ingin apa?" tanya Izuku masih bingung. Bakugou mendorong Izuku ke tembok dan menahannya dengan satu tangan.

Seketika ia melumat kasar bibir Izuku. Izuku mendorong dada bidang Bakugou dengan keras tetapi itu tidak mempan dengan Bakugou. Ia berusaha mencoba melepaskan diri dari bibir Bakugou.

Bakugou akhirnya melepas lumatannya. "Jangan melawan, kau bilang akan melakukan apa saja kan?" tanya Bakugou. Izuku menelan ludah nya. Ia bingung harus menjawab apa.

Walaupun Bakugou adalah pacarnya ia masih bingung. Ia memalinhkan wajahnya dari tatapan Bakugou. Bakugou akhirnya menarik lembut dagu Izuku perlahan.

Ia mendekatkan bibirnya ke bibir Izuku. Ia kembali melumat bibir peach Izuku tetapi dengan lembut. Awalnya Izuku ingin mendorong Bakugou tetapi ia tidak tahu kenapa memegang pipi sebelah kanan Bakugou dan membalas lumatannya.

Akhirnya jelang beberapa detik Bakugou melepas lumatannya. Izuku terengah engah mengambil udara. "Bilang pada ibumu kau akan menginap di apartemenku karena tugas sekolah" ucap Bakugou.

"E? Nande? Aku tidak bisa berbohong pada ibu" sergah Izuku. Bakugou seketika menarik dasi seragam U.A Izuku.

"Kita akan melakukan itu"

-to be continued

I Don't Care || BkDk || BakuDekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang