Pantulan sinar dari jembatan yang melintang membuat Sungai Han terlihat lebih bercahaya. Hembusan angin yang berangsur dingin membuatnya sedikit bergidik, namun ia tahu harus menunggu. Ditemani Symphony yang terparkir diam, ia menatap riak air yang semakin lama semakin kencang, seiring dengan angin yang berlaku sama. Tak berapa lama, orang yang ia harapkan datang dan duduk di sampingnya. Wajah yang familiar, namun tidak begitu ia kenal itu menyapanya sekali lagi. Setelah sekian lama bertengkar dengan perang dingin yang membuat dirinya sendiri lelah.
"Corn dog, dan soda. Hanya ini yang ada di sekitar sini."
Jongin, lelaki yang baru saja datang membawa dua buah corn dog yang masih panas dan dua kaleng soda yang masih mengembun. Sejujurnya acara untuk datang ke tepian Sungai Han malam tidak ia rencanakan sama sekali. Hanya saja, kejadian di tempat parkir kampusnya itu membawa suasana kikuk di antara mereka. Dan ketika Jongin tahu jika lelaki itu, Kyungsoo, akan pulang bersama si pemain cello, Jongin bertindak cepat. Bisa dibilang, Jongin menculiknya. Dan Jongin memilih untuk bersikap tidak peduli jika Jaehyuk mencari Kyungsoo saat ini.
"Terima kasih." ucap Kyungsoo lirih.
Jongin sendiri tidak tahu harus mengucapkan apalagi. Ia lebih memilih untuk mengunyah makanannya yang sudah mendingin. Sesekali ia menyesap soda yang sudah ia beli dengan sisa-sisa uang di dompetnya—karena ia belum sempat untuk mengambil uang di ATM miliknya. Sedikit merasa beruntung karena uang recehan masih cukup untuk membeli soda yang selama ini menjadi salah satu minuman favoritnya.
Sejujurnya ia sudah yakin dengan apa yang ia ucapkan tadi. Mengambil segala resiko termasuk ejekan dari teman-teman bandnya, yang selama ini ia yakinkan, bahwa ia tidak akan bertindak begini. Meskipun pada akhirnya, saat ini Jongin sadar bahwa ia menjilat ludahnya sendiri. Lelaki yang duduk di sampingnya dengan tenang itu mengakuisisi otaknya selama beberapa saat belakangan. Apalagi ketika dia sempat menghilang—sungguh, Jongin merasa sangat bersalah saat itu. Jongin memang angkuh, dia sadar juga. Namun untuk menyakiti perasaan orang lain seringkali membuatnya untuk berpikir ulang. Tidak jarang ia berusaha untuk tidak peduli dengan orang lain, tapi jika ia merasa keterlaluan, perasaan bersalah menghantui dirinya. Dan itu terjadi pada Kyungsoo beberapa saat yang lalu.
"Jaehyuk mencarimu?"
Jongin merasa pertanyaannya tidak begitu tepat untuk diucapkan. Tidak seharusnya ia mencatut nama itu saat ini. Ia, yang langsung menyadari kesalahannya, dengan refleks mendecakkan lidah. Merasa menjadi orang yang paling bodoh hanya karena satu pertanyaan saja.
Namun, dari pertanyaan itu, Kyungsoo mengangguk, "Dia bertanya aku di mana."
Jongin memilih untuk menatap makanannya, tidak memberikan tanggapan sama sekali. Otaknya cenderung memikirkan pertanyaan apa yang lebih baik ia ajukan setelahnya. Sejenak, meskipun ia lega karena sudah mengatakan semuanya pada Kyungsoo, terdapat penyesalan yang muncul di dalam hatinya. Sudah cukup ia bersyukur suasana di antara mereka mulai membaik, namun karena ucapannya tadi, semua berubah menjadi kikuk kembali. Dia juga tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Kyungsoo tadi. Karena mereka hanya terdiam dan kemudian Jongin menarik tangan Kyungsoo, yang akhirnya berakhir di pinggiran Sungai Han malam itu.
"—aku berkata padanya bahwa aku pulang bersamamu."
Perhatian Jongin tersita, yang semula ke arah makanannya, berubah ke arah Kyungsoo, yang saat ini juga menatapnya dengan sebuah senyuman kecil di bibirnya. Entah mengapa Jongin merasa lebih lega lagi ketika mendengar Kyungsoo berkata begitu. Rasanya dia sudah memenangkan peperangan yang tidak pernah ia mulai, yang bahkan dia tidak tahu dari mana perasaan puas itu datang.
Jongin menganggukkan kepalanya. Kemudian memberanikan diri untuk bertanya lebih, "Kau tidak benar-benar menyukainya, 'kan?" tanyanya yang kemudian meletakkan makanannya di tempat sebelumnya. Ia memilih untuk mendengarkan Kyungsoo lebih dari sebelumnya. Entah, keberanian yang tiba-tiba muncul layaknya sebuah kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET AND SOUR
FanfictionJongin membenci musik klasik. Dia lebih suka musik cadas yang selama ini dia geluti. Dia bersumpah untuk tidak akan pernah menyukainya. Apalagi setelah musik yang dia sukai dihina oleh seorang violist bernama Kyungsoo. Mulai saat itu, Jongin berteka...