ƭɦ૨εε ωเƒε - Room

6.1K 212 37
                                    

🐝🐝🐝






"Mas, tolong bangunin Nini dikamarnya."

Itu Jennie yang teriak. Nyuruh suami tercinta buat bangunin buah hati mereka. Jennie nya masih sibuk sama peralatan dapur juga Airin.

"Sekalian sama David, sayang." Sahut Airin.

Juan yang udah menuruni tangga itu langsung balik badan buat bangunin kedua anaknya tanpa menanggapi ucapan kedua istrinya.

Didorongnya pelan pintu kayu bercat putih. Senyumnya mengembang pas liat anak-anaknya masih memejamkan mata.

"Hey, bangun sayang."

Tepukan ringan Juan berikan dipipi mandu putrinya, lalu beranjak ke kasur sebelahnya dan melakukan hal yang sama pada putranya.

"Ayo bangun, terus sarapan, Mamah sama Bunda udah nungguin dibawah."

Nini menguap sembari mengucek matanya. Juan terkekeh liat kelakuan kedua anaknya itu. Jalan masuk ke kamar mandi tapi matanya masih merem.

"Papah tunggu dibawah ya."

Keduanya menyahut pake deheman doang. Terus masuk kamar mandi masing-masing.

Juan turun kebawah nyamperin kedua istrinya yang lagi sibuk menata makanan diatas meja. Lagi-lagi senyumnya mengembang melihat keduanya yang kompak menyiapkan makanan.

"Kak, itu soup nya bawa sini."

"Apa?"

"Soup nya, Kak!"

"Emang tadi masak soup?"

"Yeu anjing! Pikun lo ya!!"

Juan nahan buat gak ketawa liat perdebatan kecil mereka. Geleng-geleng kepala liat wajah Jennie yang keliatan kesal karna jawaban Airin tadi. Total kesal.

"Pagi istriku." Sapa Juan.

Tarik kursi terus ambil duduk disana. Kedua istrinya menyahut disertai tolehan ringan.

"Morning kiss, dong."

Keduanya datang menghampiri Juan. Memberikan kecupan ringan dikedua pipi Juan dari kedua istrinya. Memang, Jennie sama Airin sangat kompak. Juan adem liatnya.

"Mamah sama Bunda masak apa?"

Itu suara David. Tarik kursi disebalah kanan buat ia duduki, sedangkan Nini menarik kursi disebalah kiri.

"Soup ceker kesukaan David sama Nini." Balas Airin.

Keduanya bersorak ria-yeay-Juan menatap Jennie yang lagi ngambil nasi untuknya juga kedua anaknya, anak Airin anaknya juga 'kan?

"Kesukaan Papah ada gak?"

"Kesukaan Papah? Ada gak ya? Soalnya Bunda lupa kesukaan Papah apa." Canda Jennie.

Juan mencubit pinggang Jennie yang kebetulan lagi berdiri disampingnya. Ringisan pelan keluar dari mulut Jennie tapi ekspresinya gak nunjukin sakit melainkan terkekeh.

"Serius, Pah, Bunda lupa makanan kesukaan Papah."

"Halah!"

"Ada, kok, Pah! Tuh Kak Airin lagi nyiapin."

Gusak pelan rambut rapi Juan, Jennie terkekeh liat muka masam suaminya. Kasih kecupan dulu dipipi biar muka masam suaminya ilang.

Airin ikut gabung dimeja makan. Duduk disamping putranya-David. Jennie juga begitu, duduk disamping putrinya-Nini.

ƭɦ૨εε ωเƒε [Taennie × Vrene × Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang