Semenjak Yoorin dekat dengan Hyunjin, ajakan pulang bareng dari Guanlin selalu ditolak dan berakhir memilih pulang bersama cowok bibir tebal. Bagaimana Guanlin gak merasa ketar ketir? Rasanya dia selalu kalah saing dengan Hyunjin. Maka dari itu, di weekend kali ini, dia berniat datang ke rumah Yoorin untuk mengajak gadis itu jalan jalan.
Awalnya Yoorin malas harus keluar rumah karena rutinitasnya di hari libur adalah hibernasi. Akan tetapi, Guanlin berhasil membujuknya dengan kata traktir. Yang namanya rejeki kan jangan sampai ditolak. Yoorin pun dengan senang hati meng-iya-kan ajakan dari Guanlin. Sekitar setengah jam lamanya, Yoorin akan bersiap siap sebelum cowok jangkung itu tiba.
Kini Yoorin sedang duduk di depan meja riasnya. Dia menggunakan serangkaian skincare terlebih dahulu. Setelah itu, dia memoles bibirnya menggunakan lip cream dengan shade yang senada dengan warna bibirnya. Kemudian, dipadukan dengan liptint berwarna coral membuat wajahnya terlihat fresh.
Untuk mempertegas garis matanya, dia menggunakan eyeliner. Dia membuat cat eyeliner yang tidak terlalu tebal agar hasilnya natural. Sentuhan terakhir adalah mascara, yaitu untuk melentikkan dan mempertebal bulu mata. Disini Yoorin tidak memakai foundation, cushion ataupun bedak padat karena terlalu ribet. Dia tidak punya banyak waktu untuk melakukannya.
Make up sudah oke, penampilan pun sudah oke. Ketika Yoorin hendak keluar dari kamar, Renjun sudah lebih dulu membuka pintu. Renjun sedikit terpana melihat penampilan adeknya itu. Dia sampai lupa mau bilang apa, "Mau kemana lo?"
"Mau jalan jalan bareng Guanlin," jawab Yoorin.
"Gak boleh!" tegas Renjun membuat gadis itu melongo. Akhir akhir ini, Renjun sangat posesif. Yoorin bingung dengan tingkah abangnya yang semakin hari semakin aneh, tapi dia berusaha untuk tidak peduli.
Posisi Renjun sedang berdiri di ambang pintu, sedangkan Yoorin berusaha keluar lewat situ. Namun, Renjun tidak mau mengalah, dia terus menghadang Yoorin untuk pergi. Gadis ini pun mendelik, "Minggir." Tangannya berusaha mendorong tubuh Renjun tapi tidak bisa. Yoorin mendengus kesal, "Mau lo apa?"
"Temenin gue," pinta Renjun sedikit memaksa.
"Huh? Temenin kemana?" tanya Yoorin sambil mempoutkan bibirnya membuat Renjun gemas, ingin sekali mengecup bibir manis itu sekali saja. Eh? Sadar lo, Renjun!
Renjun yang tak kuasa menahan gemas itu pun memilih untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain, "Ke Gramed," cicitnya.
Lagi lagi Yoorin mendengus kesal. Rasanya malas kalau sudah begini. Waktu dulu, dia pernah mengantar Renjun ke Gramed untuk membeli buku. Disana, dia harus menunggu Renjun yang sibuk mencari buku. Renjun ini terlalu cinta dengan buku sampai sampai tidak ingat waktu.
"Males bang. Lo suka lama kalo ketemu sama buku. Gue kayak ditinggal apel," ungkap Yoorin sambil bersedekap.
"Gue traktir starbak deh, gimana?" tawar Renjun.
"Kalo starbak doang mah gue juga mampu beli kali, bang!" kata Yoorin.
"Gue bakal nurutin semua yang lo mau, kalo lo nemenin gue ke Gramed," tawar Renjun lagi. Kali ini lumayan menggiurkan, Yoorin jadi tidak bisa menolaknya.
Kedua sudut bibir Yoorin naik, "Oke deh kalo gitu!" serunya. Dia menarik tangan Renjun dan menuntunnya menuruni anak tangga menuju ke lantai bawah. Sang empu sedikit menaikkan sudut bibirnya kala melihat tangan Yoorin yang menyentuhnya. Ketika gadis ini menoleh ke arah belakang untuk menatapnya, Renjun memasang wajah datarnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sedang Revisi] abang +renjun
Ficção Adolescente[on going] [sistercomplex] ❝Gue sayang sama lo. Bukan sebagai abang tapi sebagai cowok❞ Bahasa semi-baku Start : 20 Maret 2020 End : 10 Juli 2020 Highest rank🏆 #1 - huangrenjun #1 - ulzzang #1 - sistercomplex ©s_lemontea