Prolog

268 85 30
                                    

Sebuah tempat gelap, sunyi, dingin, menakutkan. Apalagi saat ini sudah larut malam, ditemani suara-suara aneh Kim Saera terus berlari dengan goresan diwajahnya.

Berlari seperti tidak ada hari esok, menyelusuri hutan tanpa takut adanya bahaya. Karena bahaya yang sebenarnya ada dibelakangnya, sosok hitam mengejarnya sambil membawa tembakan yang siap menembakkan pelurunya pada Saera.

Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga sampai di tengah hutan yang gelap angin malam menghantui Saera yang hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans.

Dengan nafas yang terengah-engah ia melanjutkan perjalanannya hingga keluar dari hutan ini. Sayangnya hal itu tidak dapat terjadi, karena saat ini ia tersandung di akar pohon yang tidak terlihat.

Sosok hitam itu semakin mendekat, entah kemana sosok hitam lainnya tapi salah satu dari mereka semakin mendekat. Saera mencoba mundur namun sayangnya sebuah pohon menghalanginya

Dari hutan itu hanya cahaya bulan yang menjadi alat penerangan, menerangi sosok hitam itu yang semakin mendekat. Saera semakin takut dengan sosok hitam iu

"Saera!"

Sosok hitam itu segera memeluk Saera, seketika itu pun Saera meneteskan air matanya. Menangis tersedu-sedu didalam pelukan sosok itu. Sosok yang membuatnya jatuh dalam masalah ini.

.
.
.
.
.
"Mungkin masalah itu ada karna gue, tapi bukan cuma gue yang bersalah disini"
-Jh

"Satu-satunya kesalahan yang gue buat selama ini adalah bertemu smaa lo"
-Ks

"Alasannya cuma satu Ra, kalian itu ga ditakdirkan untuk bersama"
-Dy

"Kalian banyak drama aku pusing"
-author
.
.
.
.
.
Proudly present

Our Mistake
@sadmoondx

Our MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang