"Permisi..."
Suara Minhee membuat lamunan Yunseong buyar. Yunseong sedang melamun di rooftop sekolah nya, tapi baru saja Minhee masuk dan membuat lamunan nya buyar begitu saja.
"Kenapa, hee?"
"Aku disuruh kasih ini ke kakak sama Tony."
"Ohh, makasih ya, hee."
"Iya, sama-sama."
Minhee tak kunjung pergi, ia justru malah berdiam di sebelah Yunseong sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya.
"Seong, mau tanya dong."
"Tanya aja."
"Kapan aku bisa masuk ke hati kamu? Pengen rasanya jadi Wonjin, bisa menetap di hatimu. Tapi dia nya suka sama orang lain, seong."
Yunseong menoleh ke arah Minhee. Ia menatap Minhee sebentar, lalu membuang pandangan nya ke arah lain.
"Ketuk dulu, kasih salam, cuci kaki, baru deh masuk."
"Aku serius, seong. Jangan bercanda ih,"
Yunseong terkekeh, lalu dia mengusak rambut Minhee lembut, dan meraih bahu Minhee untuk dirangkul.
"Lo bisa masuk kok ke hati gue."
Kalimat yang Yunseong katakan, membuat Minhee terdiam di tempat. Minhee membeku sambil mencerna apa yang baru saja Yunseong katakan padanya barusan.
"M-maksud nya?"
"Lo bisa masuk ke hati gue, tanpa harus izin sama gue. Karena hati gue udah terpaku sama seseorang, dan orangnya itu lo."
"B-beneran? G-gak b-bohong kan?"
"Emang lo fikir gue bercanda?"
"E-enggak sih."
"Udah ah, jangan gagap gitu ngomong nya. Santai aja, sayang."
Rona merah di pipi Minhee membuatnya seperti kepiting rebus. Membuat pemuda bermarga Hwang itu mencubit pipi Minhee gemas.
"Sakit, seong!"
"Gemes lagian."
Sebentar, ini beneran kan kalau Yunseong sudah benar-benar membiarkan Minhee masuk dan menggantikan posisi Wonjin yang notabene nya adalah 'sahabat' Yunseong? Tapi, ah sudahlah. Mereka belum pacaran kok.
"Kali ini, gue mau serius. Tapi, hari ini belum saatnya gue ungkapin perasaan gue, hee. Gue masih bingung, walaupun hati gue milih lo, tapi tiba-tiba hati gue keinget Wonjin." -hys
_______________[🐦]_______________
"Kak Yunse!"
"Astaga!"
Donghyun memeluk Yunseong dengan erat sampai-sampai Yunseong ingin jatuh ke belakang akibat terjangan adiknya itu.
"Kkeum boleh kan, peluk kak Yunse kayak gini?"
"Boleh, emangnya siapa yang ngelarang? Bilang sini sama kakak kalau ada yang ngelarang."
Yunseong terkekeh ketika Donghyun makin mengeratkan pelukan nya.
"Dek, jangan terlalu erat. Gak bisa nafas aku,"
"Ah, maaf ya kak."
Donghyun buru-buru melepas pelukan nya, orang-orang disekitarnya juga sedang menatap kakak-beradik itu. Yunseong melihat Donghyun yang menunduk dan membuat pola abstrak dengan ujung sepatunya. Tanpa berfikir panjang, Yunseong langsung memeluk Donghyun dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
Losowe❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku