Don't Cry Park Jisung

Part.5

Hari ulang tahun yang seharusnya menjadi hari yang paling bahagia untuk semua orang, begitu pun Jisung.

Meski para hyung nya sibuk bekerja, tapi ia juga merasa senang setelah Jaemin pulang dan menghabiskan waktu nya yang tinggal beberapa jam lagi akan berganti hari.

Apalagi kemarin Jaemin memberikan nya hadiah berupa jam tangan mahal, syal dan juga sebuah hoodie berwarna biru gelap.

Jisung menerimanya dengan senang, bahkan ia tak perlu hadiah, hanya sedikit waktu hyungnya pun Jisung sudah sangat senang, tapi tak apalah.

Yang terpenting dirinya sudah bisa merayakan hari ulang tahun nya meski tidak semewah dulu.

Malam ini, Jisung sedang berada di kamar, Sendirian.

Duduk di ranjang yang empuk, dengan tangan yang memegang hadiah dari Jaemin.

Mengamati satu per satu hadiah yang di berikan kakaknya.

Jam tangan.

Dengan warna dominan hitam dan di perpadukan sedikit warna putih yang ada di bagain dalam.

Jika Jisung pikir, perpaduan warna hitam dan putih pada jam tersebut sama seperti dirinya.

Seperti kehidupan nya.

Warna hitam.

Terlalu gelap dan tenang, sepi.

Sama seperti hidup nya, gelap akan dunia luar, Jisung itu anak yang tertutup , jarang berkeliaran di luaran rumah. Sekalipun keluar harus dengan kakaknya.

Terlalu tenang, karena Jisung anak yang tertutup , otomatis dirinya juga pendiam, tenang dalam artian dirinya akan melakukan sesuatu jika itu memang perlu, berkata sesuatu jika itu memang penting,karena kata tenang bagi Jisung itu luas.

Dan, terakhir sepi.

Sepi ya?

Mungkin kalian akan perpikiran ke tempat yang jarang di datangi?atau mungkin sesuatu yang lain?

Tapi bagi Jisung, kata sepi tidak seperti itu.

Sepi baginya itu, sepi saat dirinya di tinggal oleh kakaknya.

Sepi ketika dirinya pulang, tak ada seorang pun.

Sepi ketika dirinya hanya terdiam di kamar menunggu kakaknya pulang.

Pun sama dengan hatinya, tak ada yang mengisi kekosongan hatinya yang membutuhkan sebuah hiburan.

Mungkin itu arti sepi bagi Jisung.

Tapi kenapa Jisung bisa sekuat itu?.

Entahlah.

Hadiah ke dua Jaemin yang berupa syal menjadi artian tersendiri bagi Jisung.

Syal yang memang tugas nya untuk menghangatkan saat musim dingin, menjadi obat rindu Jisung pada orang tersayangnaya.

Dulu Jisung juga pernah mempunyai syal, bahkan hampir sama seperti yang Jaemin berikan.

Syal yang menjadi temannya ketika malam.

Dengan syal yang melilit apik di tubuh nya, Jisung memejamkan matanya ,membayangkan bahwa lilitan syal tersebut adalah sebuah pelukan yang hangat.

Pelukan hangat orang tersayangnya,yang mampu membuat Jisung lupa akan segala hal, semua itu terasa nyata bagi Jisung.

Di temani angin malam sejuk dan suasana nya yang menenangkan benar -benar hobi tersendiri bagi dirinya.

Hadiah terakhir yang berupa hoodie berwarna biru gelap, mungkin akan menjadi saksi bisu Jisung kala dirinya sedang sedih maupun senang.

Warna biru yang memang warna yang terang dan cerah seperti awan menjadi artian ketika Jisung sedang senang.

Di komplikasikan dengan warna hitam, bagaikan kesenangan Jisung yang kembali direnggut oleh mendung yang datang.

Mungkin itu pemikiran Jisung terhadap hadiah dari Jaemin.

Setiap Jisung mendapatkan hadiah selalu dirinya artikan sesuai kehidupannya.

Dan memang Jisung menyukai hal itu.

Jisung bisa menjadi anak yang kuat dam lemah di waktu yang sama.

Tapi kenapa kakaknya tidak menyadari itu semua, dan kenapa Jisung pandai sekali menyembunyikan semua itu?.

Entahlah

Jangan artikan Jisung yang sering tersenyum diam-diam dan sifat nya yang periang.

Karena nyatanya, di balik semua itu banyak hal yang telah Jisung sembunyikan dengan rapi.

Tbc

Annyeong
Hai bagaimana keadaan kalian?
Sehat -sehat ya

Aku gk tau mau ngomong apa lagi.
Aku ngrasa kalo aku tuh bahasa nya kek orang dewasa banget, tapi walaupun masih ada kata yang gk masuk akal heheh.

maapin ya, aku juga bahasa Indonesia nya masih berantakan.

Vote sama komen ya guys
makasih yang udah setia nunggu cerita ini up.

Cici
20 Mei 2020