At Manoban's Mansion
Hari ini adalah hari menyenangkan untuk seorang gadis bermata kucing yang tengah memperhatikan tunangan-nya yang masih tertidur. Wajahnya yang sangat tenang membuat Jennie lupa kalau mereka tidak hanya berdua, bocah kecil bernama Jun terlihat sangat nyaman dengan posisi tidurnya yang menindih tubuh Lisa, ibu jarinya yang masih setia berada didalam mulutnya membuat Jennie terkekeh gemas.
Perlahan-lahan Jennie beranjak dan mengambil tangan Jun yang berada dihadapan wajahnya, dengan sangat berhati-hati karena Jennie tidak ingin mengganggu tidur dua orang terpenting dalam hidupnya ini, apalagi jika mengingat hari ini adalah hari minggu, hari dimana Lisa akan menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk Jun dan juga dirinya.
Jun yang merasa terusik pun memalingkan wajahnya ke arah lain, namun Jennie malah semakin gemas ketika melihat Lisa sama sekali tidak merasa terganggu oleh pergerakan Jun yang berada diatasnya.
Yeah, that sleepyhead..
Lisa tidak akan pernah terbangun begitu saja jika bukan karena harus bekerja atau memiliki janji lain, dan Jennie jelas tidak sampai hati menganggu waktu istirahat Lisa nya itu. Lagi pula, Lisa bukan tipikal yang mudah terganggu ketika tertidur, walaupun sebenarnya ia hanya sangat enggan membuka matanya, instingnya terhadap sekitar tetap jalan.
Beberapa kali ketika Jun tertidur diatasnya, Jennie pernah menyaksikan bagaimana tangan Lisa bergerak dengan sangat cepat untuk menangkap Jun yang hampir terjatuh. Padahal Jennie tau kalau ia tengah berada dialam mimpinya, dan Lisa sama sekali tidak membuka matanya ketika melakukan hal tersebut. Luar biasa bukan?
Yeah, mungkin hal itu juga yang membuat Jennie dan Jun selalu merasa aman ketika berada di sekitar Lisa. Daddy's indeed...
Ketika tengah asyik menyaksikan Lisa dan Jun tertidur dengan begitu tenang, tiba-tiba saja terbesit pikiran jahil dikepala gadis bermata kucing.
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan pura-pura terjatuh disana, sambil sebelah tangannya memegangi kepalanya,
"aw!" pekik Jennie,
Lisa yang mendengar hal tersebut dengan cepat langsung menagakan tubuhnya sambil kedua tangannya memeluk tubuh Jun. Matanya yang baru saja terbuka langsung mencari sumber suara dan mendapati Jennie yang tengah terduduk di samping tempat tidur sambil memegangi kepalanya, ia terlihat meringis kesakitan, dan hal itu cukup membuat Lisa panik.
Ia membenarkan posisi tidur Jun terlebih dahulu sebelum akhirnya menghampiri Jennie dengan wajah yang terlewat panik,
"J? Are you okay?" tanya Lisa dengan kepanikan yang masih tercetak diwajahnya,
"hiks hiks..sakit Liii..." rengek Jennie sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,
"sssshhhh don't cry okay, I'm here" bisik Lisa yang masih kebingungan mencerna situasi karena Jennie tiba-tiba saja seperti ini, ia memeluk tubuh Jennie dan mengusap punggungnya dengan lembut.
Jun yang mendengar isakan tangis pun ikut terbangun,
"ngggh...mommy? Yaya?" erangnya dengan sebelah tangannya sibuk mengusap matanya, ia mencari keberadaan Lisa dan Jennie,
"baby..come here" ucap Lisa, Jun pun beranjak dari tempat tidurnya dan menghampiri Lisa, ia membulatkan matanya ketika mendapati Jennie terisak dihadapannya,
"Yaya, what happend? Kenapa mommy menangis?" bisik Jun yang sudah menekuk ujung bibirnya kebawah.
Jujur saja, ada sedikit trauma yang ia alami ketika mendapati Jennie menangis dihadapannya. Ingatan ketika Jennie memohon dan menangis dihadapan Lisa langsung terputar begitu saja dikepalanya, dan hal itu cukup membuat Lisa menyesal karena Jun harus menyaksikan hal buruk dan merekam memori tersebut daam ingatannya.