1. Bertemu

490 32 65
                                    

Happy Reading

◽◽◽


Ciiiitttt.....

Bus angkutan umum yang memiliki dua pintu, di bagian depan dan belakang itu berhenti tepat di sebuah halte dekat pertigaan sekolah. Banyak anak sekolahan yang turun di sana. Namun, tak sedikit pula orang kantoran yang ikut turun di halte itu.

Begitupun, siswi berparas cantik yang turun dari bus dan kini berdiri di halte, sembari membenarkan tas dan juga seragamnya. Berdesakan di dalam bus membuat seragamnya sedikit berantakan.

Gadis itu kemudian menyeberang jalanan melalui zebra cross bersama dengan yang lainnya. Sesekali menyapa orang disebelahnya dengan senyum.

Hari ini adalah hari Senin, dimana hari yang setiap pelajar rutuk-i, karena mereka harus bangun pagi setelah itu berangkat dan melaksanakan upacara bendera di sekolah. Tapi tidak dengan gadis yang baru saja meraih tangan seorang anak sekolah dasar, di bawanya menyeberang jalan bersama.

"Kakak, terima kasih udah bantu aku menyeberang jalan."

Anak berseragam merah putih itu mendongak menatap gadis sekolah menengah atas di hadapan nya. Dia mengangguk kemudian mengusap pelan pucuk kepala anak tadi. Tak lama anak itu melambaikan tangannya dan pergi berjalan mendahuluinya.

"Al!"

Suara panggilan itu masuk ke telinga nya, ia tak menoleh karena merasa panggilan itu bukan untuknya. Lalu, kembali melanjutkan langkah nya agar sampai di sekolah.

"Fia! Woi! Alfia!"

Gadis itu menoleh, kali ini ia merasa namanya di panggil. Saat ia menoleh ke belakang, senyumnya terbit kala itu juga.

"Ck, ngapain manggil-manggil?"

"Hosshh, hosshh, bentar gue masih engap."

Fia meraih botol minum di samping kiri tas nya untuk diberikan pada temannya itu. Setelah melihat temannya minum, ia kembali bertanya sembari berjalan pelan-pelan menyeimbangkan dengan temannya.

"Lo tadi manggil nama gue kenapa?"

"Kebiasaan sih lo!"

"Maksudnya? Oh, kebiasaan kalau di panggil gak langsung nyahut?"

Temannya itu mengangguk sembari memutar bola mata malas. Siapa memang yang tidak geram kalau memanggil orang tapi orang itu acuh dan tak langsung menoleh?

"Nafla, Nafla, lo kalo manggil nama gue 'kan gak pernah pake huruf depan, selalu 'Fia' kalau nggak ya---      "

"Bakpia!"

Seruan perempuan yang bernama Nafla itu dengan semangat. Dua perempuan ini memang terlihat dekat, mereka bersahabat. Tak heran kalau memiliki panggilan khusus masing-masing.

"Itu tau, Napnap! Lagian tumben lo berangkat naik bus juga? Si Monyuu masuk bengkel lagi?"

"Hm, kasihan Monyuu masuk bengkel lagi. Itu semua gara-gara lewat jalan Muara semalam, Monyuu ban nya jadi bocor."

See You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang