We can't

118 13 15
                                    

"Jungkook-ah, aku mencintaimu tapi sepertinya takdir tidak suka melihat kita bersama".




🚫WARNING🚫TRIGGERED

•CERITA INI MENGANDUNG KONTEKS SUICIDE!!
•SELF HARM
•TIDAK UNTUK DITIRU
•INI HANYA FIKSI
•+2700 KATA
•ANGST STORY
•TIDAK DISARANKAN UNTUK PEMBACA YANG MEMILIKI ANXIETY DISORDER.
•DIMOHON UNTUK BERHENTI MEMBACA JIKA MULAI MERASA TIDAK NYAMAN.




Hai perkenalkan namaku Jimin, Park Jimin. Aku punya cerita yang mungkin akan membuatmu merasakan sedikit kesedihan ku, ini adalah cerita hidupku bersama pria yang kusayangi. Satu-satunya pria dalam hidupku yang bisa membuatku merasakan kebahagiaan dan,

*******

"Jimin-ah!" aku menoleh dan tersenyum ketika melihat seseorang berlari kearahku sambil tersenyum riang.

Ia sangat ceria hari ini membuatku juga merasakan kebahagiaan yang tengah ia rasakan.

"jadi kita akan kemana Jungkook?"

"kita akan pergi ke taman bermain kali ini, bukankah kau suka taman bermain?" kami berjalan beriringan sambil bergandengan tangan, ia benar-benar ceria dan bersemangat hari ini tidak seperti biasanya.

"kita bukan anak kecil lagi Jungkookie, kita 28 tahun ini" kataku sambil melompat-lompat kecil tanpa melepaskan genggaman tangan kami.

Lihatlah dirinya, ia bilang bukan anak kecil tapi selalu bertingkah menggemaskan seperti anak berusia 5 tahun, kekasihku yang menggemaskan.

"orang dewasa tidak dilarang untuk datang kesana sayang, semua orang boleh datang ketaman bermain tanpa terkecuali jika mereka memiliki uang untuk membeli tiket masuk" aku mengelus rambutnya yang halus, aku merindukan rambut pirangnya tapi ia cantik dengan rambut hitamnya. Seandainya, seandainya aku bisa melihatmu dengan rambut pirang lagi Jimin.

"baiklah, kapan kita bisa pergi?"

"bagaimana jika hari sabtu minggu depan?"

"call".
Hah, dia sangat menggemaskan. Aku sangat menyayanginya. Jimin, Jiminku yang cantik, Jiminku yang kuat.

*******

Hari ini hari sabtu, hari dimana aku dan Jungkook akan pergi ke taman bermain. Aku benar-benar tidak sabar, ini masih pukul 10 dan Jungkook akan menjemputku pukul 12 nanti tapi aku sudah rapi dan siap untuk pergi. Jungkook-ah cepat datang dan bawa aku pergi ketaman bermain.

"oh, Jiminie rapi sekali" seseorang duduk disampingku sambil membawa beberapa kertas yang aku tidak tahu apa isinya, ia selalu menemaniku ketika aku sendirian.

"aku akan pergi bersama Jungkook noona" jawabku sambil tersenyum.

"aduh jangan tersenyum manis seperti itu Jimin, kau mau melihat noona jatuh pingsan hmm" ia mencubit pipiku dan memainkannya sehingga membuat wajahku terlihat aneh, mungkin.

"jangan mencubit pipiku, aku bukan bayi"
Oh lihatlah bibirnya yang mengerucut lucu itu, dia bilang dia bukan bayi tapi lihatlah tingkahnya yang imut itu.

"baiklah bayi yang tidak mau dipanggil bayi"

"noona!!"

"haha. Omong-omong kau akan pergi kemana?"

"aku dan Jungkook akan pergi ke taman bermain, aku sangat senang sampai tidak bisa menunggu lagi padahal Jungkook baru akan menjemputku pukul 12 nanti"

"astaga kau terlalu bersemangat Jimin. Noona ingin menemanimu menunggu Jungkook, tapi banyak pasien yang menunggu noona" ia memasang wajah sedih, seolah-olah ia sedang merasa bersalah pada Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAD ENDING •jikook•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang