Sembilan

1.2K 182 17
                                    


Tequilla mengalir di tenggorokan Miranda yang terasa kering, dia tahu sedari tadi sepasang mata tajam itu senantiasa memperhatikannya. Mengamati setiap gerak geriknya bersama Russell dengan penuh amarah. Zacharias Lannion mungkin pergi sejenak untuk memenangkan diri, tapi saat lelaki itu kembali dia justru terlihat lebih kacau daripada yang sebelumnya. Di antara kedua bibirnya terselip sepuntung rokok yang bahkan tidak pernah dia hisap selama mereka menikah, kecemburuan menenggelamkan akal sehatnya.

Miranda berusaha untuk tidak memedulikan Zach walaupun tatapan lelaki itu seolah menguliti mereka hidup-hidup. Bahkan Russell juga dapat merasakan betapa menyeramkan pengintaian yang Zach lakukan dari mejanya kepada mereka.

"Jika saja dia dapat mengingatmu mungkin dia akan memukul wajahku sekarang" bisik Russell. Miranda dapat melihat tangan Zach terkepal saat dia melihat Russell mendekatkan bibir pada telingan Miranda.

"Jika dia mengingatku dia tidak akan merasa cemburu sama sekali Russell" sahut Miranda.

"Sungguh—maksudku, lihat saja tatapan mautnya itu, dia membuatku seolah sedang menyentuh miliknya yang paling berharga"

Miranda memutar mata lalu menepuk bahu Russell pelan,  "Berhenti membalas tatapannya jika kau tidak ingin pulang dengan wajah yang babak belur"

Russell terkekeh pelan karena menganggap ucapan Miranda sebagai gurauan, tapi tidak, Miranda serius dengan apa yang dia katakan. Meski Zach hilang ingatan namun karakternya yang dulu tetaplah melekat pada dirinya, karakter seorang Zacharias Lannion yang mudah merasa kesal dan marah.

Berusaha menghindar dari pengawasan Zach yang duduk di meja seberang, Miranda menggenggam tangan Russell dan berkata, "Mari kita berdansa"

Russell terkejut mendengarnya, karena meskipun mereka telah berkencan beberapa kali tapi Miranda tidak pernah mau melakukan sesuatu yang romantis bersamanya. Wanita itu bahkan tak betah jika mereka saling bergenggaman tangan terlalu lama. Namun sekarang, Miranda Avery justru ingin berdansa dengannya di acara pernikahan mantan adik iparnya yang disaksikan langsung oleh pria yang masih berstatus sebagai suaminya. Russell tidak takut jika hari ini dia pulang hanya dengan sebuah nama. Persetan dengan Zach, Russell tidak akan melewatkan kesempatan berdansa dengan Miranda.

Russell meraih tangan Miranda lalu membimbing tangan wanita itu melingkari pundaknya. Rasa cemas dan gelisah terlihat jelas di wajah wanita itu, membuat Russell mengusap punggungnya pelan dan berkata, "Dia sudah pergi"

Miranda tampak terkejut, "Apa? Ke mana?"

Russell mengangkat kedua bahunya acuh, "Entahlah, saat aku mencuri pandang dia sudah tidak ada di meja itu lagi" Miranda baru merasa lega setelah mengetahui Zach tidak mengawasinya lagi sehingga dansanya bersama Russell pun menjadi lebih leluasa.

Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama sebab tiba-tiba saja sosok Zach muncul di tengah dansa mereka dan berkata, "Bolehkah aku berdansa denganmu, Dokter Avery?" Miranda mematung, menatap Zach dan tak tahu harus berbuat apa. Zach kemudian menatap Russell, "Aku harap kau tidak keberatan Dokter Smith"

Russell melirik Miranda yang menjilat bibirnya yang mendadak terasa kering. Tak mau keributan terjadi Miranda akhirnya meminta Russell pergi dengan memberikan kode lewat sebuah anggukan kecil.

Dalam sekejap Zach berhasil menggantikan posisi Russell Smith dan mendapatkan Miranda Avery di dalam dekapannya. Legan lelaki itu terasa posesif memeluk pinggang Miranda. Amarah dan kecemburuan tercium pekat di sekelilingnya bercampur dengan aroma rempah aftershave dan tequilla yang berbaur sempurna dengan wangi musk yang masih melekat kuat di ingatan Miranda. Aroma yang menghantui malam-malamnya.

Remember Us (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang