Telinganya memerah saat gigi lelaki itu mengigitnya, menggigit dengan pelan membuat kepala Bar seakan melayang. Bibir itu turun dan bahkan mengulum piercing ditelinga Bar dengan lembut, menyesapnya seakan telinga Bar adalah hal paling nikmat.
Deru nafas hangat itu menghantarkan rasa yang aneh di bawah perut Bar.
Beralih ke telinga Bar yang lain, Gigitan itu kali ini berubah menjadi kecupan sebelum bibir itu jatuh dan mengigit belakang telinganya.
"Akh!!" Hentakan napas itu terdengar nyaring dikamar yang sepi itu.
Tak ada yang terdengar selain deruan napas berat Bar yang terbangun dari mimpinya.
Matanya terbelalak saat dengan jelas ia mengingat gigitan di telinganya.
"Shia!!" Dia benar-benar gila!
.
.
.Mimpi itu bukan tak beralasan...
Itu datang dalam mimpi saat kau terlalu memperhatikan sesuatu...
Dan Bar
Hari itu hanya terlalu fokus menatap gigi Gun yang tengah menggigit sosis di garpunya, memerangkap sosis itu dibibir sebelum menggigitnya dengan slow motion.
Dan Bar
Terus mengingatnya...
Tangannya naik keleher dan telinganya, bagaimana jika gigi itu menggigit bagian tubuhnya? Apakah ... Sakit..
Atau
MENG!!!! BAR BENAR BENAR GILAAA!!!