Chandra sedang berada di rooftop sekolah dengan pandangan kosong.
"Ahkkkk" gumam Chandra sambil menjambak rambut sendiri dengan kasar.
"Apa yang udah gua lakuin sama Vayla? Gua bego banget, niatnya gua mau kerjain dia, kenapa gua malah bikin dia nangis?" Batinnya.
"Ahkkkk" Chandra menonjok tangannya ke tembok.
Tiba-tiba
"Woi Chandra!" Panggil ketiga temannya dari arah belakang.
Tetapi Chandra tidak memperdulikan panggilan temannya itu. Ia tetap duduk di tempatnya dengan tatapan kosong ke depan.
"Lo kenapa Chan?"
"..."
"Chan, lo kalo ada apa-apa cerita sama kita"
Chandra menjambak rambutnya lagi.
"Woi udah Chan, berhenti jangan nyakitin diri lo sendiri bego!"
"Udah Chan lo tenang ya, sekarang lo ceritain ke kita sebenarnya lo kenapa?"
"Gua udah bikin Vayla nangis, gua udah buat dia nangis, padahal gua gak bermaksud buat dia nangis ahkkk"
"Iya, kita tau kok Chan. Udah ya jangan nyakitin diri lo sendiri." Ucap Rayn.
"Gua salah udah kerjain Vayla, gua nyesel."
"Udah lah Chan. Penyesalan emang dateng terakhir, kalau awal namanya pendaftaran." Jawab Vino.
"Gua lagi ga bercanda Vin, gua serius." Ucap Chandra kesal.
"Hehe, gua juga serius kok Chan" balas Vino tersenyum lebar.
"Yaudah Chan, mending nanti pulang sekolah lo ngomong sama Vayla terus minta maaf." Saran Satria.
"Jangan lemah gitu bro! Mana Chandra yang sok dingin sama adek kelas!" Ledek Rayn.
"Bacot lo!" Ucap Chandra kesal.
Dan ketiga temannya itu pun tertawa, tetapi Chandra tetap diam dengan tatapan kosong ke depan.
"Udah lah yuk ke kelas aja, dikit lagi bel masuk ni. Abis ini pelajaran pak Suripto cuy serem" ajak Vino.
Akhirnya Chandra dan ketiga temannya pergi ke kelas.
~~~
Chandra, Rayn, Vino, dan Satria sudah sampai di depan kelas XII IPA 1.
Chandra jalan paling depan, dan membuka kenop pintu kelasnya lalu segera masuk.
Pak Suripto menatap Chandra dan ketiga temannya dengan tajam, seperti mau diterkam.
"Darimana kalian?!" Tanya pak Suripto dengan muka galak.
"Biasa loh pak, urusan OSIS." Jawab Chandra santai.
"Benar itu?"
"Bener dong pak. Ngapain saya bohongin bapak, tau kan pak bohong itu dosa?"
"Gak usah ngeles kamu"
"Aduh si bapak. Saya kan udah pinter, gak perlu ngeles lagi." Jawab Chandra tanpa dosa.
"Saya tidak menyuruh kamu untuk menjawab Chandra!"
"Yeh, si bapak. Jawab salah, diem salah. Udah kayak lagu Raisa deh, serba salah."
"Gak ada urusannya sama Raisa!"
"Saya juga gak ada kok pak urusan sama Raisa, ogah bener."
"Eh, kalau kamu gak mau sama Raisa. Saya aja yang sama Raisa."
"Pak, sadar umur buset." Jawab Chandra asal.
"Heh, sudah-sudah kalian duduk aja!" Ucap pak Suripto.
"Asik nih, gitu kek pak daritadi." Ucap Chandra sambil berjalan menuju tempat duduknya dan diikuti ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The ice inside your eyes
عاطفيةPertemuan di koridor sekolah yang tidak disengaja. Vayla anastasia bertemu dengan Chandra William yang memiliki sifat dingin dan humoris. Chandra awalnya hanya ingin membuat Vayla nurut sama semua perintahnya. Tetapi?