Chapter 1.1

1K 26 11
                                    

"Onii-chan? Sudah bangun?" suara anak kecil yang melengking terdengar di koridor gelap dan panjang. Memiliki ubin yang terlihat seperti kayu namun mempertahankan estetika yang elegan. Dindingnya terdapat banyak sekali pola-pola seperti daun, itu terlihat tradisional namun melegakan hati.

Itu gelap, hanya sedikit pencahayaan dari lilin yang tergantung di samping tembok setiap 2 meter.

"Onii-chan?" suara itu terdengar lebih keras bersamaan dengan terdengarnya langkah kaki yang semakin dekat.

Di ujung koridor nampak seorang anak kecil yang sedang berjalan di koridor kosong tersebut.

Ia membawa lilin di tangan kirinya sementara membawa bantal guling dalam pelukannya dengan lengan satunya.

Itu adalah gadis kecil dengan tinggi tidak lebih dari 105 cm. Rambutnya yang hitam dan elegen, dibiarkan terurai yang panjangnya terlihat hingga mencapai pinggangnya.

Warna matanya sangat indah, itu seperti sebuah batu sapphire biru laut. Terlihat menyejukkan dan ceria. Semangat adalah hal yang terpancar dari matanya.

Kulitnya bisa dikatakan tidak putih, itu berwarna manis seperti cream. Bibirnya terlihat sangat tipis dan kecil, seolah-olah itu bisa rusak bila disentuh. Terlihat menakjubkan.

Memakai dress putih yang hampir transfaran, Pakaian dengan elemen suci namun memikat, sangat cocok untuknya dan sangat mendukung keindahannya.

Ia berhenti tepat di depan pintu yang terletak di tengah koridor.

"Oni-chan, aku masuk ya?" ia berteriak di depan pintu. Namun setelah 10 detik, ia tetap tidak menerima jawaban. Akhirnya ia memaksa masuk.

Pintunya tidak dikunci jadi mudah saja untuk membukanya.
Dan saat ia memasuki ruangan, ia dapat menyantap pemandangan indah.

Di setiap dinding terdapat banyak sekali poster anime dengan karakter anime. Bahkan di lemari itu dipenuhi dengan figure wanita. Jika tidak salah lihat, di paling pojok terdapat figure karakter gadis kecil dengan rambutnya yang perak.

Siapapun pasti tahu siapa itu?

Tidak tahu?

Kalau begitu satu petunjuk lagi, figure itu memiliki pen name yang Erotis.

Ia mengabaikan semua hal yang dianggap 'Indah' oleh kakaknya ini. Dan saat pandangannya sedikit dialihkan, ia melihat kakaknya yang sedang menonton anime di komputernya.

Duduk di kursi yang terlihat empuk sambil memakai headset. Ia menyesap cola disampingnya dan kembali menonton animenya.

Saat aku melihat onii-chan menyaksikan anime hingga lupa waktu, membuatku sedih desu. Seperti aku diabaikan.

"Huuuh~ Onii-chan ini." ia cemberut dan berjalan ke belakangnya.

Onii-chan adalah pria tertampan di dunia. Hehe itu menurutku. Rambutnya hitam dengan gaya berantakan, matanya berwarna hitam segelap rambutya. Walaupun onii-chan ku terlihat kurus, ia dulunya sangat sehat dengan kulit putih yang cerah. Itu adalah masanya sebelum memasuki dunia anime.

Tingginya adalah sekitar 170 cm. Walaupun onii-chan ku terlihat pendek bagi orang yang telah memasuki dunia atletis, dialah yang tertinggi di keluarga kami. Walaupun ayah dan ibu sudah almarhum, aku bisa mengingat tinggi mereka.  Jadi aku yakin onii-chan ku lah yang paling tinggi, di keluarga.

Bagaimana jika aku mengejutkannya? Hehe ... Aku menantikan penampilan kakak ku yang terkejut itu. Apa dia akan senang melihatku bangun pagi?

Entah apa, tetapi kurasa senyum terbentuk di bibirku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang