Eps 9

1.1K 53 16
                                    

"ayah.. Ibu. Kita mau kemana? " tanya shivana

"stttttt. Kau jangan khawatir " ucap swara

Sanskar yang mengendarai mobil memperhatikan swara menelpon Seseorang

"kau menelpon siapa? "

"ibu.. Aku akan memberitahu jika kita akan kesana"

Sanskar merebut ponsel dan mematikan telpon

"sanskar kenapa kau matikan? "

"tidak perlu kau menelpon ibu, kita tidak akan kesana? "

"lalu kita mau kemana? "

" kau duduk saja. Nanti kau juga akan tahu"

Sanskar memberhentikan mobilnya disebuah rumah putih

"ayo turun "

Swara dan shivana mengikuti sanskar
"ini rumah kita "

"kita? "

"swara sebenarnya aku sudah mempersiapkan rumah ini sejak dulu. Aku akan memberikannya padamu saat ulang tahun pernikahan kita. Tapi karena keadaan seperti ini kita menempatinya lebih dulu"

Swara terharu dan tersenyum
Sanskar membuka pintu rumah. Rumah masih tampak kosong dan kotor

"maaf, karena ini darurat. Aku belum mempersiapkan semuanya. Ini masih tampak kotor"

"tidak masalah sanskar, kita bisa membersihkannya"

"swara maafkan aku, aku baru bisa memberikan rumah seperti ini. Ya memang ini tidak besar seperti rumah maheswari"

"sssstttttttttt" swara menutup mulut sanskar dengan tangannya

"sanskar aku tidak perlu rumah mewah, rumah besar. Cukup aku tinggal bersamamu saja itu sudah membuatku bahagia. Kemanapun kau pergi dan tinggal aku akan bersamamu. Kita akan hidup bersama bagaimanapun keadaannya"

"aku sungguh beruntung memiliki kau sebagai istriku swara. Kau tau aku lelaki yang paling bahagia didunia ini karena mendapatkanmu" sanskar memeluk swara dan mencium keningnya

"mulai hari ini kita akan tinggal disini dan memulai semuanya dari awal. Jadi, mari kita membersihkan semua yang kotor ini bersama "

Sanskar tersenyum dan mengangguk.

Swara dan sanskar saling membantu membereskan rumah sedangkan shivana berdiam dikamar.

Swara menyeka keringat dikeningnya yang mulai menetes "huffftttt"

"swara, kau lelah? Lebih baik kau istirahat saja. Biar aku yang membereskan semuanya"

"tidakk.. Aku masih kuat. Jangan khawatir. Ini tinggal sedikit lagi"

Sanskar menatap wajah swara dan mendekatinya, terus mendekat hingga beberapa sentimetersaja hidung mereka saling beradu. Sanskar mengelap kotoran yang ada dikening swara. Swara menghela nafas

"tidak apa. Kau duduk saja disana. Aku akan menyelesaikannya. Ayoo"

"tidak sanskar"

"jangan membantah aku"

"hmmm baiklahh baik"

Sanskar menyelesaikan pekerjaannya sendiri hingga semuanya rapi.

"selesai. Huhhhh" sanskar menghela nafas

"kemarilah, duduk kau minum dulu"

"untuk malam ini tidak apa-apa jika masih banyak ruangan yang kosong. Besok kita akan mulai membeli furniture dan kau yang akan memilihnya"

The Magical Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang