19

2.5K 369 119
                                    

Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif, dimohon pembaca untuk bijak menyikapi. Author hanya meminjam nama untuk kepentingan cerita.

P.S: Untuk pembaca di bawah umur yang belum bisa menelaah antara fiksi dan realita, plis mendingan cari bacaan yang sesuai aja ya... atau setidaknya kalau nggak suka sama ceritanya, jangan sampe dibawa-bawa ke dunia nyata, apalagi sampe ngata-ngatain penulisnya. (Efek kemarin baca curhatan reader di postingan mereka. lol) gue nggak tahu itu dituju untuk gue atau bukan, tapi mengingat dia pernah ngomel-ngomel di cerita gue yang udah tamat, gue jadi suudzon wkwkwk. Well, gue nggak tersinggung kok, gue malah seneng kalo kalian ngomel di kolom komentar bikez itu artinya cerita gue 'nyampe' ke kalian. Serius, se-nyantai itu gue gais.

Tapi jelas beda ya kalo ngomelnya udah di lapak pribadi, sampe ngumpat bilangin si penulis nggak takut apa, itu sama aja ngedoain. Di FF itu kayaknya nggak ada yang salah deh, cuma memang untuk kepentingan cerita—ya idola kamu tuh aku kasih 'kehidupan' begitu. Bukannya aku ataupun author lain pengin idola kamu menderita, dear. Be a smart reader, please?

Gue mah bukan apa-apa—udah kepedean aja padahal belum tentu tu umpatan buat gue yak HAHA—tapi sejak baca hal begitu gue jadi ngerti alasan author-author lain mulai males nulis FF, ya mungkin karena beberapa reader mereka kayak begitu. Sampe baper. Kayaknya kpopers zaman dulu nggak begini amat yak. Rempong heuu.

Yaudah deh, met baca!

*************************************************









            FOKUSKU tertuju pada layar ponsel yang berada dalam genggaman. Ini jam tiga dini hari, dan aku belum juga tidur. Bagus, untung saja aku tidak ada jadwal lain karena semua kontrak dengan produk-produk lain sudah ditolak usai menandatangani perjanjian menjadi Brand Ambassador Eksklusif di Kimsung.

Aku seperti sedang berjalan menuju ke fase semi-pengangguran. Hm, ternyata ini rasanya tak perlu bekerja setiap hari namun dapur tetap mengepul?

Tidak ada pemotretan produk, tidak ada kegiatan rutinitas super sibuk setiap harinya. Aku benar-benar bisa menikmati hari-hariku dengan napas normal—biasanya bernapas pun terasa buru-buru—ya, kecuali nanti ketika ada drama yang kuambil. Karena untuk beberapa bulan kedepan aku sedang rehat dan tidak mau diganggu. Belum lagi, aku harus ke berbagai negara ikut bersama Kimsung sebagai BA mereka. Tidak bermaksud menyombong, tapi penggemar internasionalku ini banyak sekali. Apalagi setiap aku ulang tahun, seluruh hadiah mewah selalu banjir. Bahkan penggemarku dari China ada yang menyewa seluruh gedung pencakar langit dan memutar videoku di sana.

Omong-omong, sepertinya aku bisa bernapas lega karena sejak beberapa jam yang lalu sibuk memerhatikan SNS-ku, tapi tidak kutemukan satupun video di Mall itu. Tim keamanan Kimsung memang juara.

Aku tersenyum, mengunci ponselku dan meletakkannya di nakas. Akhirnya aku bisa tidur sekarang, tidak akan ada gosip yang menggangguku—demi Tuhan, aku sebenarnya sudah lelah diterpa gosip. Kecuali skandal pacaran, itu juga dengan catatan kalau benar ya. Ya walaupun saham akan langsung turun—kecuali skandal bersama Myungsoo kemarin, kudengar dari Gun kalau saham agensiku malah sempat naik. Aku jadi heran...

Aku sedang membenarkan posisi bantal supaya nyaman, sebelum dering dari ponselku terdengar. Sedikit memekakan telinga di ruangan yang hening ini. Keningku mengernyit tak suka, namun rasa was-was langsung hadir begitu saja. Aku paling takut mendapat telepon di jam-jam seperti ini karena biasanya adalah kabar buruk yang datang. Dengan hati-hati segera kuambil ponsel dari nakas, pandanganku berubah bingung saat mendapati nama Myungsoo yang menari-nari di sana.

"Ya, Myungsoo?" kataku setelah mengangkat panggilan itu.

Kudengar suara rintihan tak jelas dari ujung sambungan. Sontak kujauhkan ponselku sesaat dan mengamati dengan dahi mengernyit. Apa dia mengigau?

The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang