"Zara sini Mamam gendong Rey". Pinta mamam Sofia.
"Gak sayang mama juga pengen gendong Rey dong". Pinta mama Yuli tak mau kalah.
Zara berdiri di depan mamam dan mama mertuanya yang sedang berebut untuk menggendong cucu nya itu, karena memang keduanya sangat jarang bertemu Reynand.
Menggaruk kepalanya binggung.
Kalo kasi ke mama, auto gak dianggap anak. Kalo di kasi kemamam, bisa bisa di pecat gue jadi mantu. Ahh kenapa ya Allah, apa salah Dan dosaku."Ihh mamam sama Tante ngapain dah, kayak bocah. Udah biar adil mending Rey sama aunty Kyla yang cantik jelita ini". Ucap Kyla tiba-tiba datang dan merebut Rey dari gendongan Zara.
Zara yang melihat kelakuan kakaknya, terseyum tak enak kepada para ibu-ibu di depannya ini. Tapi ia bernapas lega dengan adanya Kyla, akhirnya ia tak membeda-bedakan keduanya.
"Udah mam, ma besok kan bisa gendong Rey. Yuk mending ke depan nyusul yang lain". Ucap Zara mengajak mamam dan mama mertuanya.
Diruang keluarga sudah terlihat papap, papa, kak Dinda, kak Surya, dedek Sadam, Kinan, Kenjiro, Kyla yang sedang memangku Rey di samping kak Dinda yang juga memangku Sadam yang bermain dengan Rey.
Dan Angga sedang mengajak kedua adik ipar bercanda mereka berdua sudah menggelendoti Angga. Sedang para papa sedang berbicara soal persiapan tujuh bulanan Zara.
Tak lama mereka semua melihat kedatangan Zara dengan mamam, mamanya. Tapi terlihat ekspresi kedua ibu-ibu itu sangat tak mengenakkan.
"Kenapa sih ma?". Tanya papa Roby kepada istrinya.
"Gak". Jawab mama Yuli singkat.
"Mam kenapa?". Tanya papap Mario gantian kepada istrinya.
"Gak". Jawab mamam Sofia singkat juga.
"Kelakuan mamam euy, kayak anak kecil. Tante Yuli sama mamam rebutan gendong Rey pap". Jawab Kyla.
"Kan bisa gantian gendong nya mam, Yul". Ucap Papap Mario.
"Mama jangan kayak anak kecil gitu. Gak baik udah jadi nenek nenek". Ucap papa Roby menimpali.
"Iya". Jawab mereka bersamaan.
"Nah gitu dong. Jadi siapa yang mau gendong rey? Kyla udah pegel nih". Ucap Kyla nyengir.
"Udah kasi mamam dulu aja, Tante mau gendong Sadam. Bawa sini din". Ucap mama Yuli.
Uh repot deh para nenek
"Nah sekarang udah kan? Sekarang mending bicariin gimana nanti acara nujuh bulanan Zara". Ucap papa Roby.
"Jadi gimana ngga?". Tanya papap Mario.
"Sesuai sama dulu aja pap, ada pengajian, sungkeman, sama ganti baju sebanyak tujuh kali itu kan". Jelas Angga.
"Terus dekorasinya gimana sayang?". Tanya Mamam.
"Zara sama Angga udah pilih kok mam".
"Ini". Ucap Zara sambil menunjukkan fotonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
JugendliteraturDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...