2

11.5K 506 14
                                    

sepulang sekolah

Galaksi dan fani langsung menuju ke rumah sakit untuk membantu galaksi menurut fani

"Gal gue bantuin lo apa??"tanya fani setiba di rumah sakit

"Ikut aja"kata galaksi dingin

"Dih siapa yang butuh coba"gerutu fani

'Waktu terasa semakin berlalu tinggalkan cerita tentang kita'

"Gal bentar gue angkat telfon dulu"kata fani menjauh dari galaksi

Galaksi tidak menjawab, ia hanya melihat ekspresi fani dari jauh, saat melihat fani menangis galaksi langsung menghampirinya

"Fan"kata galaksi

"Hiks... gal orang tua gue hiks..."kata fani menangis dan langsung di peluk galaksi supaya menenangkan

"Hiks.... mereka pergi selamanya gal hiks.... gue di tinggal hiks.... kenapa gue gak ikut mereka aja hiks.... sekarang gue sendiri gal hiks....."kata fani menangis di pelukan galaksi, tanpa di sadari fani galaksi menarik pelan rambutnya

"Yaudah sekarang kita kesana yuk, liat bonyok lo"kata galaksi

"Tapi gal, mobil yang mereka hiks.... kendarai meledak gal hiks.... gue gak akan sanggup buat hiks.... liat mereka hiks...."kata fani

"Tenangin diri lo dulu baru kita ke sana"kata galaksi

"Lo tunggu sini gue beliin minum biar lo tenang dikit"kata galaksi lalu pergi meninggalkan fani yang menangis dengan mata kosong

"Maafin gue fan, gue bohong tapi gue yakin lo Quen keluarga mahveen"batin galaksi lalu pergi ke ruang tes

"Dokter, saya minta hasil tes DNA besok di rumah saya"kata galaksi menyerahkan rambut fani dan rambut mommy nya

"Baik"setelah mendengar jawaban galaksi pergi membeli minuman

"Fan kita pulang yuk liat bonyok lo untuk terakhir kalinya"kata galaksi setelah memberikan minuman kepada fani

"Gal gue salah apa yah??  Sampai tuhan gak adil sama gue, gue amnesia orang tua angkat gue meninggal terus siapa lagi yang bakal pergi yah gal"kata fani menatap galaksi kosong

"Gak ada yang bakal ninggalin lo lagi gue janji"kata galaksi

Fani yang mendengarnya tersenyum kecut lalu menjawab

"Gak perlu janji kalau bakal pergi"kata fani menatap yang lain kosong

"Hm, pulang yuk"kata galaksi, fani tidak menjawab tapi mengikuti galaksi dari samping dengan pandangan kosong

Sesampainya di rumah fani, sudah banyak tetangga ataupun dari pihak berwajib datang tapi sekarang dia hanya sebatang kara papa dan mama nya anak tunggal, kakek dan neneknya sudah meninggal

Fani sekarang menatap semua orang dengan pandangan kosong, tidak ada air mata lagi yang keluar air matanya sudah habis menangis dalam perjalanan

Sampai di pemakaman pun fani hanya diam tidak menjawab panggilan semua orang termasuk mesi ,pandangannya hanya jatuh pada peti yang akan di masukan kedalam liang lahatnya.

Sesampainya di rumah dia hanya diam dan mengatakan satu kata

"Tidur"katanya lalu pergi

Galaksi terluka melihat keadaan fani saat ini dadanya sesak entah kenapa, tiba tiba dia merasa kesakitan di daerah pergelangan tangannya, dia langsung menuju kamar fani

Ikatan batinnya dengan saudaranya sangat kuat sehingga bisa meraskan kesakitan satu sama lain, dia mendobrak pintu kamar fani yang terkunci , dan melihat fani yang sudah ada dilantai dengan pergelangan yang terluka

Langsung dia mengikat luka fani dengan kain agar darahnya berhenti dan mengendong fani kemobil menuju rumah sakit, setibanya di rumah sakit ia langsung berteriak meminta suster membawa bankar dan membentak dokter yang baru datang setelah 10 menit

"Keluarga pasien??"tanya dokter tersebut

"Saya"kata galaksi

"Kami butuh darah AB negatif apa ada di antara keluarga pasien memilikinya??"tanya dokter tersebut

"Mommy saya dok tunggu saya kabarin mommy saya dulu"kata galaksi

"Baiklah kalau butuh sesuatu saya ada di ruangan saya"kata dokter tersebut lalu pergi

Galaksi menghubungi mommy dan menyuruh mommy datang secepat mungkin ke rumah sakit

Saat melihat mamanya galaksi langsung menangis memeluk mamanya

"Kamu kenapa gal???"tanya cindy mommy galaksi

"Mom adek butuh darah mom"kata galaksi

"Adek siapa???"tanya cindy

"Quen aku udah nemuin dia tapi belum tentu"kata galaksi

"Belum tentu gimana maksud kamu??"tanya cindy

"Wajah nya memang mirip sama mom waktu remaja golongan darahnya juga sama"kata galaksi

"Terus??"tanya cindy

"Dia amnesia, dan butuh darah mom dia ngelukain pergelangan tangan dia sendiri mom, orang tua angkatnya baru meninggal"jelas galaksi

"Yaudah mana dokternya mom mau sumbangin darah buat putri mom"bentak cindy

"Ayo mom kita ke ruangan dokternya"ajak galaksi

Setelah memberikan darahnya cindy melihat dari balik kaca putrinya terbaring lemah dia yakin itu putri nya ,putri yang selama ini dia cari ada dihadapanya sekarang

"Mom istirahat dulu jangan berdiri lama lama"kata galaksi yang melihat cindy engan untuk menyingkir

"Mom gak papa tapi putri mom yang kenapa-napa "kata cindy melihat putrinya dengan tatapan sadu

"Aku udah hubungin yang lain mungkin sebentar lagi sampai"kata galaksi

Tidak berselang lama keluarga besar mahveen datang membuat heboh para keluarga maupun pasien sendiri

"Siapa yang sakit???"tanya rizki

"Quen"jawab galaksi singkat

"Aku tahu kau rindu tapi tidak harus seperti itu"kata angga

"Dia emang Quen , Quen keluarga mahveen"kata cindy menatap semua keluarganya dengan tatapan sadu lalu berjalan dan duduk di kursi tunggu

"Q-Quen"kata alfino menatap gadis terbaring lemah di ICU

"Minggir"kata alvian

"Itu itu Quen?"tanya alvian

"Iya"jawab galaksi

"Dia kenapa??"tanya mahveen kepada cucunya

"Dia motong pergelangan tangannya sendiri, mungkin depresi karna kehilangan kedua orang tua angkatnya, semenjak di hubungi pihak polisi tatapannya berubah kosong"kata galaksi menjelaskan

"Jonson, keluarga jonson yang selama ini merawatnya secara sederhana dan terkadang memanjakannya"lanjut galaksi

"Kamu tahu dari mana??"tanya candra daddy dari galaksi

"Dia teman baru ku di sekolah, saat pertama kali ketemu aku inget sama mom karna wajahnya sama, aku bawa dia ke rumah sakit buat tes DNA , tapi malah dia dapet kabar orang tuanya meninggal dan aku selalu disampingnya sehariaan ini"kata galaksi yang sebenarnya malas berbicara panjang lebar tapi yah gimana lagi

AGNI (Up 1 Minggu Sekali!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang