Prolog.

10 2 0
                                    

-----------------------------------------------------------

Seorang gadis remaja dengan gugup menghampiri lelaki berwajah biasa saja yang sedang melamun.

Bermodal senyum manis, dirinya berdiri di hadapan laki-laki seusianya. "Hai!"

Menjulurkan tangannya berniat bersalaman. "Nama aku Sheila, nama kamu siapa?"

Rakta Rezakti. Batin Sheila.

Lelaki yang bernama Rakta menyerngit bingung. Sheila mengerucutkan bibir kemudian meniup tangannya bermaksud membersihkannya. Tangannya kembali pada posisi semula "Gak ada kumannya kok." Katanya menampakkan gigi putihnya yang tersusun rapi.

Rakta masih tidak bergeming. Ia masih menatap wanita di depannya.

Sheila menghela nafas lalu pergi ke tempat cuci tangan. Menyabuni dan membersihkan tangannya. Lalu kembali ke laki-laki itu dan kembali ingin bersalaman dengan Rakta.

"Udah bersih ini," Masih dengan senyum manis. "Udah pake sabun." Lanjutnya.

Masih tidak ada respon, gadis cantik itu memilih untuk menurunkan tangannya. "Nama kamu bagus." 

"81136789*** itu nomor aku, boleh di hubungin kapan aja, dah Rakta!" Ucapnya. Melambai lalu pergi dari hadapan laki-laki itu.

"81136789***" Ucap Rakta menatap lapangan yang sepi.

-----------------------------------------------------------
Hai gais!
Jadi ini cerita ke 2 ku (crta stu aj blm slese) hehe...tapi bakal nyelesain cerita pertama ku kok, mlh lbh niat certa prtama daripada ini.
Tiba-tiba aja ada gitu pikiran kek gini. Yauda daripada nanti lupa lagi mending langsung tulis😆sekalian nunggu banyak yg baca🤣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELUM TAU☺️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang