pretty

381 46 0
                                    

♡♡♡♡

Keysha dan keluarganya saat ini tengah berkumpul di meja makan. Tak ada dari mereka bicara setelah mereka menerima tawaran dari rekan kerja Rio itu.

Keysha juga tak ingin membantah perkataan sang ayah. Namun bagaimana lagi mendengar cerita sang ayah tentang kemrosotan dana itu membuatnya khawatir. Mungkin ia bisa membantu dengan cara ini. Setidaknya usaha yang ayahnya lakukan tidak gagal.

Telah lama diam dan hanya terdengar suara piring. Rina memegang tangan putrinya yang ada didepannya itu. Dia mengelus jemari itu menguatkan sang putri karena kenyataan menyedihkan yang mereka hadapi.

"Nak kamu bisa kok nolak perjodohan ini ayah akan meminta Setya untuk membatalkannya."

Rio pun berkata setelah sekian lamanya. Karena dia memang tak tahan akan kelakuan putrinya yang berubah derastis karena kabar penurunan dana perusahaannya.

"Gak apapa yah lagian Key juga mau menerima apapun yang terjadi. Tapi yah boleh nggk Key minta sesuatu ke ayah?"

"Dengan senang hati nak apa yang kau inginkan?" Tanya Rio

"Setelah menikah Key mau lanjut kuliah sampai cita cita Key terpenuhi boleh nggak?"

Hanya ini satu satunya jalan yang Key harus lalui. Dia ingin mencapai cita citanya menjadi seorang floris yang suka dengan tanaman bunga warna warni.

"Sayang tentu saja ayah kamu bisa melakukan itu. Bisa kan mas... pasti mas bisa mbujuk teman mas itu biar ngijinin Key kuliah sampai bekerja. Itu adalah keinginan nya mas kalau misalkan suaminya tak bisa membiyayai kita yang akan membiyayai."

Bujuk Rina kepada suaminya.

"Baiklah aku akan mencobanya."

Rio pun pergi dari ruang makan dan dia mengambil hanphonenya dan menghubungi Setya. Dari sebrang sana Setya tampak terkekeh karena permintaan putri temannya itu sangat sederhana.

Dia memperbolehkannya asalkan Key juga harus mengurus Reyhan dengan baik. Seperti seorang istri yang taat akan suaminya.

"Terimakasih Setya, aku harap pertemanan kita ini akan tetap bertahan."

Kemudian Rio mengakhiri panggilannya dan pergi ke meja makan lagi. Dia pun memberitahukan Keysha kalau dia dapat kuliah lagi. Asalkan Keysha juga harus mengurus Reyhan.

Tentu saja itu pekerjaan yang mudah. Memasak, dan pekerjaan rumah tangga sudah biasa Keysha lakukan sendiri. Sehingga ia tak perlu khawatir kalau kalau nanti dia harus mengurus Reyhan.

"Makasih ya yah, Keysha janji kok Keysha bakal ngelakuin apa yang seharusnya seorang istri lakukan."

Keysha tersenyum penuh arti kepada kedua orang tuanya.

"Kalau gitu kamu mau berangkat kapan udah jam 8 tuh! Sana berangkat katanya banyak pesenan di toko bunga."

Rina pun mengingatkan dan Keysha pun berangkat bersama ayahnya ke toko bunganya yang masih terbilang kecil itu.

Di perjalanan sang ayah menatap putrinya sendu. Dia melirik sesekali dan tetap fokus kepada jalanan saat menyetir.

"Ayah gak nyangka kamu dah dewasa  Key."

FLOWER DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang