Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mommy Chu~😍
Happy Reading
Ketika Jisoo terbangun, yang dirasakannya pertama kali adalah rasa sesak di dadanya.
Dia menggeliat panik, mencoba menarik napas sekuat-kuatnya, dalam usahanya mencari oksigen sebanyak-banyaknya.
"Tenang, kau sudah ada di daratan, kau bisa bernafas secara normal," Suara Jennie membawa Jisoo kembali pada kesadarannya.
Dengan waspada dia menoleh dan mendapati Jennie sedang duduk di tepi ranjangnya. Jisoo beringsut sejauh mungkin dari Jennie dan tingkahnya itu memunculkan secercah cahaya geli di mata Jennie,
"Apakah kau takut padaku setelah kejadian tadi?,"
Nada geli pun tersamar dalam suara Jennie.
'Kurang ajar', batin Jisoo dalam hati.
Dia berjuang meregang nyawa, dan wanita ini malah duduk disini menertawainya.
Tetapi, apakah benar Jennie yang terjun ke kolam waktu itu dan menyelamatkannya? Kenapa?
Bukankah jelas-jelas dalam kemarahannya Jennie sudah memutuskan untuk membunuhnya? Kenapa wanita itu berubah pikiran?
"Ya, aku memang menyelamatkanmu" Jennie bergumam seolah-olah bisa membaca pikiran Jisoo,
"Tetapi itu bukan demi dirimu, itu demi kepuasanku." Jisoo menatap Jennie geram.
"Apa maksudmu?"
Dengan tenang wanita itu melepas blazernya, gerakannya pelan tetapi mengancam hingga tanpa sadar Jisoo bergidik dan beringsut menjauh.
"Aku tidak suka bercinta dengan mayat,"
Senyum di bibir Jennie tampak kejam, "Kau lebih nikmat kalau hidup dan bernafas."
Ketika Jisoo menyadari maksud Jennie, sudah terlambat. Wanita itu mencengkeram kedua lengannya dengan satu tangan.
Kekuatan Jisoo tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Jennie yang berotot dan kuat di atasnya.
Dengan mudahnya wanita itu mengikat kedua pergelangan tangannya dengan ikatan mati yang sangat rapi, lalu menalikannya di kepala ranjang,
"Kau.... Kau mau apa ??"
Jisoo mulai panik ketika Jennie yang setengah duduk di atasnya membuka kancing kemejanya.
Senyum Jennie tampak penuh kepuasan melihat kondisi Jisoo yang tidak berdaya.
Wanita itu membuka seluruh kancing kemejanya sehingga dada dan perutnya yang berotot terlihat.
Sejenak Jisoo terpana melihat kulit berwarna kecoklatan yang berkilauan, tetapi kemudian dia sadar bahwa dia ada dalam kondisi genting.
