"Ngomong ngomong,bisa geser dikit nggak?" Ranya merasa risih saat disampingnya ada Ren yang masih cengar cengir melihat wajah Ranya."Nggak bisa honey..,dipantat gua ada lemnya nggak bisa geser" ucap Ren ngawur.
Ranya memutar matanya malas, memilih melanjutkan kegiatan makannya.
Dan Ren? Dia masih setia melihat wajah Ranya sambil menopang dagunya dengan tangan dimeja."Eh! Lo tau nggak? Sinadine kecelakaan tadi"
"Ah masak?"
"Iya, kan gua temen sekelasnya ya mesti tau lah"
"Gimana lukanya,parah kagak?"
"Kagak parah,cuma shock tapi nih ya, motornya tuh rusak parah tau,nabrak pohon.tapi Nadine kok nggak luka berat ya" temen sekelasnya Nadine itu terheran,ia kembali meminum es jeruknya.
Teman bicaranya hanya mengangguk angguk,dan kemudian memakan makanannya.Ranya yang mendengar itu terhenti dari aktivitasnya.memilih mendengar ucapan kakak kelasnya itu.
"Ada apa honey?" Tanya Ren.
"Itu kak Nadine kecelakaan katanya" ucap Ranya normal,biasanya Ranya kalau ngomong sama Ren itu suka nyolot nggak bisa slow."Ya udahlah, emangnya kenapa?" Ren menjawab santai.
"Ish!Lo nggak boleh ngomong kayak gitu"
"Terus harus bagaimana honey,mau gua panggil dokter spesialis buat si Nadine ?"
"Kakak Ren! Dia itu kakak kelas Lo" dan kembali Ranya nyolot seperti biasa.
"Ya ya ya" ucap Ren sambil menampilkan mimik wajah menyebalkan nya.
"Bagaimana kalau kita jenguk kak Nadine?" Tiba tiba Ranya punya usulan yang membuat Ren terdiam.
"Ngapain, Lo kenal sama dia?"
"Kenal tapi nggak akrab, itung-itung buat tanda persahabatan aku sama kak Nadine"
Ren cengo dengan penuturan Ranya tadi,dia tidak kenal dengan Nadine dan kini ia menjenguk nya,peduli apa? Memang temen temen Nadine menjenguknya?
"Kalau nggak mau ya udah"
Ranya berdiri dari duduknya,berjalan kearah kelasnya."Hei honey.... Tungguin bee donk!,ya ya kita kerumah si Nadine!" Teriak Ren sambil terus mengejar Ranya.
"Kakak Ren...."
"Ya ya,kak Nadine.."
Dan seketika Ranya membalikkan badan tersenyum dan mengacungkan jempolnya.
"Sip!"
Ren terdiam melihat senyum Ranya yang paling tulus menurutnya,sangat manis.
Hingga ia tak sadar kalau Ranya sudah hilang,masuk ke kelasnya.--
Nadine mengerjap ejapkan matanya,menimalisir silau cahaya.dan menyusuri benda benda yang ada didekatnya.
Dia ada di kamarnya?Dan Nadine melihat boneka monyetnya,benar ini kamarnya.
Tapi... Seingat dia.."Akhhj"erang Nadine saat tiba tiba kepalanya berdenyut.
"Kenapa aku disini? Bukankah aku harus sekolah?"
Nadine masih tidak sadar dengan apa yang terjadi sebelumnya.Krekk
Suara pintu membuat Nadine menoleh reflek.dan melihat mamanya yang sedang membawa nampan.
Ia meletakkan nampannya di meja dekat ranjang Nadine,dan duduk disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another line
Fantasycerita tentang dunia yang tak pernah terpikirkan oleh kita..... Dunia tentang keserakahan kesetiaan kekuasaan dan tentang kamu