Prolog

13 5 2
                                    

"Tampan".Mungkin inilah frasa yang sering diucapkan kaum hawa untuk menyebut penampilan Lelaki manapun yang mereka temui.Mereka tidak peduli jika harga diri mereka jatuh atau Lelaki yang dipanggil menghiraukan atau tidak.Tiada batasan untuk itu.Walau sebenarnya dalam hati aku sangat risih mendengar kalimat tersebut,bagiku itu sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan kepribadianku sendiri.Aku menghargai setiap kalimat yang dilontarkan oleh teman wanitaku dikampus,dan aku juga menghargai segala pemberian dari mereka.Namun,Ayolah.....Bukan berarti kalian juga harus mengusik kehidupanku.Sudah cukup dengan kata-kata,tidak dengan perlakuan istimewa.

Ditambah banyak dari teman-temanku yang tahu bahwa aku bukan anak biasa.Memang,aku terlahir sebagai Putra Pangeran dari Raja Mountbatten yang memimpin Negara Yang masih memiliki hubungan erat dengan Britania Raya,Genovia.Belum pernah dengar kan nama negara ini??Sudahlah lupakan.Keluargaku terdiri dari kedua orangtuaku serta 5 Bersaudara dengan diriku berada di posisi anak ke 3.Kakak Laki-Lakiku yang pertama menjadi Jaksa Agung Untuk Ibukota kami,sementara Kakak Perempuanku Bertugas Menjadi Duta Pariwisata serta Model Majalah Terkenal,hebat bukan??Kedua Adikku kembar perempuan dan mereka mengenyam pendidikan di Salah satu Sekolah Internasional Ternama di Kota.Sementara Aku??Aku Baru saja Lulus dari Akademi Militer Royal di Negeri Paman Sam dan seharusnya sudah cukup dari itu.Namun Ibuku,Sang Ratu,memintaku untuk mengambil mata kuliah sekali lagi di bidang psikologis.Ia bilang bahwa suatu saat nanti dirikulah yang akan mewarisi tahta Ayahku dan aku harus bisa mengenali karakteristik Rakyatku sendiri.Baiklah,telah kulaksanakan perintahnya,dan sekali lagi aku dikirim ke Amerika,tepatnya di Chicago.Aku mengenyam pendidikan selama 6 semester dan ini adalah Semesterku yang ke 3.Awalnya mungkin biasa-biasa saja.Semua berjalan seperti pada umumnya.Aku berkenalan,mengikuti Ekstrakulikuler Tambahan dikampus,dan hal lain yang sewajarnya dilakukan oleh seorang mahasiswa.Namun,semuanya berubah total ketika Ayahku mengirimkan 1 Pasukan Pengawal Presiden hanya untuk mengawasi kegiatanku.Menurutku Ini Terlalu berlebihan.Aku memang kenal satu persatu dari mereka,namun bukan berarti aku bisa bebas melenggang menikmati pemandangan Chicago Yang Futuristik dan bertolak belakang dengan Ibukota Negaraku yang menerapkan Arsitektur Renaissance Abad ke-12.Aku harus kembali ke Kediaman Kerajaan yang Jaraknya seperti menempuh penerbangan dari Boston ke NewYork.Tentu saja,setelah pulang kuliah,Aku akan dijemput tepat didepan gerbang Kampus dengan Cadillac Hitam yang dihiasi Bendera Kerajaan,kemudian pasukan yang terdiri dari 5 orang akan mengawalku ke Pangkalan Udara dimana Pesawat Kerajaan kami diparkir.Barulah aku naik kemudian terbang ke Kediaman Kerajaan.Namun,Bukan berarti juga di Chicago Kami tidak memiliki Kediaman Kerajaan.Jaraknya lumayan jauh dari Kampus,namun untuk alasan keamanan,akhirnya aku dibawa menuju kediaman kerajaan yang satunya.Begitulah Hidupku,penuh dengan kemewahan sebuah kerajaan.Apa ada yang lebih baik dari ini???

The Prince DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang