Setelah menghabiskan waktu selama 30menit diperjalanan, akhirnya Chanyeol dan Wendy sampai ke tujuan mereka ysitu apartemen Chanyeol.
Saat Wendy ingin turun dari mobil, ia mendengar Handphone Chanyeol berdering, hal itu berhasil membuat Wendy membatalkan rencananya untuk keluar mobil, Wendy menoleh kearah Chanyeol.
"Masukklah duluan" ucap Chanyeol kepada Wendy, dan hanya dibalas anggukkan oleh Wendy.
Wendy akhirnya masuk kedalam apartemen duluan, dan menyisakan Chanyeol yang masih didalam mobil, Chanyeol melihat siapa yang menelfonnya, ternyata sekertarisnya, obrolan mereka tidak akan lepas dari hal pekerjaan.
Saat masuk kedalam apartemen, Wendy langsung disambut oleh keempat maidnya yang berderet dan memberi hormat secara bersamaan. Wendy hanya membalas dengan senyuman, dirinya merasa sangat lelah. Wendy pun mendudukkan dirinya di sofa yang berada diruang tamu tersebut.
Wendy menangis, dia menundukkan kepalanya dan menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya, Wendy sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi, dia benar-benar takut jika anak yang dikandungnya bukan anak Chanyeol.
Keempat maid masih berdiri, mereka akan kembali bekerja setelah Chanyeol masuk kedalam apartemennya, sungguh mereka tidak tega melihat Nyonya-nya menangis, bibi Han yang sedaritadi hanya diam akhirnya memutuskan untuk beranjak mendekati Wendy, tetapi niatnya terurungkan ketika Chanyeol masuk, akhirnya mereka menunduk memberi hormat.
Seperti angin, Chanyeol tidak memperdulikan keberadaan keempat maidnya, Chanyeol lebih tertarik untuk mendekati Wendy yang sedang menangis.
Lihatlah bahkan Wendy menangis, Wendy seperti sangat tidak menginginkan bayinya yang menurut Chanyeol itu adalah anaknya, itulah pikiran Chanyeol.
Chanyeol mendudukki dirinya disebelah Wendy, dengan cepat dia menarik tubuh Wendy untuk menghadapnya dan menangkup wajah Wendy agar menatapnya.
Tatapan itu, tatapan Chanyeol yang penuh amarah Wendy bisa melihatnya.
"Kau bahkan menangis karena tidak menginginkan anak kita Wendy" ucapnya dengan nada yang tegas dan tersirat sedikit kekecewaan.
"Oppa! hiks bukan seperti itu, aku hanya takut" Wendy memotong ucapannya tidak yakin.
Chanyeol menampakkan wajah bingungnya, Wendy masih terdiam tidak yakin akan ucapan selanjutnya, Wendy ingin mengatakan bagaimana jika ini bukan anaknya, melainkan anak Sehun, dia takut bertanya seperti itu, tetapi yang lebih ia takuti yaitu jawaban dari Chanyeol nanti.
Wendy takut Chanyeol akan bertambah emosi dan melakukannya dengan kasar atau hal lain, selembut apapun Chanyeol akhir-akhir ini dia tetaplah psychopath yang kejam, jangan lupakan kenyataan itu.
"Katakan Wendy" sungguh Chanyeol sangat penasaran apa yang akan Wendy katakan setelah ini. Tetapi nyatanya Wendy tetap diam.
"Park Wendy!" Wendy terlonjak kaget ketika mendengar bentakan Chanyeol, kini nada Chanyeol sudah membentak, Chanyeol benar-benar geram dengan Wendy yang hanya diam dan tak berkutik sedikitpun.
"A-aku" Wendy masih ragu mengucapkannya. Chanyeol masih menatap mata Wendy lekat, semenjakan Wendy mengalihkan pandangannya menunduk.
"Aku takut ini bukan anakmu oppa" ucapnya yang semakin pelan ada kalimat akhir, tetapi tetap saja Chanyeol bisa mendengar hal itu.Chanyeol kembali emosi ketika mendengar hal tersebut, dia tidak bodoh, dia mengerti Wendy takut jika anaknya adalah anak Sehun, Chanyeol geram ketika mendengar hal tersebut keluar dari mulut Wendy seakan mengingatkannya bahwa Wendy bukan hanya disetubuhi olehnya, tetapi juga oleh Sehun----musuhnya.----
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...