02

38 14 3
                                    

Noted:

By the way maaf banget ini ceritanya agak absurd dan tanda bacanya juga mungkin belum bener banget, sebenernya ini cerita dulu gua tulis pas kelas 8 alias pas masi 2020 an lah, nah terus sempet gua publish tapi gua unpublish lagi pas tahun 2021 karna udah ga mood nulis. Trus sekarang gua mau ngelanjutin ceritanya lagii hehe, sorry labil, jadi ini masih tahap revisi, belum gua ganti semua ini baru nama nama tokohnya sama kalimatnya aja dikit dikit, jadi sorry yaa kalo ceritanya gaje bgt hehew 😔🐵

Happy reading! 💗

"Aaaaaaarrrhhggggggg" teriak seseorang setengah menjerit tepat ditelinga Metha

--------
Ametha yang tak siap dengan teriakan itupun, langsung terkejut dan tak sengaja membanting sendoknya.

Sementara orang yang teriak pun, hanya diam lalu berjalan menjauh dari meja Metha tanpa rasa berdosa

Ametha diam mematung karna masih syok dengan teriakan laki-laki yang tak asing baginya, ya itu adalah Raga badboy, cool boy, rada clingy sih dan most wanted, disekolahnya. Gatau deh pokoknya Raga tuh random bgt orangnya.

"what" umpat Metha dalam hati

"Yang tadi apaan ya? Kok kaya ada yang teriak? " ucap Metha dalam hati

Metha diam sepersekian detik hingga akhirnya sadar bahwa seseorang baru saja berteriak tepat ditelinganya

"Heh, maksudnya apa lo teriak teriak ditelinga gua, budek tau ga" ucap Metha meneriaki Raga

Sementara Raga hanya diam tak peduli sambil berjalan dengan gaya cool nya. Lebih ke sok keren sih, tapi emang keren gimana dong.

"Allahuakbar, anak siapa sih tu bocah, ngeselin banget" ucap Kiara geram

"Sabar Metha, sabar, daripada nanti haters lo makin nambah" ucap Metha dalam hati

"Dita, bilang ya sama temen lo yang sok kegantengan itu, walaupun sebenernya masih gantengan kak Aksa, gausah sok ngartis deh, sakit tau gak kuping gue" ucap Metha menahan emosi
Yap Dita memang teman Raga, karna kakanya juga merupakan sahabat Raga, jadinya dia juga berteman baik dengan Raga.

"bwahahahaha" Dita bukannya menjawab malahan tertawa terbahak-bahak sampai air matanya keluar .

"temen siapa sih ini" ucap Zea geli melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini.

"sumpah gak tau kenapa kok ini lucu banget ya" ucap dita dengan sisa sisa ketawanya.

Krik krik

Teman-temannya yang lain pun hanya diam melihat tingkah Dita yang menurut mereka sangat tidak jelas, diam-diam mereka mulai berjalan mundur meninggalkan Dita yang masih tertawa lalu pergi meninggalkan kantin sebelum Dita menyadari hal itu.

"woii, kok kalian ninggalin gue sih" ucap Dita sambil berlari mengejar teman-temannya.

Akhirnya pun mereka sampai dikelas, tak lama dari itu bel masuk berbunyi. Ternyata guru yang mengajar di kelas mereka tidak masuk dikarenakan sakit dan mereka pun tidak diberi tugas apapun yang artinya mereka sedang jamkos. Karna Ametha bosan dikelasnya yang sangat berisik, akhirnya dia berjalan keluar dari kelasnya menuju rooftop, tempat favoritnya ketika ia suntuk, dan butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.

Disinilah dia di atas sofa empuk yang tersedia di rooftop, sofa kesukaannya ketika sedang menyendiri. Hembusan angin membuat surai indah miliknya terbang tertiup angin, cantik, satu kata yang cocok menggambarkan Metha saat ini, ia menutup matanya, menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya. Tanpa ia sadari sepasang kaki berjalan menuju rooftop, orang tersebut terkejut melihat seorang wanita yang duduk di atas sofa kesayangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

story from my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang