•••
Bibirnya mengukir seutas senyuman.
Seakan ramah pada setiap insan.
Lisannya pun turut menyemangati.
Seakan memotivasi setiap insan.
Namun siapa yang tahu,
Luka hatinya bahkan sudah bernanah.
Karena dibiarkan terus menganga tanpa mendapat atensi dari dirinya.
Membiarkan luka tak terurus.
Membiarkan waktu terbuang 'tuk mengurus luka insan lain.
Selalu mencoba paham dan peduli atas segala pedih insan lain.Namun saat ia yang merasa pedih, Sakit, Terluka,
Siapa yang perduli?
Semua menutup telinga, menutup mata, bahkan menutup hati.
Kejam bukan?
Yah,
Namun begitulah faktanya.
Untungnya dia adalah pejuang yang tangguh.
Sekalipun hati berselimut darah.
Tidak jadi penghalang baginya,
'tuk terus membantu pulihkan hati insan lain."Tak apa" katanya.
Ia hanya tak ingin, insan lain merasakan apa yang dia rasa.
Huft...
Dia memang manusia paling egois; pada dirinya sendiri.-Coretan Syaa
•••
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman semua^^
Ini bukan sebuah cerita, hanya sekedar untaian sajak yang ku harap bisa bermanfaat bagi aku, kamu, dan kita semua🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan_Syaa
Poetry- Ini bukan sebuah cerita, hanya sekedar untaian kata yang ku harap bisa bermanfaat bagi aku, kamu, dan kita semua🌹 selamat membaca^^