part 2

10 3 2
                                    

"Tamaa aku mau bunga yang di sebrang jalan ituu, yang warna merah tolong ambilin yaa." Ucap luna kepada sahabatnya.

"Males banget lun, itu kan kamu juga udah pegang bunga."

"Ih Tama jahat ga mau ngambilin luna bunga, yaudah luna ambil sendiri aja." ucap luna sambil terisak.

Luna pun berjalan keluar dari sebuah taman komplek rumah mereka,untuk mengambil bunga mawar yang ada di sebrang jalan.

Brakkk...

Suara mobil menghantam seseorang.

Huhu...
Suara nafas Tama yang sesak, mimpi itu kembali lagi. Tama merasa bersalah atas kejadian tersebut, dia merasa gagal untuk menjaga luna sahabatnya.

                                ....

Eh ada cewek cantik nih mau kemana sayang. Ucapnya sambil menoel dagu Aluna. Ayo aku anterin kamu emang mau kemana? Ke kua ayo aku aterin

"Apasih lepasin ya ga usah pegang pegang " ucap Aluna dengan sedikit memberontak karena dagunya mulai di cengkram.

"Wahh galak juga dia bos, ayo lah kita sikat aja " ucap salah satu teman laki laki yang mencengkram dagu Alana.

"Gila kalian ya"

Setelah mengatakan itu Aluna cepat cepat lari dari tempat itu, dengan terburu buru sambil membawa kantung belanjaannya.

Aluna baru saja selesai belanja dari supermarket untuk membeli bahan bahan kue, karena persediaan nya sudah habis.

Aluna sambil terengah engah melihat sekeliling jalanan yang mengarah ke rumahnya, namun jalanaan tersebut sangat sepi. Aluna memang anak yang sederhana dia kemana mana mengunakan kendaraan umum, rumah Aluna memang jauh dari supermarket karena dia baru pulang mengerjakan tugas kelompok di rumah Dipsa, temannya. Tapi Bundanya menelponnya untuk membeli keperluan kue.

Aluna melihat jam di pergelangan tangannya, dan jam menunjukan pukul 9 malam. Masih ada angkot ga ya jam segini ucap Aluna di dalam hati karena dia merasa ketakutan. Biasanya dirinya tidak pernah setakut ini untuk naik angkot,mungkin karena kejadian tadi dia jadi parno.

Sambil menunggu di pinggir jalan, tiba tiba motor vespa warna hitam berhenti di depannya.

"Lo nungguin angkot jam segini? Gabalakan ada kali. Kalo lu butuh tumpangan ayo gue anterin" ucap laki laki itu.

"Ga usah makasi " ucap Aluna sambil tersenyum karena ragu mendengar tawaran laki laki itu.

"Serius lo ga mau? Lo takut? Ga usah takut kali sama gue, gue ga bakalan macem macem sama lo."

Dengan sedikit ragu Aluna menjawab
"Kamu janji ga bakalan macem macem kan? Nanti aku bayar kamu deh kalo udah sampai di rumah"

"Lo kira gua tukang ojek, gua tuh berniat nolongin orang. Gue udah kaya ngapain jadi tukang ojek. Udah ayo naik "

Aluna pun naik ke motor laki laki itu dengan ragu ragu. Si laki laki itu pun menjalankan motornya dengan cepat.

"Rumah lo dimana? " ucap si laki laki itu tidak begitu terdengar karena hembusan angin yang kencang.

"APA? Ga kedengaran" ucap Aluna.

"RUMAH LO DIMANA? Cantik cantik budek." ucap nyaa dengan teriak.

"Oh rumah aku di komplek Lavender no 11" ucap Aluna.

Tidak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Aluna. Aluna pun tidak lupa berterimakasih kepada si laki laki itu. Tiba tiba laki laki itu mengulurkan tangannya pada Aluna.

"Kenalin nama gue Defano, lo bisa panggil gue fano." ucap laki laki itu yang bernama Devano.

Aluna menyambut tangan fano dengan ragu. " Aku Aluna saraswati, makasi sekali lagi atas tumpangan kamu "

Setelah perkenalan tadi fano langsung pergi dari depan rumah Alana. Maksudnya apa coba abis kenalan langsung pergi ga ada pamit pamitnya. Ucap Aluna sambil membuka gerbang hitam rumahnya.

                                 .....
Pagi pagi sekali Tama datang ke sekolah, biasanya dia selalu kesiangan. Ya tujuan Tama datang pagi adalah untuk mencari gadis yang iya rindukan selama ini.

Tama tahu bahwa kelas 11 IPS 1 kedatangan anak murid pindahan dari Bandung dan  anak tersebut  adalah ALUNA SARASWATI gadis yang dia cari selama ini

Dengan langkang lebar Tama menuju kelas Aluna. Di pertengahan lorong tiba tiba datang seorang cewek dengan bedak di tangannya.

"Hai tama sayangg, mau kemana? Pasti mau nyamperin aku yaa " ucap cewek itu

"Pd gila lo Lady" ya dia adalah Lady kaka kelas yang suka pada Tama sejak Tama masuk kelas 10.

"Jutek banget sii Tama" ucap Lady dengan nada di sedih sedihkan.

Tama segera meninggalkan Lady daripada ia berurusan dengan cewek itu sangat merepotkan bagi Tama.

Tama melihat sekeliling kelas Aluna yang sudah cukup ramai. Dan dia memanggil teman satu tongkrongan nya.

"Aryo ada luna ga di kelas lo? " ucap Tama

"Oh Alunaa ada, mau gua pangilin? " ucap Aryo.

Tama hanya menganguk saja sambil menunggu gadisnya.

                                    ....  
Luna yang sedang asik mengobrol bersama Dipsa, clara dan Baby. Tiba tiba dikejutkan dengan kedatangan Aryo.

"Lun lo di cariin sama orang tuh di depan" ucap Aryo.

"Wahh siapa tuh lun?" Ucap Clara dengan heboh.

"Luna di cariin Tama" ucap Aryo.

"WHAT LUNA DI CARIIN TAMA! GILA YA LO LUN, LO KAN ANAK BARU TAPI UDAH DI SAMPERIM SI TAMA AJA" Ucap Dipsa dengan histeris.

Luna akhirnya menemui seseorng yang katanya mencarinya. Luna melihat laki laki berbadan tegap dan tinggi sedang menunggunya. Dan laki laki itu menoleh padanya.

"Lun akhirnya kita ke temu lagi" ucap Tama dengan senang, pasalnya setelah pertemuan mereka di kantin waktu itu luna buru buru pergi.

"Eh iya ada apa ya ka sebelum nya?" ucap Luna dengan sedikit takut pasalnya dia tidak pernah berbuat masalah dengan siapapun.

"Kamu ga usah pangil aku ka lun, kamu ga inget aku ? Aku pratama sahabat kamu" ucap Tama melembut saat berada di hadapan Luna.

"Aku ga inget punya sahabat yang namanya Pratama" ucap Aluna jujur.

Ucapan Aluna mengagetkannya pasalnya Aluna tidak bisa mengingat dirinya. Sejujurnya apa ada hubungannya dengan kecelakaan itu, ucap Tama dalam hati dengan kecewa.

Tbc...










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang