Siang itu begitu terik, matahari lagi tidak bersahabat di luar. Galuh yang baru saja selesai mengajar di kelas Semester satu A masuk menuju kantornya, Galuh membuka pintu kaca tersebut dan menuju tempat duduknya, tempat duduk tersebut di lengkapi dengan meja kerja dengan dua laci untuk menyimpan berkas.
Suasana di dalam kantor begitu sejuk karena pendingin ruangan yang menyalah 21 derajat celcius, Galuh duduk lalu membuka laptopnya dia akan mengerjakan tugas mengisi laporan harian mengajarnya , setelah membuka laptop dia memakai kacamatanya .
'Tok , tok , tok"
Suara ketukan dari luar
"Iya masuk, " jawab Galuh.
Lalu masuklah seorang mahasiswi yang berpakaian rapi dengan rambut panjang yang di ikat, mahasiswi itu membawa tugas - tugas yang di berikan Galuh tiga hari yang lalu .
Mahasiswi itu melangkah menuju meja Galuh setelah sampai di hadapannya Dewi membuka pembicaraan.
" Permisi pak , ini tugas ekonomi koperasi dari teman - teman, " ucap Mahasiswi itu dengan sopan.
Sembari membenarkan kacamatanya Galuh menjawab
" Iya Dewi, terimakasih. Taruh saja nanti saya koreksi, " jawab Galuh
Mahasiwi tersebut ternyata bernama Dewi , dia adalah ketua Cosma atau kalau di sekolah namanya ketua kelas.
Dewi pun manaruh tugas - tugas tersebut di Meja Galuh, setelah manaruh tugasnya Dewi izin pamit keluar ruangan.
" Saya pamit keluar pak, " ucap Dewi
" Iya silahkan , terimakasih. " jawab GaluhPerempuan itu berjalan menuju pintu keluar, lalu dia membuka pintunya dan menutupnya kembali.
Galuh masih fokus pada laptopnya, tangannya dengan lincah memainkan keybord laptop tersebut, setelah selesai dengan tugas laporannya Galuh memeriksa tugas yang tadi di kirimkan oleh Dewi.
Galuh merasa senang para mahasiswa dapat memahami materinya dengan baik terbukti dalam tugasnya hampir semua dapat nilai A hanya sebagian yang mendapat nilai B +
Setelah memeriksa dan memberikan nilai Galuh kembali memandang laptopnya untuk memasukan nilai mahasiswanya , dengan teliti Galuh menulis nilai - nilai tersebut, setelah selesai Galuh menutup laptopnya dan merapikan berkas - berkasnya lalu dia segera pulang .
Galuh mengendarai mobilnya, rumahnya cukup jauh yaitu berada di timur kabupaten, Sore ini jalanan cukup macet di dalam mobil Galuh bergumam dalam hati
" tidak ada kemajuan dalam pembangunan , sangat miris bupati tersebut sudah menjadi wakil selama 10 tahun dan selama 10 tahun pembangunan di kabupatennya sangat lumayan tetapi menjadi bupati pada periode pertama sangatlah buruk seakan-akan pembangunan lambat apalagi sekarang periode ke dua malah membuat kebijakan kontroversi membangun gedung bupati 19 lantai, padahal gedung lamanya masih bagus dan layak pakai. apa beliau lagi bercanda. " gumamnya dalam hati.
30 menit berlalu , Galuh turun dari mobilnya dia segera masuk ke rumahnya. dia tinggal di rumah tersebut seorang diri karena ayah, ibu dan adiknya memilih ikut ayahnya ke Bali, di Bali ayahnya bekerja sebagai tour guide di perusahaan pariwisata di Bali.
Setelah bersih diri Galuh membaca surat kabar yang di kirim setiap pagi, dia memang selalu berlangganan koran Provinsi tersebut, Di sana Galuh menemukan berita - berita yang selalu memuji pemerintah seperti:
" Anggaran pendapatan Daerah naik " namun anggaran tersebut tidak tersentuh banyak oleh masyarakatGaluh membaca koran tersebut, koran tersebut memberitakan tentang Kabupatennya sebanyak 4 halaman
" jika media sudah di beli maka berita tersebut akan tergantung pada tuan nya. "
Ucap Galuh dalam hatiGaluh berfikir bagaimana cara dia bergerak, dia tidak tega tanah kelahirannya mengalami polemik seperti ini
Galuh berfikir dan menemukan ide "bagaimana kalau cara seperti ini dulu. ''
-------------- Bersambung di Cahpter 2-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni
General FictionCerita yang mengisahkan tentang Galuh seorang pengajar di Universitas dan Sukma seorang perawat di sebuah rumah sakit . kisah Romantisme yang memiliki perjuangan berbeda namun di satukan oleh hati yang sama , Benih - benih cinta tumbuh membuat merek...